PENDAHULUANGuru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Apabila guru bekerja secara profesional bukanlah sesuatu yang mustahil jika sebuah sekolah dapat menghasilkan siswa yang unggul. Sebaliknya, jika sumber daya manusia dalam hal ini guru di sebuah sekolah tidak dikelola dengan baik, maka output siswa di sekolah tersebut pun juga akan rendah. Dengan kata lain, ada sebuah korelasi positif antara sumber daya manusia (guru) dengan kualitas siswa di sekolah, dimana sumber daya manusia tersebut membutuhkan manajemen yang baik untuk mencapai kualitas siswa yang baik.
<p>Tujuan penelitian tindakan kepala sekolah ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru-guru di SD Laboratorium Salatiga dalam menyusun administrasi penilaian melalui supervisi akademik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah. Kegiatan dalam penelitian ini terdiri atas tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik obeservasi kelas.Instrumen observasi yang digunakan adalah alat penilaian kemampuan guru (APKG) berupa Instrument penilaianadministrasi pembelajaran . Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif. Data kuantitatif yang diperoleh di deskripsikan dalam bentuk kata-kata atau penjelasan. Selanjutkan dilakukan komparasi data untuk memastikan ada tidaknya peningkatan kemampuan guru dalam penilaian administrasi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru-guru dalam menyusun administrasi penilaian dalam pembelajaran di SD Laboratorium Salatiga sebesar 26,2%. </p>
<p><em>This study departs from the issues of teacher skills gaps in Elementary School of Laboratorium Satya Wacana in arranging the instrument of attitudes assessment. This gap problems would be solved by school action research which aims to determine the steps of in-house training that can improve teachers’ skills in preparing attitudes instrument. The subjects of this study involved 15 primary school teachers of Elementary School of Laboratorium Satya Wacana. The research model that used was Stringer Model which consist of 3 aspects, namely : Look, Think, and Act. Instruments in this study were observation sheet and booklet. The data was analyzed quantitatively and qualitatively. The result showed: 1) The steps of in-house training that can improve teachers’ skills are planning, implementing, and evaluating in house training. On the steps of planning, activities of the formation of a committee, determine the trainer, participants, material and schedule. During the implementation phase carried out activities ranging from pretest, delivery and discussion materials and posttest. At this stage of the evaluation carried out assessments throughout the in house training activities; 2) In-house training can enhance teachers’ skills in arranging attitudes assessments during the learning process. The contribution of this research theoretically maintains the arranging steps of Likert assessment scale and practically improve teachers’ skills in arranging attitude assessment in teaching and learning process.</em></p>
This study aims to improve critical thinking skills and mathematics learning outcomes of 4th grade students at Middle Tingkir 02 Elementary School by applying the Problem Based Learning (PBL) learning model. The research carried out by Jhon Elliot's class action research type with four stages, namely planning, implementation, observation and reflection carried out in two cycles. Each cycle consists of three meetings. Data acquisition was obtained from instruments in the form of critical thinking skills assessment rubrics and tests for Mathematics learning outcomes. The subjects of this study were the 4th grade Tingkir Tengah Elementary School 02 as many as 35 students. The technical data analysis uses descriptive comparative techniques across cycles. The results showed: (1) there was an increase in students' critical thinking skills from the initial condition, cycle 1, and cycle 2. In the initial condition the critical thinking skills in the critical category were only 43%, in the first cycle 76%, and in the second cycle increased to 97%; (2) Mathematics learning outcomes of students also increase. In the initial conditions only 42% of students experienced completeness, in cycle 1 it increased to 51% of students who completed it, and in cycle 2 it increased to 68%.
Magister Manajemen Pendidikan -FKIP -UKSW Salatiga ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru SD melalui pelatihan in House Training. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah. Kegiatan dalam penelitian ini terdiri atas diagnosis, action planning, action taking dan action evaluation. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik obeservasi kelas. Instrumen observasi yang digunakan adalah alat penilaian kemampuan guru (APKG) berupa: 1) instrument pengembangan media pembelajaran, 2) instrument penilaian kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif. Data kuantitatif yang diperoleh di deskripsikan dalam bentuk kata-kata atau penjelasan. Selanjutkan dilakukan komparasi data untuk memastikan ada tidaknya peningkatan kemampuan guru dalam peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran dan menyusun perencanaan pembelajaran,. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa IHT dapat meningkatkan a) kemampuan guru SD Negeri di Salatiga, Kota Salatiga dalam mengembangkan media pembelajaran sebesar 13,4%. b) meningkakan kemampuan guru SD Negeri di Salatiga dalam menyusun rencana pembelajaran sebesar 31,7%. Kata kunci: TQM, Pelatihan in House Training, Kompetensi Pedagogik PENDAHULUANPendidikan merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan harkat dan martabat bangsa secara menyeluruh. Keberhasilan sebuah pendidikan memberikan kontribusi besar dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional. Fattah Nanang (2012:43) mengemukakan mengenai pencapaian tujuan pembangunan secara keseluruhan dalam dimensi yang luas yakni dimensi sosial, budaya, ekonomi, dan politik. 1) dalam dimensi sosial, pendidikan akan melahirkan insan-insan yang terpelajar yang berperan penting dalam proses perubahan di masyarakat. 2) dalam dimensi budaya, pendidikan sebagai wahana yang efektif untuk mengajarkan norma, menyosialisasikan nilai, dan menanamkan etos dikalangan masyarakat sehingga mampu mempertahanakan nilai-nilai dan kepribadian bangsa ditengah arus globalisasi yang kuat, 3) dalam dimensi ekonomi, pendidikan akan menghasilkan manusia yang handal sebagai penggerak pembangunan nasional yang
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.