Bedah sesar (Sectio Caesarea) adalah melahirkan janin melalui suatu insisi pada dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. Wanita yang melakukan persalinan secara bedah sesar memiliki risiko infeksi lebih besar 5-20 kali lipat dibandingkan persalinan normal. Di Indonesia prevalensi bedah sesar meningkat setiap tahunnya, semakin banyak biaya yang dikeluarkan oleh pasien bedah sesar di rumah sakit yang berhubungan dengan biaya medik langsung. Mengetahui gambaran penggunaan antibiotik profilaksis, keefektifan antibiotik profilaksis dan biaya medik langsung pada pasien bedah sesar di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang tahun 2016. Penelitian dilakukan secara non eksperimental (observasional), menggunakan metode deskriptif dan data diperoleh dari rekam medik secara retrospektif. Data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 87 pasien dengan metode pengambilan data secara purposive sampling. Analisis data meliputi karakteristik pasien berdasarkan umur, lama perawatan, kondisi keluar rumah sakit, gambaran penggunaan antibiotik profilaksis, keefektifan antibiotik profilaksis yang dinilai dari nilai leukosit, dan suhu tubuh pasien pasca operasi serta biaya medik langsung. Hasil penelitian menunjukkan dari 87 pasien yang diteliti paling banyak terjadi pada umur 20-35 tahun (75,86%), lama perawatan 5 hari (67,82%), dan kondisi keluar rumah sakit dengan status perbaikan (100%). Antibiotik profilaksis yang digunakan adalah Sefotaksim (66,67%), Sefuroksim (32,18%), dan Sefazolin (1,15%). Keefektifan penggunaan antibiotik profilaksis di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang tahun 2016 yakni 100% efektif. Rata-rata biaya medik langsung pada perawatan kelas I sebesar Rp.10.425.014,00, kelas II sebesar Rp. 8.806.403,00 dan kelas III sebesar Rp. 8.733.429,00. Berdasarkan penelitian penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang tahun 2016 adalah 100% efektif. Rata-rata biaya medik langsung pada perawatan kelas I, II dan III berbeda. Kata kunci : antibiotik profilaksis, bedah sesar, keefektifan, analisis biaya
Drug abuse is currently a global emergency problem. World Drugs Reports 2018 published by the United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), said that as many as 275 million people in the world or 5.6% of the world's population (aged 15-64 years) have used drugs. The number of drug abuse among students in 2018 (from 13 provincial capitals in Indonesia) reached 2.29 million people. One of the groups of people who are prone to being exposed to drug abuse are those in the age range 15-35 years or the millennial generation. The purpose of this service is to increase students' knowledge about the types and types of drugs circulating in the community, so that students recognize the signs, characteristics and symptoms of people who are dependent on drugs, prevention and provide information about treatment measures if they have experienced drug dependence. The service activity was carried out in 2 stages, before the participants were given a questionnaire as a pretest and given education about drugs after the participants filled out the questionnaire as a postest. There were 37 students involved in the activity from SMA N 1 Ungaran Semarang Regency. The pretest results show that students' knowledge about the symptoms and effects of drug dependence, as well as information about how to overcome addiction is still lacking. However, the average student can answer the examples and types of drugs very well. After being given education about Drug Abuse in Adolescents, there was an increase seen from the pretest and posttest scores in terms of knowledge about drugs, symptoms and adverse effects of addiction, prevention and ways of overcoming drug dependence.abstrakPenyalahgunaan Narkoba saat ini menjadi masalah kedaruratan global. World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di Indonesia) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai macam dan jenis Narkoba yang beredar di masyarakat, agar siswa mengenali tanda, ciri dan gejala dari orang yang mengalami ketergantungan terhadap Narkoba, pencegahan serta memberikan informasi mengenai tindakan penanganan bila sudah mengalami ketergantungan Narkoba. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam 2 tahap, sebelum kegiatan peserta diberikan kuesioner sebegai pretest dan diberikan edukasi mengenai Narkoba setelah kegiatan peserta mengisi kuesioner sebagai postest. Siswa yang terlibat dalam kegiatan sejumlah 37 orang berasal dari SMA N 1 Ungaran Kabupaten Semarang. Hasil Pretes menunjukkan bahwa pengetahuan siswa mengenai gejala dan efek ketergantungan Narkoba, serta info mengenai cara penanggulangan ketergantungan masih sangat kurang. Akan tetapi rata-rata siswa dapat menjawab mengenai contoh dan jenis Narkoba dengan sangat baik. Setelah diberikan edukasi mengenai Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja, terjadi peningkatan yang dilihat dari nilai pretes dan postes dalam hal pengetahuan tentang Narkoba, gejala dan efek buruk ketergantungan, pencegahan dan cara penanggulangan ketergantungan Narkoba.