Secara historis, kultur masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi pendekatan kekeluargaan. Apabila timbul permasalahan dalam masyarakat adat, anggota masyarakat yang berselisih tersebut memilih menyelesaikan sengketa secara adat pula misalnya melalui tetua adatnya atau melalui musyawarah.Lembaga adat memiliki peranan yang sangat besar dalam penyelesaian sengketa di dalam masyarakat. Tetapi sampai saat ini belum diketahui pola yang tertentu yang digunakan dalam penyelesaian sengketa oleh lembaga adat. Salah satu masyarakat adat di Propinsi Riau yang masih diakui eksistensi tersebut adalah yang terdapat di Kabupaten Kampar. Wilayah dalam ketatanegaraan Pemeritahan Andiko Nan 44 (sekarang lebih dikenal dengan Kampar), dibagi menurut tiga wilayah kebiasaan hukum, yaitu: wilayah Telaga Undang (Muara Takus), Wilayah Undang Jati di (Kampar Kanan/limo koto) dan wilayah Undang (Kampar Kiri). (Syarfi, dkk, 2010 : 24) Tiga wilayah tersebut di atas merupakan bentuk wilayah konfederasi kuno karena ada beberapa bentuk sistem hukum yang berlaku di dalam masing-masing wilayah dan antara satu wilayah dengan wilayah lain bersepakat bergabung dalam suatu perhimpunan yang lebih besar disebut Pemerintahan Andiko Nan 44. Di Kabupaten Kampar karena keberadaan masyarakat adatnya diakui, hal ini berkaitan dengan eksistensi lembaga adatnya. Salah satu peran dari Lembaga adat ini adalah kewenangan mereka dalam menyelesaikan sengketa. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian menyenai Proses penyelesaian sengketa yang digunakan oleh masyarakat adat di Kabupaten Kampar. Dari hasil penelitian, model penyelesaian sengketa yang digunakan oleh msayarakat adat kambar adalah secara mediasi. Berdasarkan uraian diatas maka berdasarkan analisa peneliti mediasi yang dilakukan oleh tokoh adat merupakan mediasi dengan tipe mediator jaringan social. Karena mediator dalam penyelesaian sengketa adat adalah orang yang dikenal oleh para pihak yang bersengketa yaitu tokoh adat mereka yang dalam hal ini disebut dengan ninik mamak.
The majority of Keranji Guguh Village's residents work in the agricultural sector, which looks after a land area of 805.42 Ha. The product produced is palm oil, while the production of vegetable crops is very low. In addition, the majority of the land near residents' homes is underutilized. This is due to the lack of public interest and knowledge about vegetable cultivation. The purpose of this program is to provide skills for the residents of the village of Keranji Guguh to use the hydroponic system. Hydroponics is a plant cultivation technique that uses water as a growing medium. The activity method is carried out by counseling and practicing how to plant with a hydroponic system. The events held in the village of Keranji Guguh were successful, and the participants could clearly grasp the idea of hydroponic vegetable cultivation using a wick system. As a result, empty yards can be used to grow vegetables.
Kata Kunci: desa wisata religi; konstitusi hijau; kurma. Abstrak Kabupaten Rokan Hulu terkenal akan wisata religinya yaitu masjid Islamic Center Madani yang dikunjungi oleh ribuan pengunjung dari berbagai daerah setiap minggunya. Sebagai penunjang ciri khas daerah wisata religi, pihak manajemen merencanakan pembudidayaan tanaman kurma yang diinspirasi oleh Kitab Suci al-Qur'an untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Babussalam. Terkait dengan tanaman kurma yang relatif baru di Indonesia, diperlukan sosialisasi tentang potensi tamanan kurma dan konsep peraturan desa yang terkait dengan konsep green constitution. Sosialisasi dilakukan kepada perangkat Desa Babussalam Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu untuk merintis program budidaya tanaman kurma melalui peraturan desa. Diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa Babussalam sekaligus sebagai desa percontohan budidaya kurma. Indikator kegiatan ini yaitu terwujudnya peningkatan pengetahuan dan motivasi, tingkat partisipasi, kesesuaian materi, dan faktor dampak implementasi kegiatan lebih lanjut. Berdasarkan indicator tersebut, Desa Babussalam dinilai berhasil dan dapat meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kesiapan perangkat Desa dalam mempersiapkan peraturan desa sebagai implementasi green constitutiondalam budidaya tanaman kurma sebagai trademark kabupaten Rokan Hulu sebagai daerah tujuan wisata religi.Abstract Rokan Hulu Regency is famous for its religious tourism, namely the Islamic Center Madani mosque which is visited by thousands of visitors from various regions every week. As a support for the characteristics of religious tourism areas, the management plans to cultivate date palms inspired by the Holy Qur'an to increase the income and welfare of the people of Babussalam Village. Related to the relatively new date palm plants in Indonesia, socialization of the potential of date palms and the concept of village regulations is needed relating to the concept of green constitution. The socialization was carried out to Babussalam Village officials in Rambah Sub-District, Rokan Hulu District to initiate a program to cultivate date palms through village regulations. It is hoped that it can improve the standard of living of the people of Babussalam village as well as a pilot village for date palm cultivation. Indicators of this activity are the realization of an increase in knowledge and motivation, the level of participation, the suitability of the material, and the impact factors for the implementation of further activities.
With the enactment of Law No. 5 of 1960 concerningthe Basic Agrarian fundamental changes to the agrar-ian law in Indonesia, especially in the area of land.As for the legal basis for the conversion of land rightsis the second part of the Act concerning the provisionsof the conversion consists of nine chapters that gov-ern the conversion of three types, namely: the conver-sion of land resulting from Indonesia’s rights, con-version rights to land former Autonomous and con-version of land rights from the rights of the west.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.