ABSTRAKSeorang wanita yang sedang berada dalam masa kehamilan sering mengalami banyak perubahan, baik itu perubahan secara fisik maupun perubahan secara psikologis. Perubahan itu akan terus terjadi selama 9 bulan masa kehamilannya. Kondisi psikologis dengan kecemasan dan depresi pada ibu hamil akan berpengaruh terhadap timbulnya penyakit serta komplikasi kehamilan dan persalinan, baik pada ibu maupun bayi. Prenatal gentle yoga yang dilakukan selama kehamilan merupakan sebagai salah satu bentuk pengobatan non farmakologi yang dapat membantu wanita fokus pada proses persalinan, bersiap untuk mentolerir nyeri, serta mengubah stres dan kecemasan menjadi energy. Tujuan penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pelaksanaan prenatal gentle yoga terhadap tingkat penurunan kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-eksperimental design dengan rancangan one group pretest posttest design dengan menggunakan satu kelompok subjek kemudian pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Populasi dan sampel sebanyak 30 orang dengan teknik sampling yaitu total sampling dan menggunakan uji statistik Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pvalue 0,000 < 0.05 yang berarti bahwa ada pengaruh prenatal gentle yoga terhadap tingkat penurunan kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi proses persalinan. Kata Kunci : Prenatal Gentle Yoga, Tingkat Kecemasan, Kehamilan THE EFFECT OF GENTLE YOGA PRENATAL TO THE PREGNANT LEVEL OF PRIMIGRAVID TRIMESTER III PREGNANT WOMENABSTRACTA woman who is in pregnancy often experiences many changes, both physical changes and psychological changes. These changes will continue to occur during the 9 months of pregnancy. Psychological conditions with anxiety in pregnant women will affect the onset of complications of pregnancy and childbirth, both for mothers and babies. Prenatal gentle yoga that is done during pregnancy is one form of non-pharmacological treatment that can help women focus on labor, prepare to tolerate pain, and convert stress and anxiety into energy. The purpose of this study is whether there is an effect of the implementation of Prenatal Gentle Yoga on the Anxiety Level of Primigravida Trimester III Pregnant Women in the Face of Childbirth. The type of research used is Pre-experimental design with one group pretest-posttest design using one group of subjects and then measurements are taken before and after treatment. The population and sample were 30 pregnant women with a total sampling technique and using the Wilcoxon Test. The results showed that the level of anxiety before and after the implementation of prenatal gentle yoga there was a decrease in anxiety levels with a lower mean (mean) than before (25.4333) and after (19.5667). Statistical test results show that P-value 0,000 <0.05, which means that there is an effect of Prenatal Gentle Yoga on the Anxiety Level of Primigravida Trimester III Pregnant Women in Facing Childbirth. Keyword : Prenatal Gentle Yoga, Anxiety Level, Pregnancy
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Wilayah Puskesmas Kabupaten Pati. Penelitian merupakan penelitian explanatory research dengan pendekatan metode cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 59 balita yang megalami kejadian stunting yang diambil dengan menggunakan tehnik total sampling. Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square dan uji analisis regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan Pengetahuan (p value = 0,039), Berat Badan Lahir (p value = 0,020), Faktor Ekonomi (p value = 0,001), dan Pola Asuh (p value = 0,021), Riwayat Pemberian ASI (p value = 0,040) dan riwayat penyakit infeksi (p value = 0,014) dengan kejadian stunting. Variabel yang berpengaruh secara bersama – sama dengan kejadian stunting adalah Berat Badan Lahir (p value = 0,007), Faktor Ekonomi (p value = 0,011), dan Pola Asuh (p value = 0,004). Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar masyarakat terutama ibu dan keluarga yang memiliki anak dibawah 5 tahun agar mematuhi dan melaksanakan program terkait dengan pemberian gizi seimbang pada balita dan menambah kreatifitas untuk pemberian makanan pada anaknya.