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang menjadi satu prioritas masalah kesehatan di Indonesia maupun di dunia. penyakit hipertensi dapat menyebabkan komplikasi seperti dapat menyebabkan oklusi arteri, cedera iskemik dan stroke sebagai komplikasi jangka panjang. Maka diperlukannya pemahaman oleh pasien tentang instruksi pengobatan dan peningkatan kepatuhan pasien melalui pemberian informasi obat dengan media video. Penelitian dilakukan secara prospektif dengan pretest-posttest design dan menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 40 orang. Data dianalisis menggunakan uji t-berpasangan. Hasil penelitian di Puskesmas Lerep menunjukkan kepatuhan sebelum intervensi kategori sedang 60%, kategori rendah 35% dan kategori tinggi 5%. Kepatuhan sesudah intervensi kategori sedang 20%, kategori rendah 0% dan kategori tinggi 80%. Nilai signifikansi uji t berpasangan yaitu 0,000 (<0,05). Hasil penelitian di Klinik Gracia kepatuhan pasien sebelum intervensi adalah rendah (20%), sedang (55%), dan tinggi (25%), setelah intervensi terjadi peningkatan kepatuhan yaitu rendah (5%), sedang (5%) dan tinggi (90%). Nilai signifikasi uji t-berpasangan dalam penelitian ini yaitu 0,000 < 0,05. Tingkat kepatuhan untuk uji pill count terdiri atas dua kategori yaitu patuh (kepatuhan≥80%) dan tidak patuh (kepatuhan<80%). Seluruh responden, baik pada Puskesmas Lerep maupun Klinik Gracia menunjukkan skor kepatuhan ≥80%, termasuk kategori patuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyuluhan dengan media video dapat meningkatkan kepatuhan minum obat hipertensi di puskesmas Lerep dan Klinik Gracia.Kata Kunci : Hipertensi, Media Video, Kepatuhan Minum Obat, MMASHypertension is a chronic disease which is a priority health problem in Indonesia and in the world. Hypertension can cause complications such as can cause arterial occlusion, ischemic injury and stroke as long-term complications. Then there is a need to increase patient compliance by using video to provide drug information in order to increase patient’s understanding. The study was conducted prospectively with pretest-posttest design using cross sectional design. Forty sample was chosen by purposive sampling method. Data were analyzed using paired t-test. The results at Lerep Health Centre showed that the patient’s compliance before the intervention was categorized as moderate (60%), the low (35%) and high (5%). After the intervention, the moderate group was down to 20%, low was down to 0%, and the high group was increased to 80%. The significance value of paired t-test is 0,000 (<0.05). Research results at Gracia Clinic showed that patient’s compliance before intervention was low (20%), moderate (55%), and high (25%), and after intervention there was an increase in patient’s compliance that was low (5%), moderate (5%) and high (90 %). The significance value of paired t-test in this study is 0,000 <0.05. The level of adherence to the pill count test consists of two categories: adherence (80% adherence) and non-adherence (adherence <80%). All respondents, both at the Lerep Health Center and the Gracia Clinic showed a compliance score of ≥80%, including the compliance category. Counseling using video could improve compliance with taking hypertension medication at the Lerep health center and Gracia Clinic.Keywords: Hypertension, Video, Medication Compliance, MMAS
Hipertensi menempati proporsi terbesar kelompok penyakit tidak menular di Jawa Tengah sebesar 60,00% pada 2016 dan meningkat menjadi 64,83% pada 2017. Hipertensi adalah faktor resiko penyakit serebrovaskular, penyakit arteri koroner, dan gagal ginjal. Strategi terapi dalam pemilihan obat perlu dicermati agar diperoleh obat yang efektif dan tepat diberikan sehingga dapat menghasilkan efektifitas yang optimum dan tidak menimbulkan Drug Related Problems (DRPs). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemilihan dan dosis antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RS X di Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non ekperimental. Pengumpulan data secara retrospektif dengan menganalisis data rekam medis pasien hipertensi rawat inap periode 2018. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 79 pasien. Analisis data dilakukan menggunakan JNC VIII 2014, DIH 2018, dan DIF 2012.Hasil penelitian menunjukkan ketidaktepatan pemilihan obat sebesar 15,21% terjadi pada 11 pasien terdiri atas interaksi obat 12,67%, duplikasi 1,27%, dan terlalu banyak obat untuk 1 indikasi sebesar 1,27%, ketepatan pemilihan dosis sebesar 97,47%. Pemilihan terapi antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RS X menunjukkan sebanyak 86,08% ketepatan pemilihan dosis sebesar 97,47%memperoleh pemilihan yang sudah tepat.Kata Kunci: Antihipertensi, Pemilihan Obat, Dosis, DRPs.Hypertension had the largest proportion of non communicable diseases in Central Java, which was 60,00% in 2016 increased to 64,83% in 2017. Hypertension is a risk factor for cerebrovascular disease, coronary artery disease, and kidney failure. The therapeutic strategy in drug selection needs to be examined in order to obtain appropriate drugs that can produce optimal effectiveness and avoid Drug Related Problems (DRPs). This study aimed to evaluate the selection and evaluate the accuracy of dose of antihypertensive therapy at X Hospital. This study was non experimental research. Retrospective data collected by analyzing the medical record data from inpatient in 2018. The sampling technique was purposive sampling according to inclusion and exclusion criteria. The sample used in this study were 79 patients. Data analysis was performed using JNC VIII 2014, DIH 2018, and DIF 2012.The results showed the inaccuracy of drug selection was 15,21% on 11 inpatients consisting of drug interactions 12,67%, duplication 1,27%, and too many drugs for 1 indication 1,27%. The dose selection accuracy is high at 97,47% The selection of antihypertensive therapy in hypertensive inpatients at X Hospital showed that 86,08% obtained the correct drug selection and The dose selection accuracy is high at 97,47%.Keywords: Antihypertension, Drug Selection, Dose, DRP.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.