The Java Sea with a surface area about 467.000 km2, is located in the South East Sunda Shelf with the average of depth is 40 meters, affected by several phenomena, whether physical or meteorological. This research aims to analyze the characteristics of water masses in the Java Sea and its relationship with the periodicity of the monsoon and Indonesian Throughflow Water (ITF) phenomenon. Then analyze the exchange of water masses in the Java Sea. The data used are temperature and salinity to identify the characteristics of the water masses. Ocean currents data to identify ITF patterns and winds data to identify the monsoon patterns. The data used in 2015 from the Infrastructure Development of Space Oceanography (INDESO) sites with a resolution of 1/12°. The method used is a descriptive analysis of spatially and temporally. The results show that averaging seasonal found that southeast monsoon period salinity is higher (31-34 psu) than northwest monsoon period (29.5-33 psu), and southeast monsoon period temperature is lower (27-30.5°C) than northwest monsoon period (28.5-30.5°C). ITF phenomenon occurs in May through September and reaches its peak in June, July, and August. ITF strengthened in southeast monsoon and weakened in the northwest monsoon. ITF and monsoon have similar impacts on salinity and temperature in the Java Sea. The water masses in the Java Sea comes from the South China Sea and Makassar Strait. In the northwest monsoon, Java Sea filled by water masses of the South China Sea, while in the southeast monsoon phenomenon which coincides with ITF phenomenon, Java Sea water masses is filled by water masses from Makassar Strait. In the transition monsoon I and II, the Java Sea filled by the South China Sea and the Makassar Strait water masses.
<p class="judulabstrakindo">ABSTRAK</p><p class="abstrakindo">Perairan Teluk Benoa merupakan kawasan semi tertutup dengan mulut sempit yang memisahkan antara Pulau Serangan dan Tanjung Benoa. Arus laut perairan Teluk Benoa, yang dekat pantai berperan penting dalam proses transpor sedimen di daerah pantai yang merupakan daerah gelombang mulai pecah hingga ke arah garis pantai. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik arus laut yang terjadi, analisis dari penyajian secara <em>scatter plot</em> dan <em>stic plot</em>, sehingga diketahui faktor dominan pembangkit arus tersebut. Data arus laut diperoleh dari hasil pengukuran pihak swasta menggunakan alat ukur ADCP. Analisis arus laut dengan <em>scatter</em> dan <em>stic plot</em><em> </em>untuk melihat arah dominan arus, serta melihat hubungan kejadian arus dengan pasang surut air laut, selain itu juga dengan perhitungan kisaran kecepatan arus yang terjadi selama pengukuran. Hasil yang diperoleh adalah arus laut di perairan Teluk Benoa berkisar antara 0,001 - 1,715 m/s (pengamatan bulan Juni - Juli 2015). Kecepatan arus pada mulut teluk lebih besar (maksimal sebesar 1,715 m/s), sedangkan di dalam teluk kecepatan arus lebih rendah (maksimal sebesar 0,883 m/s). Pada saat air pasang, arah arus dominan ke arah dalam teluk dan saat air laut surut arah dominan arus ke arah luar teluk. Kesimpulan yang diperoleh adalah kejadian arus laut di perairan Teluk Benoa lebih dominan berupa arus pasang surut. Saat kondisi bulan purnama kecepatan arus lebih tinggi dari pada saat posisi bulan separuh (kuarter pertama atau ketiga). Pada umumnya, pada mulut teluk memiliki arus yang cukup tinggi sebagai akibat celah sempit, dengan pola yang tidak beraturan akibat pengaruh perlintasan kapal dan aktivitas keluar masuk teluk.</p><p><strong>Kata kunci</strong>: arus laut, karakteristik arus laut, arus pasang surut, Teluk Benoa</p><p class="judulabstraking">ABSTRACT</p><p class="abstraking">Benoa Bay waters is a semi-enclosed area with quite a narrow mouth that separates the Serangan Island and Tanjung Benoa. Ocean currents in Benoa Bay, which is close to the beach plays an important role in the process of sediment transport in the beach area where is the waves began to break up towards the shoreline. The research objective was to know the characteristics of ocean currents that occur, from the analysis of the scatter and stic plot, so it’s known that the dominant factor of the current generator. The data of ocean currents obtained from the measurement of private parties using ADCP measuring instrument. Analysis of ocean currents with scatter and stic plot to see the dominant direction of current, and to see the relationship of current occurrence with the tide, besides also with calculation of current velocity. The results obtained are ocean currents in the Benoa Bay waters ranged from 0,001 to 1,715 m/s (observations in June-July 2015). Flow velocity at the mouth of the bay is greater (maximum of 1,715 m/s), while in the lower bay flow speed (maximum of 0,883 m/s). At high tide, the dominant current direction towards the bay and vice versa during low tide predominant direction of flow towards the outside of the bay. The conclusion is the incidence of ocean currents in the Benoa Bay waters is predominantly influenced by the tidal current. When the full moon conditions the current velocity is higher than at half month position. In general, at the mouth of the bay has a current high enough as a result of the narrow gap, with irregular pattern due to the influence and activities of ship crossings in and out of the bay.</p><p><strong>Keywords</strong>: <em>ocean current, characteristics of ocean current, tidal current, Benoa Bay</em></p>
Perairan Teluk Benoa Bali memiliki 6 sungai (tukad) yang bermuara pada perairannya. Tukad Mati dan Tukad Badung adalah 2 sungai terbesar pemberi pasokan sedimen. Pembangunan reklamasi di pelabuhan Benoa dan pembangunan Jalan Tol melintasi Teluk Benoa diduga meningkatkan sedimentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian sedimentasi di perairan Teluk Benoa, dan memperoleh kisaran sedimentasi secara spasial yang terjadi dalam rentang 9 tahun terakhir. Analisis pendugaan sedimentasi dilakukan secara spasial berupa sebaran pengendapan sedimentasi di dasar perairan dengan menggunakan citra satelit Spot – 6 dan Landsat 7. Hasil yang diperoleh adalah luasan sedimentasi pada tahun 1997 sebesar 1640,78 ha mengalami penurunan luasan menjadi 1480,57 ha (tahun 2006) dengan laju perubahan sebesar positif -160,21 ha (-20,03 ha/tahun). Namun, luasan sedimentasi kembali bertambah menjadi 1531,93 ha pada tahun 2012 (laju perubahan negatif +8,56 ha/tahun), bahkan menjadi 1966,14 ha pada tahun 2015 (laju perubahan negatif +144,74 ha/tahun).
