Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah sungai Simbangkulon sudah tercemar ataupun tidak berdasarkan baku mutu yang dikeluarkan/ditetapkan oleh pemerintah/lembaga yang berwenang. Penentuan stasiun pengamatan pada lokasi penelitian didasarkan pada kegiatan masyarakat di Simbangkulon sebagai pusat pembuangan limbah batik. Hasil analisa parameter fisika dan kimia (suhu, pH dan DO) pada air sungai dibandingkan dengan Kriteria Baku Mutu Air Sungai berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/I/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Berdasarkan hasil penelitian, pH air sungai Simbangkulon antara 6,70 – 6,94 dan DO antara 1,62 – 4,32 mg/L, dan suhu antara 27 – 28 ⁰C yang berarti bahwa kuantitas limbah batik yang dibuang langsung ke sungai Simbangkulon telah mengurangi/mencemari pH dan DO air sungai Simbangkulon, sedangkan suhu belum/tidak tercemar (masih berada pada batas aman yang ditetapkan pemerintah).

The digital module can be used as a solution in online learning during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to develop and evaluate a Chemistry e-Module Based On Chemistry Triplet Representation and Unity of Sciences. Research and development were conduct to developed this e-module. The steps were: (1) research and information collected; (2) planned; (3) developed a primary form of product; (4) preliminary field-tested; (5) main product revision; (6) main field-tested; (7) operational product revision; (8) operational field-tested; (9) final product revision; (10) dissemination and implementation. Pre-test post-test control group design was applied to see the effectiveness of e-Module on critical thinking skills. Data were collected using test and non-test methods. The research subjects were students of the Chemistry Education Department, UIN Walisongo. Chemists and multi media experts have done the validation to test the initial quality of the products and give a feedback for the product improvement. The results of the validation test from experts reviews obtained a mean score of 3.85 from a maximum score of 4, which indicated that the e-Module was in the Eligible category. The media expert’s assessment got a mean score of 4.0 from a maximum score of 5 which means that the e-module was in the Appropriate category in media aspects. The e-Module got a mean score of 3.64 from the highest score of 4, which means that the e-module developed was in the very feasible category according to students. T-test results showed that there were differences in N-gain score between control and experimental group. It has been proved to be significantly different (sign test from SPSS showed < 0,05), with the mean score of the experimental class being higher than the control class. The Control group achieved an N-gain score of 0.53 (moderate category) otherwise experimental group achieved 0.80 (high category) which was higher than the control group.

The dominance of paper and pencil assessment tests in chemistry small skill laboratory works make assessments in the affective and psychomotor less attention. This research aims to develop an authentic-peer assessment instrument to measure the ability of a prospective evaluation of chemistry teachers on basic chemistry small skill laboratory works. The method used research and development. The subjects were students of the second semester of chemistry education 2018 at Walisongo State Islamic University Semarang. Data collection instrument in the form of sheets validation instrument to measure the validity and reliability of peer assessment and questionnaire responses sheet learners. The results of authentic-peer assessment developed very validly in the category with a value of 31. The internal consistency reliability Spearman-Brown gained 0.78 means indicates that the authentic assessment instruments developed have a strong level of consistency. The measurement results evaluation capabilities candidate chemicals are known educator excellent ability group with a percentage of 31.45%, a good ability with the percentage of 47.48%, enough ability with the percentage of 15.79%, and less ability with the percentage of 5.28%. The questionnaire results obtained by 82 percentage points. The results of that study concluded that authentic assessment developed meet the category of valid, reliable, and practical.

Penelitian pengembangan petunjuk praktikum berbasis<em> green chemistry</em> pada materi stoikiometri dilandaskan pada karakteristik  peserta didik yang lebih menyukai metode praktikum, namun di sekolah belum memiliki petunjuk praktikum yang dapat menyesuaikan waktu pelaksanaan praktikum dengan jam pelajaran di sekolah. Metode pengembangan yang digunakan adalah metode ADDIE  yang terdiri dari tahap <em>analyze</em>,<em> design</em>,<em> development</em>,<em> implementation</em>, dan<em> evaluations</em>. Produk divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua dosen ahli media, kemudian dilakukan uji keterbacaan oleh guru dan peserta didik, dan diuji cobakan pada kelas kecil. Subjek uji keterbacaan yaitu satu guru mata pelajaran kimia serta tiga peserta didik kelas XI IPA SMA N 7 Semarang, dan subjek uji coba kelas kecil yaitu sembilan peserta didik kelas XI IPA SMA N 7 Semarang. Hasil penilaian validasi ahli materi didapatkan indeks validitas 0,902 dengan kategori sangat tinggi, dan penilaian validasi ahli media mendapat indeks validitas sebesar 0,984 dengan kategori sangat tinggi.  Pada uji keterbacaan oleh guru didapatkan kategori sangat baik dengan presentase sebesar 96,47%. Pada uji keterbacaan oleh peserta didik didapatkan presentase sebesar 95,83% dengan kategori sangat baik. Respon peserta didik memperlihatkan kategori sangat baik dengan presentase sebesar 94,29%.

Kesulitan peserta didik pada pemahaman materi termokimia melalui suatu proses pembelajaran berpotensi menyebabkan kesulitan peserta didik dalam memahami materi kimia yang lain. Untuk menghindari hal ini, maka perlu dicari letak kesulitan peserta didik dengan tes yang bersifat diagnostik agar dapat diketahui tingkat pemahaman dan kelemahan peserta didik dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kualitas instrumen tes diagnostik pilihan ganda empat tingkat yang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode Design Based Research (DBR) dengan model pengembangan yang diadaptasi oleh Reeves. Subjek dari penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI MAN 2 Kota Semarang. Instrumen yang dikembangkan terdiri atas kisi-kisi soal tes, petunjuk pengerjaan tes, soal tes, kunci jawaban, pedoman penskoran, dan pedoman interpretasi hasil tes. Melalui uji coba yang dilakukan, instrumen tes diagnostik ini dinyatakan valid dan reliabel dengan nilai reliabilitas sebesar 0,985.