Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik yang ditandai dengan adanya kelainan sintesis rantai globin. Terjadi hemakromatosis dan hipoksia jaringan akibat anemia itu merupakan faktor hormonal akibat menumpuknya zat besi pada kelenjar endokrin. Masalah dikelenjar endokrin dan kondisi anemia dapat mengganggu pertumbuhan seperti postur tubuh yang pendek. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar serum feritin dengan kejadian stunting pada anak thalasemia beta mayor di rumah sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 60 pasien. Instrumen yang digunakan adalah Data rekam medis. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara kadar feritin dengan kejadian Stunting pada pasien Thalasemia β Mayor anak di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2019 (p value 0,018. OR 4,67). Terdapat hubungan antara kadar feritin dengan kejadian Stunting pada pasien Thalasemia β Mayor anak di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2019.
Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelompok parasit cacing nematoda yang menginfeksi pada manusia melalui kontak dengan telur parasit atau larva yang berkembang di tanah yang hangat dan lembab di negara tropis dan subtropis. Umumnya, infeksi pada kecacingan dapat dijumpai bersamaan pada satu individu, terutama pada anak yang berada di negara berkembang.(Bethony et al.,2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian kecacingan pada anak sekolah dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh anak kelas 1 yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 63 anak. Analisa data menggunakan uji chi – square. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian kecacingan p value 0.037 p value <0.05, terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian kecacingan p value 0.000 p<0.05, terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian kecacingan p value 0.007 p<0.05. Terdapat hubungan yang bermakna antara status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020.
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik yang ditandai dengan adanya kelainan sintesis rantai globin. Transfusi secara terus menerus pada pasien thalassemia bisa menyebabkan terjadi penumpukan atau penimbunan zat besi sehingga kadar ferritin meningkat dalam tubuh terutama pada hati, jantung, dan organ endokrin. Masalah di kelenjar endokrin dan kondisi anemia dapat mengganggu pertumbuhan anak sehingga menyebabkan penurunan nafsu makan dan menyebabkan kurangnya asupan gizi kedalam tubuh. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar ferritin dengan status gizi pada pasien Thalasemia β Mayor anak. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 60 pasien. Instrumen yang digunakan adalah Data rekam medis. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square menunjukkan p-value sebesar 0,02 (p-value < 0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan antara kadar ferritin dengan status gizi pada pasien Thalasemia β Mayor anak di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2019 . Terdapat hubungan antara kadar ferritin dengan status gizi pada pasien Thalasemia β Mayor anak di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2019
Latar Belakang: Indonesia menempati peringkat 7 dengan diabetes melitus terbanyak di dunia. BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program jaminan sosial menerapkan Program Pengelolaan Penyakit kronis (Prolanis) yang disertai dengan pemeriksaan HbA1c khusus penderita diabetes melitus. Hasil pemeriksaan HbA1c dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya kepatuhan mengikuti Prolanis. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Hubungan Antara Kepatuhan Mengikuti PROLANIS BPJS Dengan Hasil Pemeriksaan HbA1c Pada Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel berupa total sampling. Sampel penelitian ini adalah peserta Prolanis penderita diabetes melitus di Puskesmas Kedaton. Instrumen penelitian ini berupa rekam medik peserta Prolanis dan absensi kehadiran Prolanis. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik chi-square dengan uji alternatif fisher exact didapatkan tidak adanya hubungan dengan hasil p=1,000 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kepatuhan mengikuti Prolanis dengan hasil pemeriksaan HbA1c.
Hipertensi merupakan salah satu penyaki tidak menular (PTM) yang sangat berbahaya (Silent Killer) penyakit ini juga disebut sebagai suatu kondisi dimana terjadi kenaikan tekanan darah sistolik mencapai angka di atas sama dengan 140 mmHg dan diastolik diatas sama dengan 90 mmHg. Penurunan kualitas hidup penderita, manajemenhipertensi yang sangat mahal merupakan faktor yang memaksa indonesia mengadopsi sistem seperti di Amerika dan Inggris. Sistem tersebut adalah BPLB (Blood Pressure Leadership Board) guna memberikan pelayanan khusus pada pasien hipertensi pada pelayanan kesehatan primer. Program nasional di Indonesia diberi nama program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) yang berada di bawah naungan BPJS Kesehatan. Keberhasilan suatu pelaksanaan program dipengaruhi oleh kepatuhan penderita hipertensi dalam melaksanakan terapi. Kepatuhan merupakan kemampuan seseorang untuk tetap melaksanakan tindakan terapi yang telah diberikan oleh penyedia pelayanan kesehatan. Melakukan gambaran kepatuhan pelaksanaan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) BPJS kesehatan pada pasien hipertensi di uptd puskesmas kedaton kota bandar lampung 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan menjelaskan situasi karakteristik responden. Data yang diambil adalah data kuesioner. Didapatkan sampel penelitian sejumlah 73 responden. Karakteristik pasien hipertensi yaitu usia pasien hipertensi terbanyak adalah sebanyak 45 orang (62%), jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 56 orang (77%),dan status pasien hipertensi adalah hipertensi tidak terkontrol sebanyak 43 orang (59%). Untuk tingkat kepatuhan paling banyak adalah tingkat patuh sebanyak 44  orang (60%).  Kata Kunci     : Kepatuhan,Prolanis,Hipertensi Â
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.