AbstrakPremenopause adalah fase yang terjadi pada usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium, ditandai dengan siklus menstruasi tidak teratur, siklus menstruasi memanjang, jumlah darah lebih banyak, dan nyeri saat menstruasi. Survey pendahuluan yang dilakukan pada 15 responden, sebagian besar tidak siap menghadapi masa menopause dikarenakan tingkat pengetahuan dan sikap ibu kurang tentang menopause. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu premenopause terhadap kesiapan dalam menghadapi masa menopause di Desa Padangan Kecamatan Winong. Jenis penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional.Populasi 376 orang dengan sampel 79, menggunakan tehnik simple random sampling dengan alokasi proporsional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu mempunyai tingkat pengetahuan baik 55 orang (69,9%), sikap yang baik dan cukup 30 orang (38,0%) dan siap menghadapi masa menopause sebanyak 58 orang (73,4%). Berdasarkan uji statistik chi squaredidapatkan hasil, ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kesiapan dalam menghadapi masa menopause (p value = 0,003), dan ada hubungan antara sikap ibu premenopause terhadap kesiapan dalam menghadapi masa menopause di Desa Padangan Kecamatan Winong (p value = 0,001). Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan pemberian informasi tentang menopause mengenai perubahan fisik yang dialami pada masa menopause dan ibu-ibu premenopause agar lebih siap menghadapi perubahan fisik yang terjadi. Kata Kunci: tingkat pengetahuan, sikap, kesiapan, menopause AbstractPremenopause is a phase that occurs at age 40 and the start of the climacteric phase, characterized by irregular menstrual cycles, menstrual cycle length, the amount of more blood, and pain during menstruation. Preliminary survey conducted in 15 respondents, most were not prepared to deal with menopause because the level of knowledge and attitude of the mother is less about menopause. The purpose of this research know the correlation between knowledge and attitude towards premenopausal mothers menopause preparedness in the village of the District Padangan Winong. Correlative types of analytical research with cross sectional approach. The population of 376 people with 79 samples, using simple random sampling technique with proportional allocation. The results showed that most mothers had good knowledge level of 55 (69.9%), a good attitude and just 30 people (38.0%) and ready to face menopause as many as 58 people (73.4%). Based on statistical test of chi square is obtained, there is a correlation between the level of knowledge of preparedness in the face of the menopause (p value = 0.003), and there is a correlation between the mother's attitude premenopausal towards preparedness to face the menopause in the village Padangan District of Winong (p value = 0.001) , It is expected that health workers to improve the delivery of information about menopause about the physical changes experienced during menopause and pre-menopausal women to be better prepared to face the physical...
Remaja yang pada masa pubernya tidak mendapatkan pengetahuan dengan cara yang benar dapat menyebabkan berpersepsi dan bersikap terhadap tubuhnya baik secara sadar maupun tidak sadar. Tujuan penelitian ini adalah untuk merngetahui hubungan pengetahuan dan persepsi dengan gambaran diri remaja putri tentang perubahan fisik masa pubertas di Desa Winong Kabupaten Pati. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel sebanyak 45 orang dengan teknik sampling yaitu total sampling dan menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja cukup baik, persepsi kurang baik, gambaran diri baik. Ada hubungan pengetahuan dengan gambaran diri remaja putri dengan nilai p = 0,04 dan ada hubungan persepsi dengan gambaran diri remaja putri dengan nilai p = 0,001. Kata kunci: pengetahuan, persepsi, gambaran diri, perubahan fisik masa pubertas RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND PERCEPTION WITH THE DESCRIPTION OF SELF-YOUTH PRINCIPLES ABOUT THE PHYSICAL CHANGE OF PUBERTAS ABSTRACT Adolescents who at puberty do not get knowledge in the right way can cause perception and behave towards their bodies both consciously and unconsciously. The purpose of this study was to find out the relationship between knowledge and perceptions and self-image of young women about physical changes in puberty in the Village of Winong, Pati. The type of research used is analytical research with a cross sectional approach. The population and sample were 45 people with sampling techniques namely total sampling and using Chi Square statistical tests. The results showed that teenagers' knowledge was quite good, perception was not good, self-image was good. There is a relationship between knowledge and self-image of young women with a value of p = 0.04 and there is a relationship between perceptions and self-image of young women with a value of p = 0.001. Keywords: knowledge, perception, self-image, physical changes in puberty
Penurunan keinginan seksual (libido) pada akseptor KB suntik DMPA meskipun jarang terjadi dan tidak dialami oleh semua wanita tetapi pada pemakaian jangka panjang dapat timbul karena faktor perubahan hormonal, sehingga terjadi pengeringan pada vagina yang menyebabkan nyeri saat bersenggama dan pada akhirnya menurunkan keinginan atau gairah seksual. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan lama penggunaan KB Suntik DMPA dengan kejadian penurunan libido di Puskesmas Moswaren Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini dalah akseptor kb suntik DMPA sebanyak 50 responden yang diambil dengan menggunakan sampel acak (random sampling) dan uji analisi statisitik yang digunakan adalah uji Kendall Ta. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden menggunakan KB suntik DMPA selama > 2 tahun sebanyak 23 orang (46%), responden dengan tingkat penurunan libido sedang sebanyak 22 orang (44%), dan Ada hubungan lama penggunaan KB suntik DMPA dengan kejadian penurunan libido di Puskesmas Moswaren Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat dengan hasil nilai p value 0,000 < 0,05. Diharapkan petugas kesehatan meningkatkan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan konseling kepada calon akseptor KB tentang berbagai macam alat kontrasepsi dan kemungkinan efek samping yang akan terjadi sehingga calon akseptor KB dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi dan dapat menerima efek samping yang dialami. Kata kunci : Lama penggunaan KB suntik DMPA dan penurunan libido.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.