Transisi epidemiologis telah terjadi secara signifikan selama 2 dekade terakhir, yakni penyakit tidak menular telah menjadi beban utama, sementara beban penyakit menular masih berat juga. Indonesia sedang mengalami double burdendiseases, yaitu beban penyakit tidak menular dan penyakit menular sekaligus. Penyakit tidak menular utama seperti penyakit hipertensi. Hipertensi adalah salah satu penyakit yang biasanya gangguan terjadi pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok, kebiasaan aktivitas fisik, kebiasaan mengkonsumsi garam dapur dan kebiasaan mengkonsumsi lemak terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Towata Kabupaten Takalar dengan jumlah responden sebanyak 74 orang. Hasil penelitian diperoleh dari hasil survey dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi (pvalue=0,031), tidak ada hubungan kebiasaan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (pvalue=0,619), ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi garam dapur dengan kejadian hipertensi (pvalue=0,006) dan ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi lemak dengan kejadian hipertensi (pvalue=0,000).
ABSTRAKUpaya menekan permasalahan rokok, pemerintah tak henti-hentinya turut menanggulangi masalah yang ditimbulkan oleh perilaku merokok. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2013 yang menekankan pada pencantuman bahaya merokok dalam bentuk gambar pada semua kemasan rokok, mengacu pada sebuah teori komunikasi yang disebut sebagai teori The Extended Parallel Process Model (EPPM) dengan menggunakan pendekatan kesan menakutkan (fear appeals). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi respon masyarakat terhadap peringatan pesan bergambar pada kemasan rokok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan disain grounded theory untuk mengeksplorasi respon masyarakat terhadap peringatan pesan bergambar pada kemasan rokok. Pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi metode, wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah (DKT). Hasil penelitian memaparkan bahwa; 1) perasaan jijik, takut/ngeri saat melihat gambar, diperkuat dengan keyakinan terhadap kebenaran gambar akan menimbulkan respon menolak, sedangkan perasaan biasa saja yang diperkuat dengan ketidakyakinan akan menimbulkan reaksi menerima gambar, 2) Ada masa penyesuaian masyarakat terhadap peringatan pesan bergambar pada kemasan rokok. 3) gambar memperkuat niat non perokok untuk semakin tidak merokok, dan tidak mempengaruhi perokok untuk berhenti merokok. 4) gambar dianggap efektif sebagai media edukasi untuk non perokok. Penelitian menyimpulkan bahwa: 1) tindakan masyarakat terhadap peringatan pesan bergambar pada kemasan rokok dipengaruhi oleh faktor perasaan dan keyakinan akan kebenaran gambar. 2) durasi masa penyesuiaan terhadap gambar berlangsung selama ± 2-3 bulan, 3) peringatan pesan bergambar belum mampu menyentuh emosi masyarakat secara kultural dan membuat perokok untuk berhenti merokok.
AbstrakPenyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan juga sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia(1). Berdasarkan laporan profil kesehatan Provinsi NTT kasus diare pada tahun 2014 mencapai 107,790 kasus. Kecamatan Soa merupakan kecamatan tertinggi angka kejadian diare, khususnya di bulan-bulan tertentu seperti Bulan Juni sampai Bulan Januari. Pada bulan tersebut diadakan pesta adat Kiki Sapu di Desa Masu Kecamatan Soa Kabupaten Ngada. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat mempersepsikan kerentanan diare disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak higienis, alat masak yang tidak bersih, serta personal higine petugas masak. Serta faktor budaya dipersepsikan sebagai penghambat upaya mengurangi resiko terjadinya penyakit diare. Kata Kunci : Diare, Kiki Sapu, Health Believe Model Abstract Diarrheal diseases are still a global problem with high morbidity and mortality in many countries, especially in developing countries, as well as one of the main causes of high rates of morbidity and mortality in the world (1). Based on health profile report of NTT Province in case of diarrhea in 2014 reached
Narkoba merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang penyalahgunaannya cenderung meningkat. Sementara ada sekitar 200 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya disebabkan peyalahgunaan narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana strategi promosi kesehatan terhadap upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang sifatnya mengeksplorasi informasi dari informan sehubungan dengan strategi promosi kesehatan terhadap upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. Dari hasil penelitian menunjukkan : (1). Advokasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo dengan cara mengusulkan bantuan dana kepada Pemeerintah Daerah, untuk keperluan kegiatan penyuluhan napza di sekolah. (2). Kemitraan yang dilakukan Dinas Kesehatan terhadap upaya penanggulangan narkoba dengan membangun kerjasama dengan pihak polres, sekolah, puskesmas dan pemda. (3). Pemberdayaan yang dilakukan dinas kesehatan dan puskesmas, dengan membentuk kader kesehatan remaja di sekolah sebagai bentuk keikutsertaan siswa dalam memberantas narkoba di Kabupaten Wajo.Kata Kunci : Strategi promosi kesehatan, penyalahgunaan narkoba
Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Untuk memperoleh pelayanan kesehatan, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) wajib menerapkan sistem rujukan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui secara mendalam sistem rujukan online rawat jalan peserta BPJS Kesehatan di RSUD Syekh Yusuf. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dan jumlah informan sebanyak 9 informan melalui metode purposive sampling dengan kriteria petugas kesehatan di wilayah kerja RSUD Syekh Yusuf. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Hasil Penelitian menunjukkan pada kategori input dalam pelaksanaan sistem rujukan online terdapat kemudahan bagi pasien dan petugas kesehatan sedangkan kendala terdiri dari kondisi jaringan, kekeliruan faskes pertama, kesalahan pasien, ketidak sesuaian tujuan poli dan diagnosa. Pada kategori proses terdapat hambatan yang terdiri dari komunikasi antara pasien dan petugas, komunikasi antara faskes. Serta pada kategori output terdapat pemecahan masalah yang terdiri dari peran penanggung jawab, catatan dan pelaporan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.