Background: According to WHO 2018, the problem of child development is increasing, the incidence rate in the United States ranges from 12-16%, Argentina 20%, Thailand 37.1%, and in Indonesia between 13-18%. Looking at the epidemiological data, it is necessary early detection and intervention in children with developmental disorders. Aceh Profile data in 2019 the percentage of health service coverage for children under five years of age has a effect, namely that 65% of the health of children under five must be monitored to ensure that their health is always in optimal condition.The Purpose: Research to determine the relationship between maternal stimulation on motor development in children aged 3-5 years in Paud INARA, Johan Pahlawan District, West Aceh Regency, 2020 ".Methods: The design of this study was a quantitative analytic survey using a cross sectional study. The total population was 36 respondents and the sample used a total population of 36 respondents. The data used are primary and secondary data. Data analysis using univariate and bivariate.Results: The results showed that the stimulation was good as many as 31 people and less good as many as 5, normal motor development as many as 30 people and not normal as many as 6 people, the relationship between maternal stimulation and motor development in children aged 3-5 years with p = 0.000 <0.05.Conclusion: in this study there is a relationship between maternal stimulation and motor development in children aged 3-5 years in PAUD Inara Kec. Johan Kab. West Aceh 2020. It is recommended for parents to stimulate children under five, and if you experience problems, immediately consult with health workers, especially midwives and pediatricians.Suggestion Health workers are expected to provide promotions about growth and development for parents so that parents know the good growth and development of children, so as to prevent child development problems as early as possible. Keywords: Stimulation, motor development, toddlers ABSTRAK Latar belakang: Menurut WHO 2018 bahwa masalah perkembangan anak semakin meningkat, angka kejadian di Amerika Serikat berkisar 12-16%, Argentina 20%, Thailand 37,1%, dan di Indonesia antara 13-18%, Melihat data epidemiologi tersebut, maka diperlukan deteksi dan intervensi dini pada anak dengan gangguan perkembangan. Data Profil Aceh tahun 2019 persentase cakupan pelayanan kesehatan anak balita lima tahun terakhir berflutuaksi yaitu 65% kesehatan balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan mereka selalu dalam kondisi optimal.Tujuan: Penelitan untuk mengetahui hubungan stimulasi ibu terhadap perkembangan motorik pada anak usia 3-5 tahun di Paud INARA Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2020”.Metode:Desain penelitian ini adalah survei analitik kuantitatif dengan menggunakan cross sectional study. Jumlah populasi sebanyak 36 responden dan sampel menggunakan total populasi yaitu sebanyak 36 responden. Data yang digunakan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat.Hasil :Hasil penelitian diperoleh bahwa stimulasi baik sebanyak 31 orang dan Kurang Baik sebanyak 5, perkembangan motorik normal sebanyak 30 orang dan tidak normal sebanyak 6 orang, hubungan stimulasi ibu dengan perkembangan motorik pada anak usia 3-5 tahun dengan p= 0.000<0.05.Kesimpulan: dalam penelitian ini ada hubungan stimulasi ibu dengan perkembangan motorik pada anak usia 3-5 Tahun di PAUD Inara Kec. Johan Kab. Aceh Barat Tahun 2020. Disarankan bagi orang tua untuk melakukan stimulasi kepada anak balita, dan jika mengalami msalah segera berkonsultasi ke tenaga kesehatan khusunya Bidan dan dokter anak.Saran Bagi Petugas kesehatan diharapkan untuk memberikan promosi tentang tumbuh kembang bagi orang tua agar orang tua mngetahui tumbuh kembang anak yang baik, sehingga dapat mencegah masalah tumbuh kembang anak sedini mungkin. Kata Kunci : Stimulasi, perkembangan motorik, anak Balita
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, muntah yang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lai seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Tujuan Penelitian ini adalah unutuk mengetahui hubungan paritas, dukungan suami dan dukungan keluarga pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di klinik Siti Hajar R.,AM.Keb. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di klinik Siti Hajar R.,AM.Keb sebanyak 35 responden yang diambil dengan teknik total populasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode chi-square (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 ibu hamil menujukan ada hubungan paritas dengan hiperemesis gravidarum dengan nilai p=0,020 (p<0,05), di dapat ada hubungan dukungan suami dengan hiperemesis gravidarum dengan nilai p=0,020 (p<0,05) dan ada hubungan dukungan keluarga dengan hiperemesis gravidarum dengan nilai p=0,046 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan paritas, dukungan suami dan dukungan keluarga di Klinik Siti Hajar R.,AM.Keb tahun 2018.
