Perkembangan teknologi saat ini mengakibatkan perubahan pada berbagai bidang kehidupan yakni bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Teknologi komunikasi berkembang sangat pesat hingga masuk pada semua kalangan. Handphone atau smartphone kini sudah menjadi nyawa benda yang sangat berarti dalam kehidupan karena sangat bermanfaat. Selain memudahkan seseorang dalam berkomunikasi, smartphone ini mampu mendekatkan yang jauh, meski tanpa disadari sebetulnya smartphone menjauhkan yang dekat. Dampak positif dan negatif sangat dirasakan oleh masyarakat. Selain teknologi itu memang dirasa sangat memudahkan pekerjaan, namun dampak negatif yang muncul yaitu maraknya pornografi, penculikan, pemerkosaan, transaksi narkoba, bahkan transaksi prostitusi kini ikut meramaikan pemberitaan di Indonesia. Bahaya yang sangat mengancam anak-anak saat ini adalah pornografi dan pelecehan seksual. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari orang tua selaku madrasah pertama bagi anak agar penggunaan smartphone menjadi lebih bertanggungjawab. Survey dilakukan untuk mengetahui pola asuh orang tua di kota Cimahi. Hasil penelitian ini yaitu 64% anak kecanduan HP, dan 36% anak tidak kecanduan HP. Dari data anak yang kecanduan HP berasal dari keluarga yang menerapkan pola asuh permisif 47%, pola asuh otoriter 34%, dan pola asuh demokratis 19%. Latar belakang pendidikan orang tua yang anaknya kecanduan HP sebagian besar berpendidikan SD, SMP, dan SMA meskipun ada juga yang berpendidikan S1 dan S2. Sedangkan anak yang tidak kecanduan HP berasal dari keluarga yang menerapkan pola asuh demokratis 55%, pola asuh otoriter 28%, dan pola asuh permisif 17%. Orang tua memiliki latar belakang pendidikan SMA, S1, dan S2 meskipun ada juga yang berpendidikan SD, dan SMP namun berhasil mendidik anak mereka menjadi generasi yang tidak kecanduan HP. Pola asuh demokratis yang mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab anak dalam menggunakan HP adalah sebagai berikut: (a)Menentukan peraturan dan disiplin dengan memperhatikan dan mempertimbangkan alasan-alasan yang dapat diterima, dipahami dan dimengerti oleh anak; (2) memberikan pengarahan tentang perbuatan baik yang perlu dipertahankan dan yang tidak baik agar di tinggalkan; (3) Memberikan bimbingan dengan penuh pengertian; (4) Dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga; (5) Dapat menciptakan suasana komunikatif antara orang tua dan anak serta sesama keluarga.
Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar hidupnya tidak bergantung pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap tugas-tugasnya. Terdapat beberapa nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang harus dikembangkan, salah satunya adalah nilai karakter mandiri. Karakter mandiri pada anak, dapat aplikasikan melalui kegiatan sehari-harinya. Melalui kegiatan keseharian anak, nilai karakter mandiri dapat langsung diajarkan dan diterapkan sehingga anak terbiasa dan belajar mandiri melakukan dan menyelesaikan tuganya, tanpa membutuhkan bantuan dari orang lain khususnya oleh orangtuanya. Kegiatan tersebut meliputi bangun sendiri, mandi sendiri, memakai pakaian sendiri bahkan berangkat sekolah sendiri. Selain itu, salah satu upaya untuk menanamkan karakter mandiri pada anak dapat dilakukan dengan mengenalkan pada transportasi umum dan membiasakan anak untuk naik transportasi umum. Manfaat menaiki transportasi umum anak dapat melatih kesabaran, kemandirian, menumbuhkan keberanian dan melatih kepekaan terhadap lingkungan dengan berinteraksi secara langsung dengan orang banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembentukan karakter mandiri anak melalui kegiatan naik transportasi umum. Mandiri merupakan sikap atau perilaku seorang individu melakukan segala aktivitasnya sendiri tanpa harus bergantung dan tanpa bantuan pada orang lain. Indikator kemandirian dapat dilihat dari empat aspek, yaitu: memiliki hasrat untuk bersaing, mampu mengambil keputusan dan menghadapi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri, dan memiliki rasa tanggungjawab. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi atau pengamatan secara langsung dan wawancara. Bila dilihat dari sudut pandang pendidikan, transportasi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi anak, salah satunya sebagai upaya membentuk karakter mandiri pada anak. Hal ini terbukti dari delapan anak dengan rentang usia sekolah dasar yang menjadi subjek penelitian, berdasarkan hasil wawancara terhadap orangtua dan gurunya, anak-anak tersebut memiliki nilai karakter mandiri bila dibandingkan teman seusianya. Niali karakter mandiri yang dimiliki anak-anak tersebut meliputi: mereka memiliki rasa peduli dan empati atau kepekaan terhadap lingkungan, lebih percaya diri dan menghargai orang lain, mampu mengendalikan emosi, menahan diri dan bersabar, mampu membuat keputusan dan memiliki rasa tanggung jawab. Kesimpulanya pembentukan karakter mandiri pada anak dapat dilakukan melalui kegiatan naik transportasi umum. Karena melalui transportasi anak dapat belajar secara langsung mengenai lingkungan sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran HIMPAUDI dalam meningkatkan manajemen PAUD khususnya di KOBER Darul Farohi Padalarang. