<p>Pendidikan adalah elemen terpenting bagi suatu negara dalam menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang memiliki integritas dan mampu bersaing dengan negara maju lainnya di dunia. Majunya pendidikan di suatu negara tidak terlepas dari peran lembaga pendidikan yang mampu melahirkan produk sesuai dengan harapan yang ada. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka pemerintah berdasarkan Permen PAN Nomor 91/KEP/M.PAN/10/2002 tentang jabatan fungsional dan Pengawas Sekolah, sebab Pengawas Sekolah adalah salah satu fungsi manajemen untuk menjaga agar kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi dalam rangka mencapai tujuan lebih efektif.</p><p>Pengawas Sekolah memiliki hak dan tanggung jawab penuh untuk menjalankan tugasnya dalam bidang pembinaan, yaitu membina pendidik di lembaga pendidikan yang telah ditunjuk. Bentuk pembinaan tidak hanya dalam hal proses pembelajaran saja, termasuk juga metode, strategi, dan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran. Kesemua hal tersebut harus menjadi pantauan dan berada di bawah pembinaan seorang supervisor. Pembinaan tidak hanya sebatas pertemuan biasa, namun harus berkelanjutan. Dalam istilah lain, sekolah adalah tempat seorang supervisor berada dan menjadi sekolah binaannya. </p><p>Kata Kunci: <em>Pengawas</em>, <em>Sekolah</em> </p>
Kesetaraan gender dalam pendidikan Islam telah diatur dengan sangat rapi dan terukur sehingga tidak mungkin lagi dipertentangkan. Islam sangat menghormati hak-hak dan peran jenis kelamin dalam segala sendi kehidupan. Dalam sejarah Aceh tercatat perempuan-perempuan hebat yang memegang jabatan sebagai Sultanah, semisal Sultanah Tajul „Alam Syafiatuddin Syah (putri Sultan Iskandar Muda) memerintah di kerajaan Aceh selama lebih kurang 34 tahun lamanya, perempuan Aceh satu ini telah mengukir sejarah sebagai ratu yang sangat adil dan pemurah. Aceh juga memiliki perempuan hebat seperti Ratu Nahrisyah, Cut Nyak Dhien, Cut Mutia dan lain-lain. Heroiknya perempuan Aceh masa lalu mulai redup memasuki abad ke-19. Kultur budaya mulai merasuki pemikiran ulama-ulama Aceh ketika itu, peran perempuan sebagai pemimpin mulai terpinggirkan. Egoisitas mengakar dan membelenggu kehidupan masyarakat Aceh sampai saat ini. Laki-laki perempuan dalam Islam hanya dibedakan oleh jenis kelamin bukan berdasarkan kemampuan intelektual. Pembunuhan karakter salah satu jenis kelamin sangat dibenci oleh Islam. Sering kali dimensi agama yang tercantum dalam ayat al-Qur‟an diinterpretasikan secara salah, dan dianggap logis untuk diperbincangkan. Rasulullah adalah tokoh gender, beliau memerangi diskriminasi dan meletakkan tonggak keadilan. Rasul adalah uswah karena Rasul sangat menghormati perempuan, derajat perempuan 3 kali lebih tinggi dibanding laki-laki. Perempuan memiliki rahim, hamil, melahirkan, menyusui dan secara psikologis terjalin hubungan batin yang sangat erat dengan generasinya. Kultur masyarakat yang salah kaprah dalam memandang rendah perempuan perlu ditinjau ulang, maka dibutuhkan analisis gender yang tepat sehingga dapat menghilangkan segala bentuk diskriminasi di segenap kehidupan.
<p><strong>Abstract</strong>. This study aims to determine the effect of lecturer competence on the character of students at IAIN Lhokseumawe. The research method used is quantitative with a path analysis model. The research subjects were students of IAIN Lhokseumawe. With a total sample of 351 people. Sampling was done using the proportional random sampling technique. Based on the research findings, professional competence has the strongest and most significant impact on character development followed by pedagogical, social, and personality competencies. This finding implies that higher education institutions need to develop lecturers' competencies, especially professional competencies to realize better character education among universities.</p><p><br /><strong>Abstrak</strong>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi Dosen terhadap karakter mahasiswa IAIN Lhokseumawe. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan model analisis jalur. Subjek penelitian adalah mahasiswa IAIN Lhokseumawe dengan jumlah sampel sebanyak 351 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik <em>proporstional random sampling</em>. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional memiliki dampak paling kuat dan signifikan terhadap pengembangan karakter diikuti oleh kompetensi paedagogik, sosial dan kepribadian. Temuan ini berimplikasi bahwa lembaga pendidikan tinggi perlu mengembangkan kompetensi dosen terutama kompetensi profesional guna mewujudkan pendidikan karakter yang lebih baik di kalangan perguruan tinggi.<br /><strong></strong></p><p><strong>Keywords</strong>: pedagogical, professional, personality, social, Islamic student character</p>
Contradictory professional and managerial principles such as quality monitoring and evaluation are integrated to shape contemporary professional action. This study aims to determine the directions of teacher professionalism and organizational management as a quality control model in Islamic boarding schools/dayah in Southeast Aceh district. This type of qualitative research with descriptive survey techniques. Primary data sources were obtained from informants and survey results, while preliminary data was obtained from various expert studies in the form of journals, books and other encyclopedias as support. Data analysis using an interactive model. The research data was then transcribed, and a data reduction process was carried out, which consisted of coding, choosing keywords, and categorization. The research results provide a model of professionalism as an aspect of change and 'organizing professionalism' as a new model. The Islamic boarding school teacher professionalism model leads to three parts: The formation of (1) Satisfaction Value of Quality Commitment; (2) Moral Commitment Trust Value, and (3) Performance Value for Continuous Change. The social implications expected through this research are a model of building organizational values in shaping teacher professionalism as an evaluative means of sustainable quality.
<p>This study examines the movement of modernization of education dayah in recent decades. The object of this research is centered on Dayah Modern Education Foundation Arun Lhokseumawe, which is a dayah that has successfully developed the education system by using the approach of modern spirituality reality while maintaining the quality of education. This research uses qualitative approach through case study model design. Based on the findings of researchers concluded that modernization is carried out the system of vision-mission elaboration, implementation and elaboration of dayah curriculum that combines the national curriculum (school) with the local curriculum (dayah) that supports the perfection of the teaching and learning system, learning tools or media used, teaching and learning methods used, as well as a modern evaluation or assessment system to know the success rate of student learning, or santriwan and santriwati. The process of modernization of education in modern dayah Arun Education Foundation began with the establishment of MTs and MA dayah modern YAPENA in 2009 as an application of the vision of realizing a quality modern dayah to give birth to a generation of Muslims who believe and fear.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.