Penelitian ini bertujuan; Untuk mengetahui latar belakang sejarah permainan magoak-goakan, Untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang terkandung dalam permainan magoak-goakan, Untuk mengetahui bentuk pengintegrasian permainan magoak-goakan ke dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menentukan tiga lokasi penelitian, yaitu, Pura Pajenengan, Banjar Dauh Pura Desa Panji, dan SMP Negeri 4 Singaraja. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan teknik pengumpulan data yakni, wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; (1) permainan magoak-goakan merupakan strategi Gusti Ngurah Panji Sakti untuk mempersatukan suara rakyat dalam usahanya berperang melawan kerajaan Blambangan; (2) Nilai-nilai karakter yang terkandung dalam permainan magoak-goakan yakni: nilai disiplin, nilai kerjasama, nilai religius, nilai toleransi, nilai kerja keras, dan nilai komunikatif; (3) Adapun strategi pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam permainan magoak-goakan ke dalam pembelajaran IPS adalah dengan meninjau silabus, menentukan KD yang relevan, memilih topik pada buku ajar yang relevan, menyusun RPP mengaplikasikan permainan magoak-goakan sebagai sumber belajar. Kata Kunci:nilai karakter, permainan magoak-goakan, pendidikan IPS
Monumen adalah bangunan atau tempat yang mempunyai nilai sejarah yang penting dan karena itu dipelihara dan dilindungi oleh Negara. Agar generasi selanjutnya mengenang dan menghormati jasa para pahlawan serta mampu mengaplikasikan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Monumen ini juga dijadikan sebagai sumber belajar IPS pada jenjang SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang, nilai-nilai karakter, dan integrasi nilai-nilai karakter pada Monumen Perang Jagaraga yang dijadikan sebagai sumber belajar untuk siswa SMP Negeri 1 Sawan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, Tempat dan peristiwa, Arsip dan Dokumen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sejarah perang jagaraga dilatar belakangi oleh dihapuskannya hak tawan karang oleh pihak Belanda akan tetapi Raja Buleleng tidak setuju sehingga terjadilah perang Jagaraga pada tahun 1849. Terdapat beberapa nilai-nilai karakter pada diorama-diorama yang ada pada monumen Perang Jagaraga yakni: nilai religius, jujur, toleransi, kerja keras, kreatif, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat atau komunikatif, cinta damai dan bertanggung jawab. Monumen perang Jagaraga digunakan sebagai sumber belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP yang penerapannya dilakukan dengan menyesuaikan pada Kompetensi dasar di dalam Rencana Perangkat Pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran..Kata kunci: Monumen, Sejarah Perang Jagaraga, Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
AbstrakFenomena penyalahgunaan Obat Batuk Komix yang dilakukan remaja Desa Sapeken semakin meluas. Meluasnya peilaku penyalahgunaan Obat yang dianggap hanya dilakukan oleh remaja perkotaan, kini telah menyebar. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh buruk yang terjadi secara meluas. Penelitian ini bertuan untuk 1) Menjelaskan alasan remaja Desa Sapeken, Sapeken, Sumenep melakukan penyalahgunaan Obat Batuk Komix. 2) Menganalisis upaya yang dilakukan oleh tokoh masyarakat, keluarga, kelompok masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi penyalahgunaan Obat Batuk Komix yang terjadi di Desa Sapeken. 3) Menjelaskan aspek-aspek yang terdapat dari peri penyalahgunaan Obat Batuk Komix sebagai fenomena perilaku penyimpangan sosial di kalangan remaja Desa Sapeken, Sapeken, Sumenep yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar Soiologi di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap; 1) Teknik penetuan lokasi penelitian. 2) Jenis dan sumber data, melalui data primer dengan teknik purposive sampling, Data Skunder. 3) Teknik pengumpulan data, melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. 4) Teknik keabsahan data dengan cara analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.Kata kunci: Fenomena, Penyalahgunaan Obat Batuk Komix, Perilaku Penyimpangan Sosial, Sumber Belajar.
Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif memakai paradigma teori sosial kritis. Masalah yang dikaji adalah genealogi porosan dan maknanya bagi agama Hindu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bertumpu pada paradigma interpretatif dan paradigma teori sosial kritis (Ritzer, 2012). Objek kajiannya adalah porosan sebagaimana yang digunakan pada canang sari.Hasil kajian menunjukkan bahwa porosan adalah simbol berbentuk budaya agama hibrida. Artinya, porosan merupakan campuran antara tradisi mengonsumsi sirih pinang (nginang) dan pemujaan terhadap Tri Murti. Hal ini dapat diabstraksikan dalam gagasan, yakni porosan/canang = pinang + sirih + kapur = merah + hitam/hijau + putih = Brahma + Wisnu + Siwa = Pencipta + Pemelihara + Pelebur = A+ U + M = OM = Tuhan. Porosan harus ada pada sesajen antara lain canang sari. Pemakaian porosan tidak saja bermakna keagamaan, tetapi juga teologi sosial, yakni pedoman bertindak mengikuti Tri Murti guna menciptakan kebudayaan berbasiskan aksiologi Hindu, yakni satyam, sivam dan sundaram. Dengan demikian terbentuk suatu budaya yang menjunjung tinggi harmoni sosial, ekologis dan teologis.
This article examines the background of scavengers at Bengkala village landfill and its working pattern in processing certain organic wastes into rupiah through pig farms. Data was collected by in-depth interview techniques, observation, and document study, then discussed with sociocultural and adaptation theories. Analysis shows that scavenger background included poverty, unemployment, market economic pressure, individualism reinforcement, waste as a source of sustainable fortune, not exclusive, and scavenger as an informal sector. All of these lead to change image of scavengers which were originally considered dirty, rough, ugly, and low, turned into the opposite, so that someone is willing to be a scavenger. Waste as a source of livelihood comes from inorganic waste in the form of junk and certain organic waste as pigs food. Pig farmers process organic waste so that it produces pigs for their own consumption and is sold to meet various basic needs for the family.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.