Evaluasi aktivitas analgesia dari ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) pada mencit putih jantan telah dilakukan. Dua puluh lima ekor mencit (20-30 g, 2-3 bulan) dibagi secara acak menjadi lima kelompok. Grup pertama diberi NaCMC sebagai kontrol negatif, sedangkan kelompok 2-4 menerima ekstrak etanol daun Carica papaya dengan dosis 100, 300, dan 600 mg/kgBB dan kelompok kelima diberi parasetamol 65 mg/kgBB sebagai pembanding. Semua intervensi diberikan sebagai dosis tunggal secara oral. Asam asetat 1% (b/v) digunakan sebagai penginduksi nyeri. Aktivitas analgesik diukur dengan menghitung persentase geliatan sebagai ukuran efek analgesik yang dihasilkan oleh setiap intervensi. Data dianalisis dengan ANOVA satu arah untuk membandingkan aktivitas analgesik antara kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak pada dosis 100, 300, dan 600 mg/kgBB memberikan efek yang berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol (P
Sebuah penelitian eksperimental telah dilakukan untuk menformulasi sebuah krim dari ekstrak etanol daun kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) pada mencit putih. Basis krim yang digunakan adalah vanishing cream dengan kosentrasi ekstrak 2,5%, 5%, dan 10%. Uji untuk efek antiinflamasi pada mencit putih betina dibentuk menggunakan kantung granuloma. Inflamasi diinduksi menggunakan karagen 2% secara subkutan. Parameter yang diukur adalah volume area inflamasi, dan jumlah leukosit darah mencit. Hasilnya menunjukkan bahwa krim stabil pada semua kosentrasi dan menunjukkan efek antiinflamasi. Efek antiinflamasi yang optimal ditunjukkan oleh krim dengan kosentrasi 10% dengan volume udem terkecil yaitu0,03 ml melebihi efek antiinflamasi hidrokortison asetat sebagai perbandingan yaitu 0,056 ml (p<0,05).
Saat ini tulang sapi, kulit sapi dan kulit babi merupakan komoditi yang digunakan dalam industri produksi gelatin. Terdapat begitu banyak masalah dalam menggunakan gelatin dari mamalia. Dalam penelitian ini, dibuat gelatin dari kulit kering ikan sepat rawa (Trichogaster trichopterus) dengan menggunakan proses asam (tipe A). Larutan HCI 2% v/v, H3PO4 2% v/v Dan CH3COOH 2% v/v digunakan sebagai pelarut dalam proses perendaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui larutan asam yang menghasilkan gelatin paling tinggi dengan karakteristik terbaik. Analisis statistik menunjukkan bahwa perbedaan larutan asam yang digunakan memberikan perbedaan nyata pada rendemen, kekuatan gel, viskositas, derajat keasaman (pH), kadar air dan kadar abu tetapi tidak mempengaruhi kadar protein dan lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan CH3COOH 2% v/v memberikan rendemen gelatin paling tinggi (3,51%).
Sabun dapat membersihkan kulit dari kotoran maupun bakteri, salah satu tanaman obat yang diduga memiliki sifat sebagai antibakteri adalah kapulaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasi ekstrak etanol buah kapulaga dalam sedian sabun mandi cair dan melihat stabilitas fisiknya. Sabun mandi cair ekstrak etanol buah kapulaga dibuat menjadi empat formula yaitu F0 (mengandung ekstrak buah kapulaga 0%), F1 (mengandung ekstrak buah kapulaga 2%), F2 (mengandung ekstrak buah kapulaga 4%), dan F3 (mengandung ekstrak buah kapulaga 6%). Uji stabilitas fisik sabun mandi cair meliputi pemeriksaan bobot jenis, uji daya busa, uji viskositas, dan uji stabilitas (organoleptis, homogenitas, pH, cycling test). Hasil evaluasi bobot jenis F0, F1, F2, F3 berturut-turut adalah 1,09; 1,09; 1,10; dan 1,10 g/mL. Hasil uji daya busa F0, F1, F2, F3 berturut-turut adalah 0,47; 0,70; 0,75; dan 0,80 cm. Hasil uji homogenitas dan cycling test menunjukkan bahwa semua formula yang dibuat homogen dan tidak memisah setelah 6 minggu penyimpanan. Sabun mandi cair ekstrak etanol buah kapulaga stabil secara fisika selama penyimpanan enam minggu dan memenuhi syarat sediaan sabun mandi cair.
The research to formulate of transdermal patch of ethanolic extract of teki grass (Cyperus rotundus L.) as medicine to heal joint pain has been done. This research used three formulas (F1, F2, and F3) containing 3, 5, and 7 gram of extract respectively. The evaluation done to the patch formula included: organoleptic, thickness, weight variation, the percentage of absorbed humidity, skin irritation test, and the length percentage. The test to measure the ability of the patch in curing the joint pain was done to the male albino rats which were induced by AgNO3 1% as the pain inductor via intra articular. The parameter observed was the amount of squeaking after they were given reflex as much as 10 times for 1 minute, in 1st, 2nd, 4th, 6th , 8th, 10th, 12th and 14th hours. According on statistical analysis, the faster loss of joint pain was given by formula 3 at 4 hours.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.