Lip balm merupakan pelembab yang berfungsi untuk melembabkan bibir agar tidak mudah kering dan pecah-pecah. Kulit delima kaya akan flavonoid, asam fenolat, dan tanin yang berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasi sediaan pelembab bibir menggunakan ekstrak kulit buah delima dan menentukan waktu yang dibutuhkan untuk memberikan efek melembabkan. Kulit buah delima dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 2,5; 5; 7,5; dan 10%, diformulasikan dalam dasar lip balm. Pengujian terhadap sediaan lip balm meliputi  uji  homogenitas, pengukuran pH, uji iritasi dan uji stabilitas sediaan  dengan parameter seperti bau, warna dan pH selama penyimpanan 12 minggu. Pengujian kemampuan sediaan untuk melembabkan menggunakan alat pemeriksa kelembaban dalam perangkat skin analyzer selama perawatan 4 minggu. Hasil penelitian diperoleh bahwa semua sediaan lip balm homogen, memiliki pH 5,6-6,1 stabil selama penyimpanan 12 minggu, dan tidak mengiritasi. Sediaan lip balm ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 10% dapat memberikan efek melembabkan bibir paling baik yang mampu memulihkan kulit bibir setelah 4 minggu pemakaian.

No abstract

No abstract

No abstract

The uncontrolled production of oxygen free radicals and the unbalanced mechanism of antioxidant protection results in the onset of many diseases, such as cancer, diabetes, Alzheimer’s, heart diseases, and aging. Artocarpus lacucha Buch.-Ham. Belongs to the family of Moraceae, popularly regarded as a medicinal plant, and commonly called monkey jack. Anredera cordifolia (Ten.) Steenis also known as Binahong is a family of Basellaceae. Both the plants are widely used in traditional medicine. The aim of this study was to determine the antioxidant activity and proliferation activity of combination ethanol extract of Artocarpus lacucha leaves (EEAL) and Anredera cordifolia leaves (EEAC). The extract was prepared using ethanol 80% with the maceration method. Antioxidant activity was determined with the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method. Proliferation activity was determined with an MTT assay. Antioxidant activity from combination with DPPH assay is measured as the percent of scavenging and the best combination is 37.5 µg/mL for EEAL and 12.5 µg/mL for EEAC. Proliferation activity in combination with MTT assay is measured as a percent of viability cells and the best combination is 37.5 µg/mL for EEAL and 37.5 µg/mL for EEAC. The results reveal that combination hydroalcoholic extract of Artocarpus lacucha Buch.-Ham. Leaves and Anredera cordifolia (Ten.) Steenis leaves have antioxidant and proliferative activity