Pada masa postpartum wanita rentan mengalami kelelahan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah paritas. Ibu primipara mempunyai tuntutan tugas dan tanggung jawab dengan peran baru untuk memenuhi kebutuhan selama periode postpatum sedangkan ibu multipara akan lebih realistis dalam mengantisipasi keterbatasan fisiknya dan dapat lebih mudah beradaptasi dengan peran dan interaksi sosial. Dampak kelelahan postpartum dapat menunda fungsi status sosial wanita dirumah tangga, sosial, pekerjaan maupun tanggung jawab terhadap perawatan bayinya, serta dapat meningkatkan resiko terjadinya depresi postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kelelahan postpartum antara ibu primipara dan multipara di wilayah kerja Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain comparative study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu consecutive sampling. Jumlah sampel 30 ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul (15 primipara dan 15 multipara). Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kelelahan postpartum yaitu PFS. Analisa data yang digunakan dengan uji independent t-test. Hasil uji independent t-test menunjukkan nilai signifikasi (p=0.145) lebih besar dari 0.05 yang berarti nilai rata-rata tingkat kelelahan kedua kelompok tidak bermakna secara statistik. Kesimpulanya adalah tidak ada perbedaan kelelahan postpartum antara ibu primipara dan multipara di wilayah kerja Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul.
Latar belakang Gout arthritis merupakan kelainan tulang metabolik yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah sehingga menyebabkan nyeri pada persedian lokal. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan skala nyeri pada pasien Gout arthritis yaitu kompres air hangat. Tujuan menganalisis pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap skala nyeri pada pasien Gout arthritis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian kompres air hangat pada pasien Gout arthritis. Kesimpulan bahwa kompres air hangat efektif untuk menurunkan skala nyeri pada pasien dengan Gout arthritis karena dapat mengurangi spasme otot, merangsang nyeri, menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah. Pembuluh darah akan melebar sehingga memperbaiki peredaran darah dalam jaringan tersebut.
Pandemi Covid 19 berpengaruh pada program KB (Keluarga Berencana). Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menekan penularan virus ini dengan memberikan pelayanan KB secara Online. Selain itu PUS (Pasangan Usia Subur) dianjurkan untuk menunda kehamilan. Akan tetapi bila kebijakan tersebut tidak diikuti dengan ketepatan penggunaan alat kontrasepsi serta terjadinya penurunan kepesertaan KB maka akan terjadi lonjakan jumlah penduduk. Oleh karena itu perawat sebagai edukator memiliki tanggung jawab dalam memberikan edukasi sehingga tingkat pengetahuan tentang KB meningkat. Pengabmas ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) mengenai KB dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat di masa pandemi Covid 19. Metode yang digunakan dengan memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan tentang KB melalui link google meet dengan media power point pada WUS di Dusun Trukan, Segoroyoso, Pleret, Bantul yang berjumlah 40 orang. Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan maka dilakukan pretest dan posttest menggunakan kuesioner. Hasil pengabmas menunjukkan nilai rata-rata sebelum penkes KB yaitu 58 (kurang) dan nilai rata-rata setelah penkes yaitu 88 (baik). Penggunaan alat kontrasepsi sebelum dilakukan penkes yaitu 17 orang (44%) tidak memakai alat kontrasepsi. WUS yang menggunakan alat kontrasepsi mayoritas menggunakan kontrasepsi hormonal yaitu 8 orang (35%) dari 23 WUS. Pendidikan kesehatan pada kegiatan pengabmas di Dusun Trukan, Segoroyoso, Pleret, Bantul di masa pandemi Covid 19 mampu meningkatkan pengetahuan WUS tentang KB, namun WUS belum mampu memutuskan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dikarenakan harus berdiskusi dengan suami/pasangan.
Persalinan prematur menjadi masalah global yang terjadi di dunia, Indonesia menduduki posisi kelima tertinggi. Penyebab persalinan prematur multikompleks, salah satu faktornya adalah usia. Usia ibu beresiko (<20 dan >35 tahun), sedangkan usia tidak beresiko (20-35 tahun). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel yaitu 97 ibu hamil yang mengalami persalinan prematur. Peneliti menggunakan studi dokumentasi dari rekam medis RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta selama periode bulan Januari-Desember 2018. Analisis data menggunakan uji Kendall-Tau. Menghasilkan nilai p value 0,046 (<0,05), yang menunjukan terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur. Kesimpulan : Ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
Adolescent girls have a high risk of anaemia which can cause dysmenorrhea. Dysmenorrhea is felt to interfere with activities and reduce the quality of life. For students, dysmenorrhea can make it difficult to concentrate and even not go to school/college. The purpose of this study was to determine the relationship between anaemia and dysmenorrhea in female students at STIKes Surya Global Yogyakarta. This research is quantitative research with a cross-sectional design. The sample in this study were students of STIKes Surya Global Yogyakarta, totalling 30 people with a consecutive sampling technique. The research instrument is a measuring device for haemoglobin levels and a numerical rating scale (NRS). Data analysis using the Spearman test. The results showed that there were 16 respondents (53.3%) of STIKes Surya Global Yogyakarta female students (53.3%) and 14 respondents (46.7%). The results of statistical tests using the Spearman test showed a p-value of 0.670 (p>0.05) with a correlation coefficient of 0.081. This study concluded that there is no significant relationship between anaemia and dysmenorrhea in female students of STIKes Surya Global Yogyakarta. It is recommended for female students to consume Add Blood Tablets by folowing under government recommendations so that it does not have an impact on the severity of dysmenorrhoea pain. Keywords : Anaemia, Dysmenorrhea, College Student ABSTRAK Remaja putri memiliki resiko tinggi terhadap anemia yang dapat menimbulkan kejadian dismenorea. Dismenorea yang dirasakan akan mengganggu aktivitas dan menurunkan kualitas hidup. Bagi pelajar, dismenorea dapat menyebabkan sulitnya berkonsentrasi bahkan tidak masuk sekolah/kuliah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anemia dengan dismenorea pada mahasiswi di STIKes Surya Global Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi STIKes Surya Global Yogyakarta yang berjumlah 30 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat pengukur kadar hemoglobin dan numeric rating scale (NRS). Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi STIKes Surya Global Yogyakarta yang menderita anemia sebanyak 16 responden (53.3%) dan mahasiswi yang mengalami dismenorea ringan sebanyak 14 responden (46.7%). Hasil uji statistic menggunakan uji Spearman menunjukkan nilai p-value sebesar 0.670 (p>0.05), dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.081. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara anemia dengan dismenorea pada mahasiswi STIKes Surya Global Yogyakarta. Disarankan kepada mahasiswi untuk mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sesuai dengan anjuran pemerintah sehingga tidak berdampak pada keparahan rasa nyeri dismenorea. Kata Kunci: Anemia, Dismenorea, Mahasiswi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.