Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, dengan mengambil latar penerapan metode gerakan untuk menghafal hadiś di RA Tiara Chandra Yogyakarta dengan fokus pada kegiatan menghafal hadiś pada anak kelompok B. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kegiatan menghafal hadiś yang sering dilakukan oleh sekolah maupun guru menggunakan metode ceramah dan menugaskan siswa untuk menghafal Ḥadiś. Sehingga anak terlihat pasif dan suasana belajar menjadi tidak kondusif. Saat apersepsi pada pelajaran berikutnya anak sudah banyak yang lupa, hanya beberapa anak yang masih mampu mengingat Ḥadiś yang sudah dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Penerapan metode gerakan untuk menghafal Ḥadiś pada anak kelompok B di RA Tiara Chandra Yogyakarta tidak terlepas dari RPPH. Kedua, pelaksanaan kegiatan menghafal Ḥadiś pada awalnya dilakukan dirumah tanpa gerakan dan dilakukan disekolah dengan gerakan simbol tangan dengan kegiatan klasikal, ketiga evaluasi kegiatan menghafal Ḥadiś yang berupa tingkat pencapaian dan tindak lanjut yang akan dilaporkan kepada orangtua saat pertemuan dua akhir tema. Faktor pendukung dalam penerapan metode gerakan untuk menghafal Ḥadiś pada kelompok B RA Tiara Chandra antara lain : handout untuk orangtua, minat anak, rasa percaya diri, susasana kelas yang kondusif, dan buku pedoman metode gerakan untuk menghafal Ḥadiś. Faktor penghambat dalam kegiatan menghafal Ḥadiś dengan metode gerakan yaitu : gaya belajar anak, daya ingat anak, kemampuan guru dan belum adanya pelatihan kepada orangtua mengenai metode gerakan untuk menghafal Ḥadiś, gambar tidak full collor, dan Ḥadiś tidak dilengkapi dengan asbabul wurud.
This paper describes a new paradigm of Islamic education in the perspective Keywords: Islamic education, school of nature, self-realization AbstrakMakalah ini menjelaskan paradigma baru pendidikan Islam dalam perspektif humanisme dengan bertolak pada model sekolah alam. Model sekolah ini memiliki tiga aspek khusus, yakni: alam sebagai ruang belajar, alam sebagai media dan bahan mengajar, serta alam sebagai objek pembelajaran. Pendidikan seperti ini merupakan sebuah kreativitas dalam membangun paradigma pendidikan Islam yang humanis. Sistem pendidikan ini menekankan penyadaran untuk mendorong adanya proses dialog antara guru dan anak didik. Proses dialogis dapat memunculkan sikap rendah hati dan kasih sayang sehingga terbuka terhadap kritik dari peserta didik. Peserta didik dituntut kritis dan mempertanyakan kembali tentang hal yang belum diketahui oleh sang guru. Pembelajaran semacam ini memunculkan kesadaran siswa dan komunikasi yang harmonis antara semua pihak. Sekolah ini memberikan kebebasan untuk berkreasi, menggali dan menemukan potensi, serta menemukan pengetahuan berbasis pada pengalaman-pengalaman dari dunia realitas.Kata kunci: pendidikan Islam, sekolah alam, penyadaran diri
Idealisme pendidikan untuk memanusiakan manusia harus sejalan dengan tujuan dan praksis pendidikan. Meskipun pada kenyataannya, masih banyak pendidikan yang memainkan peran tradisionalnya dengan memandang bahwa peserta didik merupakan produk yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Hal ini disebabkan masih banyaknya praktek di lembaga-lembaga pendidikan yang masih memberikan dominasi pada aspek kognitif dan penekanan pada aspek hafalan dalam memahami praktek pembelajaran bahkan pembelajaran agama sekalipun. Capaian keberhasilan seorang anak hanya berhenti pada nilai angka-angka nominal semata, kepintaran anak dinilai manakala mampu menghafal materi-materi yang sudah ditentukan berdasarkan bahan ajar yang ada dan batasan-batasan yang sudah dipersiapkan secara terukur dan terstruktur menurut aturan yang sangat sempit dan sangat minim terhadap ruang dialog-interaktif antar guru dan peserta didik. Oleh karena itu, hadirnya pemikir kritis sebagaimana Paulo Freire, merupakan upaya memperjuangkan pendidikan menuju sebuah perubahan nyata agar pendidikan tidak hanya sekedar mempersiapkan robot-robot mekanik masa depan melainkan mampu melahirkan manusia-manusia pembawa perubahan menuju masyarakat yang berkeadilan dan berkeadaban.
Islamic view of human beings and life are formed by harmomy principle and the combination of senses , mind , and hearts of the faithful. The third harmony is Keywords : Philosophy, Objective, Method, Education, Muslim AbstrakPandangan Islam tentang manusia dan kehidupan terbentuk dengan asas harmoni dan gabungan antara indera, akal, dan hati yang beriman. Harmoni ketiganya itu merupakan pangkal epistimologis paling fundamental dalam filsafat Islam. Permikiran dengan penghayatan dimanfaatkan sebagai instrumen atau alat dalam melakukan riset berdasar kerangka epistimologis tersebut. Aktifitas berpikir dianggap sebagai sebuah tugas suci dalam Islam, dan berpikir adalah alat untuk melahirkan hidup yang progresif, yang terbentuk dengan cara menyerap nilai-nilai dari realitas. Pendidikan Islam harus menjadi proses mencetak "insan kamil" yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kesiapan belajar serta keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di TK PGRI Nogosari Yogyakarta dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesiapan belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di TK PGRI Nogosari Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikir untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi pengelola pendidikan dan sebagai bahan masukan serta evaluasi pembelajaran khususnya di TK PGRI Nogosari Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya kesiapan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran di TK PGRI Nogosari Yogyakarta adalah 55.882% dalam kategori Baik dan 44.118% dalam kategori Kurang, sedangkan besarnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di TK PGRI Nogosari Yogyakarta adalah 58.824% dalam kategori Aktif dan 41.176% dalam kategori Kurang. Berdasarkan tabel interpretasi nilai r, nilai r hitung sebesar 0.735 berada pada interval 0.70 – 0.90 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang kuat antara kesiapan belajar terhadap keaktifan peserta didik di TK PGRI Nogosari Yogyakarta. Sedangkan dari hasil analisis regresi linier sederhana dapat diketahui besarnya nilai R square yaitu 0.541, hal ini mengandung pengertian bahwa pengaruh kesiapan belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di TK PGRI Nogosari Yogyakarta adalah 54.1% (0.541 x 100%).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.