Salah satu permasalahan dalam survei hidro-oseanografi adalah kendala teknis pada saat pengamatan pasut, seperti palem miring atau terlepas dari pondasinya, kemudian juga jika pengamatan menggunakan alat otomatis tidak jarang alat tersebut hilang atau berpindah tempat, sehingga harus dilaksanakan pengamatan ulang. Penelitian ini melakukan eksperimen menentukan tipe pasut berdasarkan analisis harmonik terhadap data runtut waktu (time series) suhu permukaan laut di Pulau Pari (2 stasiun T-Logger), Kepulauan Seribu. Hal ini didasarkan kepada pertimbangan bahwa pasang surut dan suhu permukaan laut secara bersama-sama mendapatkan transferan energi matahari secara langsung, dan juga yang dipantulkan oleh bulan. Analisisharmonik menggunakan T_tide_v1.3 beta, kemudian konstanta harmonik yang diperoleh digunakan untuk melakukanperhitungan prediksi pasut. Tipe pasut ditentukan menggunakan rumus bilangan form. Hasil penelitian ini menghasilkan total sekitar 27 konstanta harmonik. Secara umum karakteristik suhu permukaan laut di Pulau Pari dipengaruhi oleh kombinasi sistem matahari dan bulan. Konstanta diurnal signifikan antara lain K1 (~ 1.1541°C,freq0.041781 cph), P1 (~0.38°C, freq 0.041553 cph), dan O1 (~0.06°C, freq 0.038731 cph).Konstanta semidiurnal signifikan antara lain S2 (~ 0.2321°C, freq 0.083333 cph), M2 (~0.1298°C, freq 0.080511 cph), N2 (~0.0772°C, freq 0.078999 cph), dan K2 (~ 0.0632 °C, freq 0.08356 cph). Konstanta laut dangkal (higher harmonics) signifikan antara lain MS4 (~ 0.047°C, freq 0.16384 cph) dan M4 (~0.025°C, freq 0.16102 cph). Tidak dihasilkan konstanta periode panjang signifikan dalam hal ini. Adapun tipe pasut yang dapat diturunkan dari konstanta harmonik di perairan Pulau Pari adalah diurnal (pasang surut harian tunggal).
The study of Pb, Cd, Cu, Hg, and As and Fe in ABSTRAKPenelitian Pb, Cd, Cu, As, Hg dan Fe di perairan Pulau Natuna, Kepulauan Riau telah dilakukan. Pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan. Sampel air dan sedimen diambil pada 35 stasiun pengamatan dengan metode purposive sampling pada Bulan November 2012. Analisa logam berat dan logam Fe permukaan dan sedimen menggunakan Spektofotometer Serapan Atom tipe nyala (FAAS). Hasil penelitian menunjukkan kadar logam berat Pb, Cd, Cu, Hg, dan As permukaan perairan Natuna sangat kecil, dibawah deteksi analisa dan memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. Limit deteksi alat AAS untuk logam tersebut adalah 2µg/L untuk logam Pb, Cd, Cu, dan 0,02 µg/L utnuk Hg dan As. Konsentrasi Fe permukaan berkisar 0,021-0,054 mg/L. Kandungan logam berat Pb dan Cu dalam sedimen berturut-turut adalah 0,05-22,67 mg/kg dan 3,77-11,00 mg/kg dimana konsentrasi tertinggi dijumpai pada daerah sekitar Muara Binjai. Namun kondisi logam tersebut masih berada dibawah baku mutu CCME (2002) I. PENDAHULUANLaut Natuna memiliki sumber daya minyak dan gas alam yang berpeluang menyebabkan pencemaran akibat proses eksplorasi, transportasi ataupun
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.