Latar Belakang: Pembelajaran abad 21 dituntut untuk selalu dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Namun faktanya, proses pembelajaran cenderung masih berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi pasif, monoton, dan merasa bosan. Inovasi Lembar kerja peserta didik (E-LKPD) sangat dibutuhkan. Tujuan: Mengetahui pentingnya E-LKPD inovatif dalam proses pembelajaran abad 21 berdasarkan kebutuhan bahan ajar, praktikum, alasan bosan, perkembangan teknologi, dan dampak pandemi. Metode: Menggunakan Literature Review terdiri dari 4 tahap: 1) Memilih topik yang akan di-review; 2) Memilih jurnal nasional dan internasional relevan; 3) Melakukan analisis dan sintesis literatur; 4) Mengorganisasi /menyusun hasil review. Hasil: Bahwa pengembangan E-LKPD inovatif sangat penting dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan pembelajaran abad 21 sebagai bahan ajar, praktikum, alasan bosan, perkembangan teknologi, dan dampak pandemi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pada pengembangan E-LKPD inovatif dalam proses pembelajaran sains. Kesimpulan: Penelitian ini memiliki batasan pendekatan terhadap materi yang dipelajari E-LKPD inovatif. E-LKPD inovatif menjadi kebutuhan penting dalam proses pembelajaran pada abad 21 sebagai bahan ajar, praktikum, dan perkembangan teknologi sesuai dengan tuntutan zaman.
Pembelajaran diketahui sebagai aspek pendidikan yang mempunyai peran utama sebagai penentu kualitas pendidikan. Proses pembelajaran dituntut untuk selalu dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Namun, pembelajaran sains masih didominasi oleh paradigma masyarakat yang memandang ilmu sains sebagai ilmu hafalan dan guru sebagai sumber utama pengetahuan. Inovasi pembelajaran untuk membangun keterampilan proses sains dan berpikir kreatif siswa salah satunya ialah mengintegrasikan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) dengan Project Based Learning pada proses pembelajaran kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses sains dan keterampilan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran kimia materi titrasi asam-basa dengan integrasi STEAM project. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan melakukan pengambilan data pada 76 siswa MAN Sidoarjo yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan integrasi STEAM project dengan memberikan project poster informatif diunggah di media sosial instagram. Data penelitian didapatkan melalui kuesioner berupa google form berisikan 14 item. Penelitian menunjukkan hasil yang positif, dengan keterampilan proses sains mendapatkan skor 4,164 dengan persentase keterampilan proses sains kategori tinggi yaitu 83,3 %. Keterampilan berpikir kreatif siswa mendapatkan hasil yang baik dengan skor 4,134 dengan kategori tinggi, yaitu 82,7 %. Integrasi pembelajaran STEAM project selama proses pembelajaran melalui aplikasi WhatsApp group memanfaatkan media sosial instagram mampu menunjang keterampilan proses sains dan keterampilan berpikir kreatif siswa, literasi sains dan digital, serta keterampilan motorik siswa. Hasil ini dapat digunakan sebagai inovasi dalam proses pembelajaran sains.
Berdasarkan hasil PISA Tahun 2018, peringkat siswa Indonesia pada kategori Sains yaitu 71 dari 79 negara dengan memperoleh rata-rata sebesar 396 yang masih dalam kategori dibawah rata-rata internasional yaitu 500. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu siswa Indonesia masih memiliki keterampilan berpikir kritis yang rendah dalam menyelesaikan soal-soal berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pemanfaatan multimedia interaktif pada materi Hidrokarbon. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang berjumlah masing-masing 24 dan 25 siswa pada kelas kontrol dan eksperimen. Metode penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan Nonrandomized Control Group Pre-test-Pottest Design. Instrumen penelitian ini berupa soal tes esai dan lembar observasi berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan multimedia interaktif pada materi Hidrokarbon dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kritis. Pertumbuhan keterampilan berpikir kritis paling besar terjadi pada indikator memfokuskan pertanyaan sebesar 88,12% dengan kategori sangat baik. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan eksperimen dengan taraf signifikan sebesar 0,00. Hal tersebut juga didukung dengan perolehan rata-rata kelas eksperimen (22) yang memperoleh hasil lebih besar dari rata-rata kelas kontrol (18,56). The use of interactive multimedia on hydrocarbon chapter to grow student’s critical thinking skill AbstractBased on PISA 2018 results, Indonesia ranked 71 out of 79 participant countries with results below the international average. This happens due to several factors, one of which is that Indonesian students have low critical thinking skills to solving high-order thinking test. This study aims to determine whether the use of interactive multimedia on hydrocarbon chapter is effective to make grow critical thinking skills. Sample in this study were students of XI IPA 2 and XI IPA 3 with 24 and 25 students each control and experimental classes. The research method is Quasi Experiment with Nonrandomized Control Group Pre-test-Pottest Design. The research instrument used essay test questions and observation sheets based on indicators of critical thinking skills. Data were analyzed by SPSS version 22. The result showed that interactive multimedia use on Hydrocarbon chapter was effective to grow critical thinking skills. The most critical thinking skill growth occurs in focusing questions indicator with 88,12% on very good category. Statistical analysis result showed there was difference average between control and experimental classes with significant level 0.00. That data also powered by average result of experimental classes (22) bigger then average result of control calsses (18,56).
Ikatan Kimia merupakan salah satu materi kimia dengan konsep yang abstrak, dan diakui sulit dipahami serta sering kali menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep Ikatan Kimia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada 31 Januari sampai dengan 6 Februari 2018. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah sampel sebanyak 48 siswa. Identifikasi miskonsepsi dilakukan menggunakan instrumen tes berbentuk four-tier multiple-choice (4TMC). Jawaban siswa dari tes 4TMC tersebut kemudian dianalisis dan dikategorikan berdasarkan tingkatan pemahaman siswa. Hasil menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi sebesar 30,31% (kategori rendah). Miskonsepsi signifikan teridentifikasi pada 8 dari 13 subkonsep Ikatan Kimia yaitu subkonsep Struktur Lewis dan Kaidah Oktet (33,33%), Ikatan Logam dan Sifat Logam (20,83%), Senyawa Ionik dan Senyawa Kovalen (27,08%), Teori VSEPR (20,83%), Teori Domain Elektron (18,75%), Kepolaran Molekul (27,08%), Gaya van der Waals (14,58%), dan Ikatan Hidrogen (29,17%). Hasil identifikasi miskonsepsi siswa ini diharapkan dapat membantu dalam menangani miskonsepsi pada siswa lebih awal agar tidak menghambat siswa dalam pembelajaran. Kata kunci Miskonsepsi, Ikatan Kimia, Four-Tier Multiple-Choice Test
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.