Sayuran merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi tinggi pada masa pandemi Covid-19 karena manfaatnya dalam meningkatkan imunitas. Ditinjau dari karakteristiknya sayuran mempunyai risiko yang tinggi, khususnya jika dipasarkan secara online. Toko sayuran online harus meningkatkan kinerja pemasarannya agar dapat bertahan di tengah persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemasaran pada toko sayuran online di Kota Surabaya. Metode analisis yang digunakan adalah Stuctural Equation Modeling berbasis Partial Least Square (SEM-PLS). Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Sampel berjumlah 33 toko sayuran online di Kota Surabaya yang ditentukan melalui teknik sampling kuota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran online dan orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Sedangkan kapabilitas pemasaran mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja pemasaran. Toko sayuran online di Kota Surabaya perlu meningkatkan kapabilitas pemasaran terutama terkait penginderaan pasar agar dapat menghadapi perubahan lingkungan.
Desa Wedi merupakan desa sentra produksi salak di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Salak “Wedi” yang berkualitas rendah atau memiliki rasa asam dan sepet diolah menjadi kurma salak dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual melalui UMKM. Peran UMKM pengolahan kurma salak “Wedi” sangat penting, selain memberikan nilai tambah juga berperan mensejahterakan masyarakat, membuka lapangan kerja, wahana pemerataan ekonomi masyarakat, dan peningkatan pendapatan nasional. UMKM pengolahan kurma salak “Wedi” harus menjaga efisiensi dan profitabilitas agar dapat mempertahankan keberlangsungan usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis profitabilitas dan efisiensi UMKM pengolahan kurma salak “Wedi”. Metode yang digunakan untuk menganalisis profitabilitas dan efisiensi biaya adalah analisis kuantitatif. Analisis efisiensi biaya menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Sampel berjumlah 3 UMKM pengolahan kurma salak “Wedi” yang ditentukan melalui teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar profitabilitas masing-masing UMKM Pengolahan kurma salak “Wedi” yaitu UMKM Bunda Arum sebesar 28,38%, UMKM Shanum sebesar 40,33%, dan UMKM Barokah sebesar 59,19%. Perhitungan efisiensi biaya pada semua UMKM pengolahan kurma salak “Wedi”menggunakan metode Data Envelopement Analysis diperoleh skor 100%. sehingga semua UMKM pengolahan kurma salak “Wedi” di Desa Wedi yang masih bertahan telah efisien. UMKM Pengolahan kurma salak “Wedi” harus mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas dan efisiensi biaya untuk mempertahankan keberlangsungan usaha.
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah salah satu standar yang ditetapkan untuk menjamin keamanan pangan dengan menganalisis potensi bahaya yang terjadi pada proses produksi produk pangan. Penerapan HACCP merupakan suatu upaya untuk mengontrol mutu produk akhir supaya memenuhi standar yang ditetapkan yakni aman dikonsumsi dan berkualitas. PT. X merupakan salah satu perusahaan perikanan yang memproduksi udang vaname CPTO (cooked peeled tail on). Perusahaan ini telah menerapkan HACCP pada proses produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan HACCP pada proses produksi udang vaname CPTO di PT. X. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan evaluatif. Terdapat 12 tahap penerapan HACCP meliputi pembentukan tim HACCP, deskripsi produk, tujuan penggunaan produk, penyusunan bagan alir produksi, konfirmasi bagan alir di lapangan, identifikasi bahaya, penentuan CCP, penentuan batas kritis masing-masing CCP, pemantauan CCP, penetapan tindakan perbaikan, penetapan prosedur verifikasi serta dokumentasi dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan 12 poin tahapan penerapan HACCP yang diterapkan oleh PT. X pada proses produksi udang vaname (Litopenaeus vannamei) CPTO (cooked peeled tail on) seluruhnya telah sesuai dengan SNI 01-4852-1998.
Farmers' intention to leave the agricultural sector is a crucial reasoned action for the future of the Indonesian agricultural sector. The aims of research are describe the type of livelihood that sustains the farm household's economy, and analyze the influence of Job Opportunities toward Farmer's Intentions Leaving the Agriculture Sector. The sampling was done by multistage sampling so that 360 households of paddy farmers were obtained in six villages, Bangil sub-district, Pasuruan Regency, Province of East Java. Data analysis using descriptive statistics and Structural Equation Modelling (SEM) PLS analysis with Warp PLS software. The findings of the study indicate that the relatively large number of non-agricultural jobs carried out by the household labor of farmers, most of them are trade and factory employees. The best job opportunity is in line with farmers' favorite choice for non-agricultural livelihoods. Employment opportunities have a positive and significant impact on farmers' intention to leave the agricultural sector.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.