Media sosial merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak digunakan oleh para pengguna internet pada saat ini. Kemudahan dalam berinteraksi dan menyebarkan informasi merupakan daya tarik utama dari layanan ini. Namun, kemudahan dalam berinteraksi dan menyebarkan informasi tersebut juga memiliki dampak negatif pada saat ini, yaitu banyak beredarnya berita hoax. Literasi media sosial perlu diberikan dalam rangka menciptakan masyarakat berbasis informasi dan pengetahuan. Pustakawan sebagai salah satu profesi yang memiliki latar belakang literasi yang kuat sudah sepatutnya mengupayakan pembentukan masyarakat yang kritis dalam bermedia sosial melalui literasi media sosial. Salah satu upaya membentuk masyarakat yang kritis dalam bermedia sosial adalah dengan menjalankan workshop yang telah memiliki materi pokok yang diseragamkan. Materi pokok yang sebaiknya dimasukkan dalam workshop literasi media sosial adalah: (1) Berfikir sebelum melakukan post; (2) Apa yang harus dipost dan kapan dapat dilakukan; (3) Bagaimana supaya post anda dapat ditemukan. Ketiga kemampuan ini harus masuk ke dalam materi pokok literasi media sosial karena materi pokok ini merupakan upaya untuk membangun masyarakat yang kritis dalam bermedia sosial.
<p><strong>Latar Belakang : </strong>Pandemi <em>Coronavirus Disease </em>-19 (COVID-19) memberikan dampak pada berbagai sektor kehidupan termasuk diantaranya adalah sektor pendidikan. Himbauan mengenai <em>physical distancing </em>selama masa pandemi dan era <em>new normal</em> membuat ranah pendidikan mengoptimalisasikan pembelajaran melalui daring (<em>online</em>). Terdapat berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran <em>online</em>, salah satunya dengan memanfaatkan <em>instan messaging </em>seperti <em>WhatsApp Grup. </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan <em>WhatsApp Grup </em>sebagai media pembelajaran selama pandemic COVID-19.</p><p><strong>Metode : </strong>Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pengumpulan data melalui survei <em>online </em>menggunakan <em>google form. </em>Jumlah responden sebanyak 398 mahasiswa yang telah mendapatkan 3 sesi perkuliahan dengan menggunakan <em>WhatsApp Grup. </em>Waktu penelitian berlangsung pada bulan April hingga Mei 2020.</p><p><strong>Hasil : </strong>Berdasarkan penelitian, sebanyak 269 responden (67,6%) menyebutkan <em>WhatsApp Grup </em>efektif sebagai media pembelajaran, dengan 350 responden (87,9%) memiliki nilai post test ≥70. <em>WhatsApp Grup </em>memiliki beberapa keuntungan seperti hemat kuota dan dapat dikombinasikan dengan berbagai fitur pembelajaran. Sedangkan kekurangan dalam media ini adalah mahasiswa mudah terdistraksi dengan <em>chat </em>lain dan sukar diterapkan pada pembelajaran yang melibatkan presentasi mahasiswa.</p><p><strong>Kesimpulan : </strong><em>WhatsApp Grup </em>dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Meskipun demikian, kombinasi penggunaan teks, gambar, video, dan games perlu dilakukan sehingga dapat memfasilitasi berbagai gaya belajar mahasiswa baik audio maupun visual.</p>
Covid-19 is the world's main focus, so the mass media is competing to provide details information. The amount of information related to Covid-19 in the communities raises information overload. The purpose of the study is to know the effects of overload information about Covid-19 on the information of anxiety and distrust of information about the people of Semarang. This research uses quantitative methods. The samples in this study were one hundred and fifty seven respondents which is acquired using random sampling. The Data in this research was obtained through online questionnaires. Data is presented descriptively because in this study using an open-ended questionnaire. The results showed that overload information about Covid-19 triggers the occurrence of anxiety information. The anxiety of the information itself has an impact on the rise of laziness to searching information and fatigue of information, where both lead to information distrust.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat secara langsung berdampak pada perkembangan informasi, bersamaan dengan semakin mudahnya informasi dibuat, maka keterkinian informasi menjadi hal yang sulit diikuti. Infomasi yang baru saat ini akan menjadi out of date dalam kurun waktu yang relatif
Based on the 7th article Law of the Republic of Indonesia Number 36/2009 on Health, everyone has the right to receive balanced and responsible health information and education. Even so, there are problems that still occur in the community such as unequal access to health information and unequal valid health education, especially in rural and coastal areas. This research aims to describe the government’s responsibility and the solutions that can be done in fulfilling the right to access health information. This research was normative research with a statutory and comparative approach using primary, secondary, and tertiary legal materials. The Indonesian government has a responsibility to fulfill the health information and education right based on the 17th article of Law of the Republic of Indonesia Number 36/2009 on Health. Several strategies can be done such as sector collaboration, building information system support facilities, provision of valid health portals, and allocation of budgeting related to health information and education.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.