<p>Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) peserta didik dapat terbiasa memiliki pola <br />pikir yang menyeluruh (komprehensif) dalam memandang materi biologi sebagai science yang terintegrasi dengan environment, technology and society; (2) SETS dapat membuat peserta didik mengetahui bahwa teknologi mempengaruhi laju pertumbuhan sains, serta dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat; (3) dengan SETS siswa menjadi lebih tertarik dalam mempelajari materi biologi karena dikaitkan dengan hal-hal nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengetahuan yang dimiliki. Dalam pembelajaran SETS terkandung harapan bahwa di dalam memanfaatkan sains untuk kepentingan masyarakat, yang di antaranya dalam <br />bentuk teknologi, diharapkan agar praktik dan produknya tidak merusak atau merugikan lingkungan dan masyarakat itu sendiri. Pembelajaran berbasis SETS mensyaratkan pendidik dan peserta didik mengeksplorasi segala kemungkinan yang dapat terjadi dalam kesalingterkaitan antara konsep yang sedang dibelajarkan dengan pengaruhnya dengan proses pembelajaran. Dari penelitian ini diperoleh hasil, SETS akan bermakna apabila diperlakukan sebagai kemampuan kerja ilmiah yang dikembangkan, diterapkan dan diukur selama proses pembelajaran berlangsung. <br /> <br />Kata kunci : SETS, metode, pendekatan, pembelajaran, sains.</p>
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ekosistem melalui penggunaan laboratorium alam klas 7 di SMP negeri 86 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan penelitian Tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan secara saintifik antara peneliti dengan guru IPA dan siswa yang menjadi subjek dari penelitian. PTK dilakukan dua siklus dengan empat kali pertemuan. Kegiatan siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan (plan), tindakan pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflective). Akhir dari pengajaran kelas PTK diberikan tes berbentuk soal dan angket. Hasil data kemudian akan dianalisis dalam bentuk analisis deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Dari data penelitian menunjukkan bahwa penggunaan laboratorium alam meningkatkan hasil belajar biologi siswa dengan pokok bahasan ekosistem kelas 7 SMP Negeri 86 Jakarta Selatan sebesar 80% peningkatan tersebut diperoleh setelah dua kali siklus tindakan kelas.</p><p> </p>
<p>Tujuan penelitiaan ini yaitu 1) mengetahui hubungan motivasi berprestasi <br />terhadap hasil belajar Biologi siswa, 2) mengetahui hubungan persepsi siswa pada metode pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar Biologi siswa, 3) mengetahui pengaruh motivasi berprestasi dan persepsi siswa pada metode pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar Biologi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dan survei. Sampel berukuran 56 siswa yang terdiri atas 28 siswa kelas eksperimen dan 28 siswa kelas kontrol, dengan teknik sampling yang digunakan yaitu cluster sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes hasil belajar Biologi bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban, sebanyak 30 soal yang telah diuji <br />validitasnya dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,88; dan angket motivasi berprestasi sebesar 0,89. Setelah melalui uji prasyarat data, yaitu normalitas dan regresi, kemudian data dianalisis dengan menggunakan konsep product moment diperoleh r12 = 0,6020, ry1 = 0,7397, ry2 = 0,7822, dan ry12 = 0,8516. Menunjukkan adanya pengaruh langsung sebesar 36,24% untuk r12, 54,71% untuk ry1 (cukup tinggi), 61,18% untuk ry2 (cukup tinggi) dan 72,52% untuk ry12 (tinggi). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Biologi, walaupun dalam hal ini penggabungan antara motivasi berprestasi dan metode pembelajaran problem solving yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi siswa. </p>
Budidaya tanaman kangkung (<em>Ipomoea reptans</em> Poir.) sering dihadapkan pada permasalahan serangan hama pemakan daun, yaitu hama ulat grayak (<em>Spodoptera</em> sp.). Umumnya petani sayur menggunakan pestisida sintetik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tetapi penggunaan secara terus menerus pestisida sintetik menimbulkan dampak negatif untuk lingkungan dan kesehatan. Upaya pengendalian hama yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan dipandang sangat perlu dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah penggunaan pestisida berbahan alami yang berasal dari tumbuhan atau biopestisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun pepaya (<em>Carica papaya</em> L.) terbaik sebagai biopestisida terhadap ulat grayak pada tanaman kangkung darat. Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari empat konsentrasi ekstrak daun pepaya (0, 25, 50, dan 75%). Masing-masing perlakuan terdiri dari lima ulangan. Adapun parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan jumlah akar, dan presentase luas daun yang rusak serta keadaan visual tanaman. Hasil penelitian memperlihatkan bila konsentrasi ekstrak daun pepaya yang terbaik sebagai biopestisida terhadap ulat grayak pada tanaman kangkung darat adalah 75%. Hal ini terlihat dari luasan daun yang rusak akibat ulat grayak hanya mencapai 10.58%. Persentase ekstrak daun pepaya terbaik sebagai biofertilizer adalah 25% untuk tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah akar. Perlakuan dengan penambahan ekstrak daun ppepaya menghasilkan tanaman yang lebih vigor dan berdaun lebih hijau dari kontrol.
Pencegahan penyebaran infeksi virus COVID-19 pasien ke petugas bergantung pada penggunaan alat pelindung diri (APD), salah satunya baju hazmat. Dokter serta tenaga medis lainnya merupakan garda terdepan yang menangani penyakit COVID-19, sehingga kebutuhan APD adalah paling penting bagi mereka. Untuk melindungi tenaga medis dari virus dalam ruangan serta mencegah virus tersebut keluar ruangan, para tenaga medis harus mengganti APD setiap kali menangani pasien di ruangan yang berbeda. Sehingga APD yang berupa baju (hazmat), masker, sarung tangan dan penutup kepala digunakan sering hanya sekali pakai. Tujuan kegiatan PkM ini adalah untuk menyumbangkan baju hazmat pada tenaga medis yang merupakan garda terdepan yang menangani virus COVID-19. Dalam kegiatan PkM ini, metode yang digunakan adalah pembuatan dan penyaluran alat pelindung diri (APD) berupa hazmat untuk tenaga medis di Rumah Sakit. Tim kami dari prodi Tata Busana UNESA, mendesain alternatif baju hazmat yang terbuat dari kain spundbond polypropylene dengan ketebalan 75 gsm, yang ramah lingkungan, coating waterproof, dan breathable sehingga lebih nyaman dipakai oleh tenaga medis. Kelebihan dari non-woven ini antara lain dapat menyaring udara, anti bakteri, ramah lingkungan, tahan kelembaban air. Sebanyak 250 baju hazmat telah disumbangkan ke beberapa rumah sakit di Surabaya dan sekitarnya bersam produk-produk hasil dari PkM kelompok lain oleh tim Unesa Crisis Center.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.