Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran berbasis teknologi yang kinisemakin berkembang pesat. Perkembangan teknologi tersebut mendorong adanya berbagai pengembangan, termasuk juga dalam bidang penilaian atau assessment. Penelitian ini penelitian ini adalah studi kepustakaan (Library Research) dimana studi kepustakaan adalah kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari buku dan jurnal-jurnal ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran abad 21 sendiri memiliki ciri dan keunikannya sendiri, dimana pembelajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan harus berfokus pada keterampilan abad 21. Pembelajaran harus didesain sesuai dengan keterampilan 4C yang meliputi, 1) critical thinking skill (keterampilan berpikir kritis), 2) creative and innovative thinking skill (keterampilan berpikir kreatif dan inovatif), 3) communication skill (keterampilan komunikasi), dan 4) collaboration skill (keterampilan berkolaborasi. Adapun Asesmen atau penilaian pembelajaran pada abad 21 yaitu penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan pembelajaran penilaian yang melibatkan peserta didik untuk berperan dalam aktivitas pembelajaran secara nyata, selanjutnya peserta didik dapat melakukan penyelidikan, menuntut peserta didik berperan aktif membangun pengetahuan dari lingkungan sekitarnya.
Sejak adanya Covid-19, pemerintah Indonesia telah menetapkan pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan jaringa internet. Untuk memudahkan pemecahan masalah digunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan melakukan pendekatan psikologis dan sosiologis menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kendala implementasi pembelajaran daring di sekolah dasar pada masa pandemi covid-19 kasus di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone yaitu keterbatasan perangkat dan akses internet, latar belakang pendidikan orang tua dan tugas menumpuk. Beberapa kendala pembelajaran daring tersebut sehingga minat belajar siswa menurun dan siswa menjadi bosan belajar.
Pendidikan Islam sebagai proses pengarahan perkembangan manusia pada sisi jasmani, akal, bahasa, tingkah laku,kehidupan social dan keagamaan yang diharapkan pada kebaikan menuju kesempurnaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Isu-Isu Kontenporer dalam Pendidikan Islam di Madrsah Ibtidaiyah Bellu Kabupaten Bone. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus MI Bellu Kabupaten Bone. Sumber data didapatkan melalui observasi dan wawancara. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Islam Kontemporer adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi anak didik berdasarkan pada kaidah-kaidah agama Islam pada masa sekarang. Perkembangan diera globslisasi menjadi tantangan atau isu dalam dunia pendidikan islam sehingga muncul problem-problem dalam dunia pendidikan baik dari dalam maupun luar. isu-isu kontenporer dalam islam yaitu berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi relasi kekuasaan dan orientasi pendidikan islam, pendekatan metode pembelajaran, profesionalitas dan kualitas SDM, biaya pendidikan. sedangkan faktor eksternal yaitu dichotomic dan certificate oriente.
This study aims to describe the relationship of students' metacognitive awareness and their reading comprehension of narrative texts by employing a correlational study design. The participants of this study were students of IPS 3 Class of SMAN 3 Bone, South Sulawesi, consisting of 25 students. They were selected as participants for this study using cluster sampling. The researchers used a questionnaire and test to collect the data from participants. The questionnaire was used to determine the students' metacognitive awareness, while the test was used to assess their reading comprehension of narrative texts. Pearson Product Moment and regression analyses were conducted to find out the correlation between the two variables. Results of this study show a significant correlation between metacognitive awareness and students' reading comprehension of narrative texts with r 0.786 > r table 3.961. This research could have implications for the English teacher, students, and next researchers. ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan antara kesadaran metakognitif siswa dengan pemahaman bacaan mereka dalam teks naratif. Penelitian korelasional digunakan dalam penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 3 Bone. Mereka dipilih dengan menggunakan cluster random sampling yang terdiri dari 25 siswa. Peneliti menggunakan angket dan tes untuk mengumpulkan data dari sampel. Angket digunakan untuk mengetahui metakognitif siswa dan tes digunakan untuk mengetahui pemahaman bacaan siswa dalam teks naratif. Product Moment Pearson dan analisis regresi digunakan untuk mengetahui korelasi antara dua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesadaran metakognitif dengan kemampuan membaca siswa dalam teks naratif dengan r 0,786> r tabel 3,961. Penelitian ini dapat berimplikasi pada guru bahasa Inggris, siswa, dan peneliti selanjutnya. How to Cite: Rosnaeni, Dj. M. Zuhri , Nur, H. (2020). Students' Metacognitive Awareness and Reading Comprehension of Narrative Texts. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 7(1), 72-84. doi:10.15408/ijee.v7i1. 17027
AbstrakThis research is to find out Asghar Ali Engineer's view on gender equality. The type of research used in the article is a literature review. The data used in this study are document data, both from textbooks, scientific journals, and other relevant document sources. The results of the study indicate that gender equality is an equal condition for men and women to obtain opportunities and their rights as human beings, in order to be able to play a role and participate in political, legal, economic, socio-cultural, educational, defense and national security activities as well as equality in enjoy the results of this development. In Islam there is a figure who discusses gender equality, namely Asghar Ali Engineer. She is an Islamic feminist figure from India. According to Asghar Ali Engineer, the basic view of Ali Ashgar about gender equality is that it has two normative and contextual aspects. According to Asghar Ali Engineer, Islam places women in the same position as men. This similarity can be seen from three things, namely: first, from the nature of humanity. second, Islam teaches that both women and men get the same reward for the good deeds they do. Third, Islam does not tolerate unfair treatment and differences between human beings.Keywords: Asghar Ali Engineer's View, Gender Equality
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.