<p>Media komunikasi visual telah mengalami suatu perkembangan yang pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan informasi. Salah satu informasi yang sangat dibutuhkan pada saat ini adalah infromasi terkait kesehatan yang pada saat ini sering kita temui dan biasa dikenal sebagai media promosi kesehatan. Pada umumnya, media promosi kesehatan dirancang oleh seseorang yang memiliki kemampuan grafis atau desain komunikasi visual, yang secara bidang keilmuan hal ini merupakan kolaborasi dari bidang keilmuan desain komunikasi visual dengan bidang keilmuan lainnya. Media promosi kesehatan sebagai suatu buah karya desain komunikasi visual diharapkan mampu menjadi sebuah pemecah masalah dari suatu keadaan yang ditemui. Dan dalam prosesnya, metode perancangan <em>design thinking</em> dipakai dalam membuat perancangan tersebut. Metode <em>desain thinking</em> yang diangkat dalam penelitian ini adalah metode <em>design thinking</em> dengan lima tahap yakni <em>Emphatize</em>, <em>Define</em>, <em>Ideate</em>, <em>Prototype</em>, dan <em>Test</em>. Tahapan metode <em>design thinking</em> tersebut menuntut seorang perancang bisa menganalisis suatu permasalahan, menuangkan ide kreatif, bereksperimen dalam pembuatan sebuah prototipe, hingga mengumpulkan umpan balik terkait media yang dibuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghadirkan cara berpikir desain dalam suatu perancangan yang mampu diterapkan secara tahapan per tahapan dan mudah dipahami, agar suatu karya visual bisa menjadi tepat sasaran dengan implementasi media apapun. Dengan memahami metode <em>design thinking</em>, seorang perancang akan lebih memahami karakteristik dan proses berkarya, sehingga karya yang tercipta dapat menjadi lebih berkualitas, inovatif, objektif, dan diterima oleh target audien.</p>
<div class="page" title="Page 1"><div class="layoutArea"><div class="column"><p><span>In an advertisement, sometimes there is a meaning that is not straightforwardly presented. Every product advertisement that uses the product is inseparable from the camera point of view. FOOD PHOTOGRAPHY ON ADVERTISING IN INSTAGRAM examines the relationship between camera placement (angle) in influencing the message conveyed by a product advertisement and how photography is used as visual rhetoric. The study was conducted qualitatively with a film semiotic analysis approach. Data on FOOD PHOTOGRAPHY ON ADVERTISING IN INSTAGRAM is grouped with only 1 structure, namely Visual Structure. It was analyzed diachronic using the signifier and signified views. </span></p><p><span>The purpose of this research is to find out and describe the meanings contained in food product advertisements on social media, where Instagram is the media chosen as the sample.<br /> This study uses several points of view in its study, namely a close point of view (Close Up), a Medium Viewpoint (Medium Close Up), and a flat point of view (flat lay). </span></p></div></div></div>
Government innovation by presenting prepaid electricity services or better known as "smart electricity" with the aim of improving service to the community. PLN introduces prepaid electricity services that can regulate and check electricity usage alone, but some people are reluctant to use prepaid electricity because it is considered more wasteful and more expensive than electricity with a postpaid payment system.The design of the Smart Way to Save Electricity Prepaid Campaign aims to invite the community and change the negative stigma that exists in the community about prepaid electricity itself. The results of this design turned out that when the design of this campaign was exhibited to the public, not a few people responded, even many of them only knew using or consuming it, without thinking about savings. From these results it can be concluded that the campaign and socialization of energy savings were very important and responded positively by the community.
<p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><em>The increasing of public need for health information indicates that the people are currently more aware of the importance of health care so as to avoid disease. The health promotion activities are commonly carried out by health agencies or related institutions using public service advertisement media and health campaigns which are packaged in an attractive appearance to the public. The campaign aims to give information and to increase citizen’s awareness about how important to take care of eyes health since early stage. Nowadays , our young generation is having lack of awareness about their eyes health , even own awareness and people around them . The data which is used for this research is primary data . The primary data is taken by direct survey at eye center hospital and public health goverment in palembang. Besides, the data is get by direct interviewing with one of ophtalmologist in Palembang. The secondary data is get as literature through eye health reference book, health promotion , previous report about campaign , eye healt journal , data from eye health hospital , and media which is releated to this research. Target of research is children aged 5-11 years old and their parents . The Media which is used for the campaign “How important to take care of eye health” are board game, carrot mascot, balloon, poster, and others which are interested by target of research.</em></p><p><strong><em>Keywords :</em></strong><em> Eyes Health, Public Awareness, Awareness Campaign</em></p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi tentang kesehatan menandai bahwa masyarakat saat ini lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan supaya terhindar dari penyakit. Kegiatan promosi kesehatan biasanya dilakukan oleh instansi kesehatan atau lembaga terkait dengan menggunakan media iklan layanan masyarakat dan kampanye kesehatan yang dikemas dalam suatu tampilan yang menarik kepada masyarakat. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan informasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini, minim kesadarannya untuk menjaga kesehatan matanya baik itu kesadaran diri sendiri maupun dari orang sekitarnya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dalam penelitian ini dengan cara melakukan survey langsung pada salah satu rumah sakit mata yang ada di Palembang dan dinas kesehatan kota Palembang, serta melakukan wawancara langsung dengan salah satu dokter mata yang ada di kota Palembang dan data sekunder didapatkan sebagai literatur dapat melalui buku-buku refrensi kesehatan mata, promosi kesehatan, laporan – laporan terdahulu mengenai kampanye, jurnal kesehatan mata, data dari rs mata kota palembang mengenai kesehatan mata serta media yang berkaitan dengan obyek penelitian. Target sasaran pada kamapanye kali ini adalah anak berusia 5-11 tahun serta orangtua anak tersebut. Media yang digunakan pada kampanye kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini yaitu, boardgame, maskot wortet, balon, poster, dan media lainnya sehingga menarik perhatian target sasaran.</em></p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : Kesehatan Mata, Kesadaran Masyarakat, Kampanye Kesehatan</em>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.