Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah dalam peningkatan mutu Pendidikan di SMA Terpadu Riyadlul Ulum, Tasikmalaya. Supervisi akademik merupakan tindakan yang dilakukan seseorang yang memiliki kualifikasi seperti kepala sekolah terhadap guru dalam bentuk pelayanan dan bantuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru dengan cara melakukan bimbingan dimulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, sampai melakukan refleksi agar tercapai tujuan yang ditetapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisa yang digunakan untuk mendeskripsikan keadaan dari penelitian ini adalah dengan triangulasi data yaitu pendekatan Analisa data yang mensitesa data dari berbagai sumber. Melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa supervisi akademik kepala sekolah dalam peningkatan mutu Pendidikan menunjukkan telah terlaksana dengan baik. Dengan membuat program supervisi, perencananaan supervise, pelaksanaan supervise, evaluasi dan tindak lanjut hasil supervisi akademik kepala sekolah.
Latar belakang penelitian ini adalah terpuruknya bangsa dan negara Indonesia dewasa ini, tidak hanya disebabkan oleh krisis ekonomi melainkan juga oleh krisis akhlak. Pendidikan hingga kini masih belum menunjukan hasil yang diharapkan sesuai dengan landasan dan tujuan Pendidikan. Membentuk manusia yang cerdas yang diimbangi dengan nilai keimanan, ketaqwaan dan berbudi pekerti luhur, belum terwujud. Nilai-nilai akhlak dan moral dikalangan masyarakat sudah mulai luntur dan meresahkan. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang menyatakan: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang manajemen penguatan pendidikan karakter siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Dharma Kartini dan SMP Plus Darussurur Kota Cimahi. Tujuan khusus untuk mengetahui 1) Perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) Pelaksanaan, pengendalian Faktor penghambat dan pendukung, 6) mengatasi hambatan, 7) Dampak dari penguatan pendidikan karakter siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganeraan di SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka bidang kurikulum dan Guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Semua tahap manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan telah dilaksanakan. Ini menunjukan bahwa guru PKn telah melakukan tugasnya sebagai manajer pembelajaran yang cukup baik, walaupun masih menghadapi berbagai kendala minimnya dukungan orang tua.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dengan teknik melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: 1) Aspek-aspek perencanaan sudah dijalankan menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan SMK yang bersangkutan, 2) Program-program dalam pelaksanaan kerjasama sudah masuk kriteria, 3) Uji Kompetensi Keahlian (UKK) sebagai cara evaluasi, siswa lulus mendapatkan sertifikat kompetensi keahlian, dan layak didistribusikan untuk bekerja di IDUKA melalui Bursa Kerja Khusus SMK, 4) Masalah yang dihadapi adalah ketidaksiapan siswa untuk terjun ke IDUKA, kurangnya kompetensi siswa dalam bidang produktif, tidak seriusnya IDUKA, kurangnya dana untuk program peningkatan mutu pembelajaran, sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan IDUKA, serta biaya untuk guru tamu, Upaya yang dilakukan untuk menghadapi masalah adalah meningkatkan kompetensi guru, kerjasama saling menguntungkan dan membangun kepercayaan dengan IDUKA, mencari donatur dari IDUKA. Kesimpulan penelitian ini bahwa Manajemen kelas industri SMK dan IDUKA di dalam meningkatkan kompetensi siswa, telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan standar operasional prosedur maajemen kelas industri, dalam pelaksanaannya sangat mendukung peningkatan kompetensi siswa walaupun masih belum optimal karena terbatasnya dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Kebutuhan membangun dan meningkatkan kerjasama dengan IDUKA sebagai kebutuhan mutlak bagi sekolah menengah kejuruan dalam meningkatkan kompetensi siswa.
Pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib dilaksanakan oleh satuan pendidikan sesuai kurikulum 2013 dalam membentuk karakter peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta memperoleh gambaran tentang manajemen kepramukaan di SMA Negeri Kota Bandung yang dikaji berdasarkan implementasi pendidikan kepramukaan, faktor penghambat, solusi mengatasi hambatan, dan hasil dari pendidikan kepramukaan terhadap karakter siswa. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Implementasi manajemen pendidikan kepramukaan dalam membentuk karakter peserta didik di SMA Negeri Kota Bandung secara umum dilakukan melalui tahapan manajemen namun belum maksimal menginternalisasikan nilai-nilai kepramukaan dalam kegiatan pembelajaran dikarenakan masih terhambat oleh kompetensi pendidik, motivasi peserta didik dalam berorganisasi, dan peran serta orang tua peserta didik.
This research is motivated by the moral decadence of students related to various forms of juvenile delinquency such as fights between students, rampant cases of bullying, low levels of honesty, decreased ethics in attitudes and characteristics of identity to implement the norms and values of Pancasila. This research approach is a qualitative research with case study method. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the planning of strengthening character education in realizing student profiles carried out by the school has shown quality because it has been stated in the RKS, Implementation of strengthening character education in realizing student profiles has not maximized work programs, Supervision of strengthening character education for Pancasila student profiles has shown quality to make activities Intra Curricular and extracurricular as a medium to build culture in all educational activities in schools, Evaluation has shown quality because it is carried out in two stages, namely short-term evaluation and long-term evaluation, Barriers to strengthening character education in realizing the profile of Pancasila students consist of internal and external obstacles, and The solutions that have been implemented have not shown quality because they have not been able to maximize the quality standards of improvement.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.