ABSTRAKAsosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) adalah organisasi nirlaba yang mengampanyekan pemberian ASI eksklusif dan mendukung kegiatan menyusui yang bertumpu pada pemanfaatan perkembangan TIK dan media sosial. Hal tersebut cukup unik sehingga peneliti merasa perlu untuk mempelajari lebih lanjut proses membangun dan menggerakkan aktivisme komunitas yang dilakukan AIMI melalui akun-akun media sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi pemaknaan pengurus AIMI tentang pemanfaatan media sosial dan menjelaskan proses pembangunan dan penggerakkan aktivisme komunitasnya. Dinamika proses ini diteliti dengan metode studi kasus dari Stake dengan menggunakan kerangka Teori Difusi Inovasi yang dikembangkan Everett M. Rogers. Hasil penelitian menunjukkan konstruksi makna pengurus AIMI tentang TIK dan media sosial ditanslasikan dalam pemanfaatan yang berhasil membesarkan AIMI. Pengurus memiliki karakteristik yang termasuk kategori early adopters. Prosesnya tergambar dalam tahapan innovation-decision process yang terdiri dari langkah mengoptimalisasi pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi dan konfirmasi. Semua tahapan ini berlangsung terus menerus dan timbal balik sebagai upaya merespon kebutuhan komunitas sekaligus mendorong efektivitas dan efisiensi dalam interaksi komunitas. Dari hasil tersebut, disarankan agar AIMI harus dapat terus memanfaatkan karakteristik pengurus untuk menjangkau kalangan late adopters dan laggard yang belum terjangkau oleh kampanye online dan offline. AIMI juga perlu mengoptimalisasi jejaringnya agar tujuan aktivisme sosialnya tercapai.Kata-kata Kunci: AIMI, aktivisme sosial, difusi inovasi, kampanye kesehatan, media sosial SOCIAL ACTIVISM THROUGH THE USE OF SOCIAL MEDIA: A CASE STUDY INDONESIAN ASSOCIATION OF NURSING MOTHERS (AIMI) ABSTRACT Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) is a non-profit organization which aims to promote and support breastfeeding in Indonesia. The formation and development of the organization is heavily relied on the utilization of ICT and social media. It is important to study how AIMI successfully benefited from the advancement of the technology in developing and generating its own kind of community activism. The objectives of this study are to find out the construction of meaning of the AIMI founders and board members towards the utilization of the social media and to explain the process of developing the community activism. The dynamics in such process is dicussed by using
Aktivisme para Pendiri dan Pengurus Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) diinisiasi melalui pemanfaatan TIK dan media sosial yang dimulai sejak tahun 2006 dan mengejawantah sebagai sebuah organisasi nirlaba yang berhasil menyosialisasikan pentingnya menyusui dan pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Melalui media sosial, AIMI berhasil mengembangkan organisasinya, meningkatkan popularitasnya, mampu merangkul banyak pendukung, memiliki 12 cabang di daerah, menjadi salah satu mitra kunci Kementrian Kesehatan. Kini AIMI telah menjadi organisasi rujukan nasional dan berkontribusi dalam peningkatan jumlah konselor laktasi di Indonesia. Keberhasilan AIMI ini merupakan bentuk aktivisme sosial yang didorong motivasi kuat untuk turut berkontribusi dalam mendesakkan perubahan sosial. Lebih jauh, dengan menggunakan konsep-konsep dalam Social Construction of Technology yang dikembangkan Bijker, Pengurus AIMI berbagi penafsiran yang sama mengenai potensi TIK dan media baru. Pengurus mengenali ragam media sosial yang memiliki potensi dalam meluaskan komunikasinya dan berhasil memanfaatkan momentum teknologi seperti perkembangan milis dan Twitter. Pengurus menyadari bahwa setiap akun memiliki karakter khas yang menentukan pola interaksi unik, sehingga menuntut pengemasan pesan yang spesifik. Hasilnya, terbentuk konstruksi makna media sosial dalam kerangka kerja teknologi di kalangan Pengurus AIMI, yakni: (1) media sosial memiliki nilai ekonomi tinggi, (2) berdaya jangkau luas melampaui batas-batas geografis dan (3) memberikan kemudahan dalam berkoordinasi dan berorganisasi. Kata kunci: aktivisme sosial, media sosial, komunikasi kesehatan, konstruksi sosial, SCOT.
The impressive economic growth along with its strategic location have made the city of Batam as one of the best economic performer in Indonesia. For years, Batam has attracted foreign investors from countries such as Singapore, China, Korea, Taiwan and Malaysia. However, there was a significant decline in the period of 2013-2015. DetikFinance, an online media, reported and highlighted the fact that frequent labors demonstration and strikes were the main reasons as to why many multinational companies left Batam as well as the FDI decline. Utilizing Norman Fairclough’s model for Critical Discourse Analysis (CDA), this paper finds that DetikFinance’s reports are biased and the labors are painted in a non-favorable fashion: their demands are unreasonable and therefore counterproductive to the economy. In its reporting process as well as in the report texts, DetikFinance also dismisses the fact that during that period, the world economy, including Indonesia, is slowing down. Study reveals that DetikFinance media routines and ideology are in fact serving its own business interests and affect the way they construct and present their reports. In doing so, DetikFinance has violated the very principles of journalism by reporting imbalanced, unverified news and prevent them from serving the public, including business community, a comprehensive explanation of the matter.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.