Saat ini, Siswa cenderung meniru budaya asing karena mereka hebat dan mereka mempengaruhi hilangnya pengakuan terhadap nilai-nilai budaya lokal mereka. Guru perlu menjadi inovatif dalam menyajikan materi pengajaran dengan cara yang efektif dan memperkenalkan budaya Bugis. Penelitian ini bertujuan untuk Mengembangkan Karakter Siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Konstruktivis Berbasis Ugi (Siri ’Na Pesse) di Sekolah Dasar Negeri Lalabata, Distrik Tanete Rilau, Distrik Barru. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Penelitian ini melibatkan 25 siswa yang berada dalam satu kelas. Penilaian dievaluasi dan diklasifikasikan oleh guru berdasarkan standar kurikulum Indonesia terbaru. Kemudian, analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan mean dan standar deviasi tanda. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran konstruktivis berbasis Ugi melalui siri 'na pesse meningkatkan karakter siswa pendidikan dasar secara efektif. Implementasi model pembelajaran konstruktivis berbasis Ugi melalui siri 'na pesse dan post test menunjukkan bahwa 100% siswa meningkatkan karakter. Uji-t berpasangan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara tanda rata-rata dari pra dan pasca-tes untuk setiap tahap karena semua hipotesis nol ditolak pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, analisis statistik berfungsi sebagai bukti bahwa model pembelajaran konstruktivis berbasis Ugi melalui siri 'na pesse efektif dalam meningkatkan karakter siswa.
Bertitik tolak dari masalah masih banyaknya mahasiswa baru Fakultas Agama Islam Universitas Muslim Indonesia yang belum mampu membaca al-Qur’an dengan fasih dan tartil, maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembinan tahsin qira’ah al-Qur’an berbasis PAIKEM ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jenis penelitian ini adalah Reseach and Development (R&D) yang dilakukan melalui lima fase: (1) fase preliminary investigation (investigasi awal), (2) fase design (desain), (3) fase realization/construction (realisasi/konstruksi), (4) fase test, evaluation & revision (tes, evaluasi & revisi), dan (5) fase implementation (implementasi). Penelitian ini dilakukan di Fakultas Agama Islam, dan yang menjadi subyek penelitian adalah para Pembinan dalam Pelatihan berjumlah lima orang, dan obyeknya adalah mahasiswa peserta pelatihan berjumlah tiga puluh orang. Pembinaan dilakukan dalam bentuk pelatihan yang dilakukan sebanyak enam belas kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan free-test, penyajian materi dasar-dasar ilmu tajwid sebanyak empat kali pertemuan; prakikum sebanyak sepuluh kali pertemuan; dan pertemuan terakhir dilakukan pos-test. Metode pengumpulan data adalah melalui tes praktikum membaca al-Qur’an terhadap semua peserta, wawancara dengan perwakilan mahasiswa dan hasil observasi dari pembina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembinaan tahsin qiraah al-Quran berbasis PAIKEM pada mahasiswa FAI-UMI sangat efektif berdasarkan peningkatan kualitas bacaan al-Qur’an mahasiswa antara hasil free test dengan hasil pos test, dan juga hasil observasi Tim Peneliti dan Pembina pada saat peroses pelatihan berlngsung. Penelitian ini melahirkan sebuah modul pembinaan tahsin qira’ah al-Qur’an yang dapat bermanfaat sebagai pedoman bagi pembina tahsin qira’ah dan atau guru TPA, dan juga para mahasiswa dan atau santri TPA sebagai media pembelajaran tahsin qira’ah al- Qur’an.
The purpose of the study is to analyze the Baode manuscript, as part of the local wisdom value of the Banggai Tribe through Semiotic Theory. This research is qualitative research, using a critical paradigm through semiotic analysis of the Baode manuscript, which is also called the twilight song as part of the local wisdom of the Banggai Nation. The Baode manuscript is divided into nine parts, each of which represents a signifier and a signified. The results of the show that the original Banggai tribe is what is currently called the Sea-Sea. From this, Sea Sea tribe was born and spread the Banggai Tribe known today. Thus, calling Sea-Sea is the same as calling the Banggai Tribe. The difference is only in their domicile. Therefore, it can be concluded that Baode is one of the non-material local wisdom of the Banggai tribe, whose existence is still preserved by the Banggai community. Baode is a shared identity that build collective awareness, even though they live apart by distance and time as well as the beliefs they hold.
PkMD ini bertujuan untuk memberi keterampilan kepada masyarakat untuk mengolah hasil pertanian mereka untuk menjadi usaha kecil yang dapat menambah penghasilan keluarga. Metode pelaksanaannya melalui empat tahap: Sosialisasi Program, Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan,danEvaluasi. Pertama, Sosialisasi Program, untuk menyampaikan maksud dan tujuan program melalui ketua MajeLis Taklim Jabal Rahmah, dan membuat kesempakatan tentang waktu dan tempat pelaksanaan program. Kedua, tahap Persiapan, yakni Tim PkMD mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan melalui eksperimen, dan selanjutnya mempersiapkan alat dan bahan yang baik dan bermutu. Alat pemotong yang digunakan adalah “Stainless Steel Series Multi-purpose Combination Grater”. Aneka keripik pisang yang dipraktikkan adalah rasa original, manis, keju, coklat dan rasa balado manis pedas. Ketiga, Tahap Pelaksanaan, kegiatan pendampingan dilakukan full day yang berlangsung pada hari Ahad, tanggal 1 Desember 2019 mulai jam 09.00 – 17.00. Diawali dengan pencerahan tentang “Etika Memulai dan Menjalankan Usaha”, penjelasan tentang teknik penggunaan alat dan pembuatan keripik, kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan keripik sampai pengemasan. Hasil yang dicapai adalah 15 orang peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga, remaja putri dan putra telah mampu membuat keripik pisang yang gurih, halal, dan higenis, punya semangat yang tinggi untuk menjalankan dan mengembangkannya. Keempat, Evaluasi, dilakuakan dengan menganalisis hasil observasi Tim selama peroses pendampingan berlangsung bahwa para peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan kerjasama yang baik. dan hasil wawancara dengan perwakilan kelompok menyatakan bahwa, hal-hal yang baru mereka peroleh dari pendampingan ini terutama adalah alat, kemasan dan label. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah berhasil dengan baik sesuai target yang direncanakan, namun masih perlu pendampingan selanjutnya untuk pengembangannya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.