Increasing the population is one of the big problems for developing countries. Indonesia is the country with the largest population after China, India and the United States. To get quality reproductive health services, each partner of childbearing age must have equal access to contraception and services that can save his life, one of which is a postpartum family planning program. Willing to become a postpartum family planning acceptor is an option for every couple of childbearing age. Many factors are related to the willingness to become postpartum family planning acceptors. Method this research is analytical cross-sectional, which is measuring or observing all dependent variables (willingness to become post-birth control acceptors) with independent variables (knowledge, attitude, husband support and officer role). The result level of knowledge (p value 0,028 <0,05), attitude (value p value 0.01 <0.05), husband's support (p value 0.00 <0.05), and the role of health workers (p value 0.00 <0.05). is related to willingness to become a postpartum acceptor while education is not a willingness factor to become a postpartum family planning acceptor (p value 0.327> 0.05).
Menurut WHO infeksi merupakan salah satu penyebab kematian ibu dengan proporsi 20-30% dan sebesar 25-55% kasus infeksi disebabkan karena infeksi jalan lahir atau episiotomi. Kasus rupture perineum pada ibu bersalin di dunia pada tahun 2015 terdapat 2,7 juta dan di perkirakan mencapai 6,3 juta pada 2050. Di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 seperti yang dilaporkan AsroelBiryn dan kawan-kawan, terdapat 270 rupture perineum dari 385 persalinan. Tujuan ini untuk mengetahuihubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka jahitan perineum dengan infeksi luka perineum di Klinik Siti Kholijah Medan tahun 2018. Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang partus di Klinik Siti Kholijah dan mengalami luka perineum sebanyak 46 responden dan seluruh populasi dijadikan sampel. Data yang digunakan adalah data primer. Uji statistik menggunakan chi-square. Hasil penelitian menggunakan uji statistik chi-square pada hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan infeksi luka perineum p-value0,000 < α 0,050, dengan yang terbanyak mengalami infeksi luka perineum adalah ibu yang berpengetahuan kurang yaitu 22 responden (47,8%) dan yang berpengetahuan cukup yaitu 2 responden (4,3%).Kesimpulannya ada hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan infeksi luka perineum di Klinik Siti Kholijah Medan tahun 2018.
Antenatal Care merupakan salah satu tiang penyangga safe motherhood dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan janin. Asuhan inidibuat untuk mengontrol masa kehamilan ibu. WHO memperkirakan 500.000 ibu hamil meninggal karena komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan. Angka inimenjelaskan bahwa ibu yang kurang memanfaatkan kunjungan Antenatal Careberesiko tidak mengetahui masalah ataupun penyakit yang menyertai kehamilannya.Terdapat faktor yang bisa mempengaruhi kunjungan Antenatal Care diantaranyaperan tenaga kesehatan dan dukungan keluarga. Penurunan angka kematian ibu melahirkan menjadi salah satu dari delapantujuan yang dirumuskan dalam komitmen internasional Millenium DevelopmentGoals (MDGs) untuk pembangunan jangka panjang kesehatan Indonesia tahun 2005sampai tahun 2025 yang isinya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatmelalui peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang mencakup,meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2013 menjadi73,7 tahun pada tahun 2025, menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 32,3pada tahun 2018 menjadi 15,5 pada tahun 2025. Dalam mensukseskan hal tersebut pemerintah Indonesia menerapkan kegiatan pelayanan kesehatan seperti asuhan antenatal yang membantu meningkatkan kualitas kesehatan bagi ibu hamil (Erlina,2018).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.