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya program PAUD menyebabkan pemahaman masayarakat terhadap pendidikan anak usia dini sangat minim bahkan ada yang tidak tau sama sekali, rendahnya kualifikasi akademik pendidik atau tenaga pendidik PAUD, selain itu kurangnya pemahaman pengelola mengenai manajemen yang baik dan sesuai aturan dalam sebuah lembaga PAUD. Oleh karena itu, pengembangan dan peningkatan sebuah lembaga PAUD maupun jumlah pendidik dan tenaga kependidikannya serta jumlah anak usia dini atau peserta didik yang tertampung masih jauh dari jumlah yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan yang bersifat kualitatif. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah: pengurus HIMPAUDI Kecamatan Ngamprah, kepala sekolah, dan pendidik/tutor. Hasil penelitian menunjukkan tentang: (1) Manajemen pendidikan di KOBER Darul Farohi Padalarang berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan; (2) Peran HIMPAUDI Kecamatan Ngamprah; dan (3) Faktor pendukung terlaksananya manajemen pendidikan di KOBER Darul Farohi Padalarang.
Pondok pesantren Ulul Albab Cabang Sangkanhurip Kabupaten Bandung terletak di tengah persawahan sehingga masyarakat masih kesulitan dalam mengakses program yang diselenggarakan di pondok pesantren tersebut. Kondisi masyarakat yang sangat heterogen menyebabkan sering terjadi konflik diantara masyarakat itu sendiri bahkan dengan pihak pondok pesantren. Konflik yang terjadi pada masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu rendahnya pendidikan, kesulitan ekonomi dan rendahnya pemahaman agama pada masyarakat. Hadirnya pondok pesantren diharapkan mampu menjadi solusi dalam mengatasi permsalahan tersebut. Selain itu, budaya rentenir masih sangat merajalela sehingga bukan hanya menambah maslaah dalam ekonomi, melainkan masyarakat terus menanggung beban dosa yang berlipat dari memakan harta riba. Melihat permasalahan tersebut, maka kami tim peneliti dan pengurus pondok pesantren merancang sebuah model pemberdayaan perempuan berbasis pondok pesantren dalam upaya meningkatkan tiga aspek kehidupan yaitu Agama, Pendidikan, dan Ekonomi (APE). Model pemberdayaan perempuan yang kami namai model Kukis ini akan diujicobakan dalam penelitian dengan tujuan untuk melihat 1) kondisi sebelum dan sesudah penerapan model kukis, 2) Hambatan yang dihadapi, serta 3) Solusi permasalahan yang muncul pada penerapan model tersebut. Penelitian ini akan menggunakan metode pra eksperimen dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah penerapan model kukis dengan sasaran penelitian yaitu perempuan usia produktif di lingkungan pondok pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi Peningkatan penghasilan rata-rata sebesar 18% yaitu Rp. 255.000 per warga belajar selama 1 bulan memulai usaha menunjukkan adanya keberhasilan penerapan model Kukis meskipun belum optimal. Pemahaman warga belajar juga mengalami peningkatan rata-rata sebesar 33%.Hambatan yang ditemukan dalam ujicoba model kukis adalah (1) Menurunnya motivasi warga belajar (2) rendahnya rasa percaya diri, (3) mental karyawan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam ujicoba model kukis yaitu : (1) Mengidentifikasi warga belajar yang siap untuk membangun usaha, (2) menjalin kerjasama dalam pemasaran.
Pemuda harus dilatih dan dibina agar memiliki jiwa sosial yang tinggi, memiliki nilai dan moral yang baik dan meningkatnya idealisme. Begitupun dalam tujuan penelitian ini adalah untuk menjabarkan (1) peran tokoh pemuda dalam meningkatkan partisipasi karang taruna di desa nanjung margaasih (2) Bentuk partisipasi anggota karang taruna dalamkegiatan-kegiatan karang taruna.Dalam penelitian ini Teori yang digunakan adalah teori kepemudaan, teori kepemimpinan dan teori partisipasi.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Penelitian ini dilakukan di RW 03 di Desa Nanjung Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, yang menjadi responden penelitian adalah ketua, sekretaris, bendahara dan tiga anggota. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) peran tokoh pemuda adalah membina, membimbing, dan memberikan inovasi (2) bentuk partisipasi ada partisipasi menggunakan harta, partisipasi menggunakan tenaga, partisipasi menggunakan uang, partisipasi menggunakan fikiran dan partisipasi menggunakan keterampilan.Kata Kunci: Karang Taruna, Partisipasi, Tokoh Pemuda.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.