Luka bakar adalah cedera yang disebabkan oleh kontak langsung tubuh dengan benda – benda yang panas atau kena api. Luka bakar tidak hanya mengakibatkan kerusakan kulit, tetapi juga dapat mempengaruhi sistem tubuh. Daun alpukat (Persea americana Mill) merupakan salah satu tanaman obat yang diketahui mengandung senyawa – senyawa yang berperan dalam penyembuhan luka seperti flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun alpukat berpengaruh terhadap terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. Ekstrak daun alpukat dibuat dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Uji penyembuhan luka pada kelinci yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol positif yang diberikan salep levertan, kontrol negatif diberikan vaselin kuning, dan 3 kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol daun alpukat dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Pembuatan luka bakar menggunakan plat besi yang dipanaskan kemudian diberikan pada punggung kelinci masing – masing kelinci 5 perlakuan. Kelinci diamati tiap hari selama satu minggu dengan analisis statistik uji One Way ANOVA. Ekstrak etanol daun alpukat konsentrasi 5%,10% dan 20% memiliki pengaruh penyembuhan masing-masing sebesar 5% (11, 27±0,16)%, 10% (12,62±0,14)%, dan 20% (19,86±0,14)%, yang berarti ekstrak etanol daun alpukat memiliki hasil positif terhadap penyembuhan luka pada kelinci. Ekstrak etanol daun alpukat dapat digunakan sebagai penyembuhan luka bakar pada kelinci.
Keamanan pangan merupakan hak setiap orang, tidak terkecuali bagi anak sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan. Salah satu sumber pangan yang sangat dikenal dan disukai anak sekolah adalah pangan jajanan. Pangan jajanan di lingkungan sekolah dapat berasal dari kantin sekolah atau penjual keliling di luar sekolah. Tahun 2014 terdapat kasus keracunan yang dialami puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Imaduddin di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Dari hasil uji sampling jajanan sekolah, ternyata keracunan tersebut disebabkan karena ditemukannya mie instan yang dijajakan di MI Imaduddin mengandung bakteri sehingga mengakibatkan sejumlah siswa keracunan. Salah satu untuk mewujudkan pemeliharaan keamanan pangan di sekolah adalah dengan mencetak kader kesehatan sekolah, dan pada tingkat Sekolah Dasar kader kesehatan sekolah yang dimaksud adalah Dokter Kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa efektivitas booklet terhadap peningkatan pengetahuan pada dokter kecil tentang keamanan pangan sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest and posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 responden yaitu terdiri dari dokter kecil di kecamatan Mejobo. Teknik analisa data yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh booklet dalam meningkatkan pengetahuan dokter kecil di wilayah kecamatan Mejobo. Booklet memiliki peran meningkatkan pengetahuan dokter kecil tentang keamanan pangan sekolah karena pada booklet terdapat informasi mengenai keamanan pangan sekolah dan tugas tim dokter kecil sebagai tim keamanan pangan sekolah. Kata Kunci : Booklet, Pengetahuan, Keamanan Pangan Sekolah
Peningkatan penggunaan transportasi pesawat udara oleh masyarakat, maka semakin banyak orang yang berpotensi terpapar oleh inflight meal yang tidak higienis. Apabila penyakit akibat makanan (foodborne disease) di dalam pesawat ini dialami oleh pilot maka akan berdampak terhadap keselamatan penerbangan karena pilot dapat mengalami inkapasitasi. Pelaksanaan protokol higiene makanan dalam pesawat merupakan faktor yang sangat penting untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit akibat makanan. Panduan keamanan Pangan ini dikeluarkan oleh IFSA (International Flight Services Association) dan AEA (The Association of Europe Airlines) yang merupakan adaptasi dari panduan keamanan pangan dari WHO yang termasuk didalamnya: keterlibatan dari pemangku kebijakan, airline, catering dan juga penyuplai makanan. Kontaminasi dari awak kabin disebabkan karena kegagalan penjamah makanan untuk melakukan cuci tangan yang baik dan benar
Pharmacy is pharmaceutical service places where pharmacist practicing pharmacy by pharmacists and distributing pharmaceutical preparations to the public. One of the indicators used to evaluate the quality of service at the pharmacy is to measure the level of patient satisfaction. This study aims to determine the effect of pharmaceutical services on patient satisfaction at the Apotek Berkah Santosa, Klaten Regency which was associated with service quality which includes reliability, responsiveness, assurance, and empathy, and tangible. This research was a non-experimental research which was conducted with the sampling technique using a questionnaire instrument using a Likert scale. Data were analyzed by normality test, linearity test, and simple linear regression test with the number of 97 respondents. The results showed that pharmaceutical services had a significant effect on patient satisfaction with a significant 0.000 <0.05.
Secara umum antibiotik dapat diartikan sebagai zat kimia yang dihasilkan dari fungi maupun bakteri. Kejadian resisten pada sesorang, dapat dipicu oleh cukup tingginya penggunaan obat yang mengandung antibiotik dengan aturan pemakaian yang kurang tepat. Sikap seseorang dalam hal ini orang tua dalam penggunaan atau pemakaian obat antibiotik, dapat tercermin dari tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Upaya untuk mengetahui tingkat pengetahuan dari orang tua tentang pemakaian antibiotik pada anak-anak di Apotek Asia Farma, menjadi tujuan dari penelitian ini. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan menerapkan desain penelitian cross sectional dalam penentuan sampelnya. Data dikumpulkan dan dianalisa menggunakan Microsoft Excel dan Analisis statistik dengan SPSS versi 25.0. Instrumen sebagai alat ukur pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup. Semua orang tua pasien atau pengunjung apotek menjadi populasi pada penelitian ini. Jumlah sampel yang di dapatkan yaitu 85 responden. Data yang diperoleh menunjukan bahwa responden terbanyak adalah Ibu dengan jumlah 65 orang (76,47%), usia paling banyak 26-35 tahun yaitu berjumlah 34 orang (40%), pendidikan terakhir paling banyak yaitu lulusan SMA/ MA/SMK yaitu sebanyak 33 orang (38,8%), penghasilan keluarga paling banyak yaitu penghasilan sedang dengan jumlah 60 orang (70,6%). Berdasarkan pengalaman pemberian antibiotik paling banyak memberi antibiotik pada anak yaitu sebanyak 76 orang (89,4). Responden dengan pengetahuan baik sejumlah 52 orang (61,2%). Responden dengan pengetahuan cukup sejumlah 32 orang (37,6%). Responden dengan pengetahuan kurang sejumlah 1 orang (1,2%).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.