Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti, analisis terhadap lembar jawaban ulangan harian siswa dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis lembar jawaban ulangan harian siswa yaitu 70% siswa yang memiliki kemampuan dibawah 2,4. Dimana indikator kemampuan penalarannya yaitu menyajikan pernyataan matematika dengan gambar, memeriksa kesasihan suatu argumen, melakukan manipulasi data, mengajukan dugaan dan menarik kesimpulan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas x2 sma 1 banuhampu yang berjumlah 28 orang. Teknik pengumpulan data adalah tes kemampuan penalaran. Data yang terkumpul dianalis dengan prosedur analisis kerja, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematika siswa tergolong sedang, dengan skor 2,02. Jika dilihat secara distribusinya yaitu 5 orang siswa (18%) dengan kategori tinggi, 15 orang siswa (53,5%) jategori sedang dan 8 orang siswa (28,5%) dengan kategori rendah.
This research was conducted to examine the dimensions of hedonic shopping motivation (adventure shopping, social shopping, gratification shopping, idea shopping, role shopping and social problem, time management and performance and reality substitute) and gender on online impulse buying. There were 260 participants in this research, with characteristics: ever did online shopping, live in Jabodetabek and between 18-30 years old. The results of this research show that hedonic shopping motivation, internet addiction and gender have significant effect on online impulse buying. The results of minor hypothesis testing shows that gratification shopping and idea shopping significantly affect online impulse buying. The implication of this research is to inform consument to make a plan before they buy something. Planning can avoid the negative effects of online impulse buying such as remorse. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi motivasi belanja hedonis (adventure shopping, social shopping, gratification shopping, idea shopping, role shopping dan value shopping) dan jenis kelamin terhadap impulse buying secara online. Sampel pada penelitian ini sebanyak 260 orang yang pernah berbelanja online, tinggal di Jabodetabek dan berusia 18-30 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari dimensi motivasi belanja hedonis, adiksi internet dan jenis kelamin terhadap impulse buying secara online. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan bahwa tedapat dua variabel yang signifikan mempengaruhi impulse buying secara online, yaitu gratification shopping dan idea shopping. Implikasi dari penelitian ini dapat memberi masukan kepada calon pembeli untuk melakukan perencanaan sebelum memutuskan untuk membeli, karena dengan adanya perencanaan bisa menghindari efek negatif dari impulse buying secara online yaitu penyesalan.Kata kunci: impulse buying secara online, motivasi belanja hedonis, adiksi internet
Happiness is a life’s goal for everyone. It also has an important role in the educational environment, especially for individuals who live in boarding schools. Happiness could escalate student’s motivation especially in learning and indirectly influence student’s activities while staying in boarding schools. The purpose of this study is to determine whether there are influences from religious orientation (intrinsic and extrinsic), hardiness (commitment, control, and challenge), and quality of friendship (stimulating companionship, help, intimacy, reliable alliance, self validation, and emotional security) towards the happiness of santri. This research involved 240 students from boarding schools in Bandung. The sampling technique used in this study is non probability sampling. The questionnaires for measuring happiness using OHI (Oxford Happiness Inventory), religious orientation using ROS (Religious Orientation Scale), hardiness using hardiness scale (how hardy are you?), and quality of friendship using MFQ FF (Mcgrill Friendship Questionnaire - Friend’s Functions). Confirmatory Factor Analysis (CFA) was used to test the validity of each item in the questionnaire from LISREL8.7 software. While statistical testing using multiple regression analysis of SPSS 17 software. Based on the results of the data analysis, there was a significant influence of religious orientation, hardiness, and quality of friendship on students' happiness. AbstrakKebahagiaan merupakan tujuan hidup bagi semua orang. Kebahagiaan juga memiliki peran penting dalam lingkungan pendidikan khususnya bagi individu yang tinggal di pondok pesantren. Dengan adanya kebahagiaan dapat meningkatkan motivasi belajar dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi aktivitas yang dilakukan oleh para santri selama berada di pondok pesantren. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari orientasi religius (intrinsik dan ekstrinsik), hardiness (commitment, control, dan challenge), dan quality of friendship (stimulating companionship, help, intimacy, reliable alliance, self validation, dan emotional security) terhadap kebahagiaan santri. Penelitian ini dilakukan pada 240 santri pondok pesantren modern di Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Untuk alat ukur kebahagiaan menggunakan OHI (Oxford Happiness Inventory), orientasi religius menggunakan ROS (Religious Orientation Scale), hardiness menggunakan hardiness scale (how hardy are you?), dan quality of friendship menggunakan MFQ FF (Mcgrill Friendship Questionnaire - Friend’s Functions). Uji validitas alat ukur menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software LISREL8.7. Sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS 17. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan penelitian ada pengaruh yang signifikan orientasi religius, hardiness, dan quality of friendship terhadap kebahagiaan santri.
The sampling technique used in this study is non-probability sampling technique that is purposive sampling. In this study used Dyadic Adjustment Scale (DAS) developed by Spanier (1976), Big Five Inventory (BFI) developed by John, O. P & Srivastava, S. (1999) and Emotional Intelligence Scale developed by Salovey & Mayer (1990). The validity of the measuring instrument was tested using the Confirmatory Factor Analysis (CFA) technique with Lisrel 8.70 software and to test the research hypothesis using multiple regression analysis using SPSS 21 software.The results of the study using multiple regression analysis showed that all independent variables used had a significant effect on marital adjustment with a variant proportion of 16.4%, while the remaining 83.6% is influenced by other variables other than research. Meanwhile, the results of the analysis of each variable separately show that the personality type variables conscientiousness and openness to experience have a significantly to marital adjustment. While personality types extraversion, agreeableness, neuroticsm, emotional intelligence, gender, duration of marriage and income not significant effect on marital adjustment. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian big five extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness, kecerdasan emosional, jenis kelamin, usia perkawinan dan penghasilan terhadap penyesuaian perkawinan. Penelitian ini dilakukan pada 220 individu Betawi yang telah menikah dengan usia perkawinan 1-5 tahun. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur Dyadic Adjustment Scale (DAS) dikembangkan oleh Spanier (1976), Big Five Inventory (BFI) dikembangkan oleh John, O. P & Srivastava, S. (1999) dan Emotional Intelligence Scale dikembangkan Salovey & Mayer (1990). Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan software Lisrel 8.70 dan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap penyesuaian perkawinan dengan proporsi varian sebesar 16,4%, sedangkan sisanya 83,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Sementara, hasil analisis masing-masing variabel secara terpisah menunjukkan bahwa variabel tipe kepribadian conscientiousness dan openness to experience berpengaruh signifikan terhadap penyesuaian perkawinan. Sedangkan tipe kepribadian extraversion, agreeableness, neuroticsm, kecerdasan emosional, jenis kelamin, usia perkawinan dan penghasilan tidak signifikan berpengaruh terhadap penyesuaian perkawinan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.