2020
DOI: 10.32505/enlighten.v3i2.1892
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kesepian Remaja Pada Masa Pandemi COVID-19

Abstract: The COVID-19 pandemic is a complex problem in the life of Indonesian society today, including aspects of individual personality. The purpose of this study was to empirically examine the level of adolescent loneliness during the COVID-19 pandemic. This study used quantitative method research with a descriptive approach. The sample were 300 adolescents that selected by convenience sampling technique. The results showed that the level of loneliness of adolescents during the COVID-19 pandemic was in a quite high c… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
3
0
22

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 19 publications
(25 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
22
Order By: Relevance
“…Penelitian Sagita & Hermawan (2020) menunjukkan bahwa tingkat kesepian yang dialami subjeknya selama pandemi yaitu cukup tinggi sebesar 43%, tinggi 10%, dan sangat tinggi 1,7%. Kesepian ini dapat memunculkan gejala-gejala stres karena tidak adanya dukungan sosial pada individu sehingga merasa tak ada seorangpun yang bisa memahaminya (Suryaningsih, dkk., 2016).…”
Section: P E N D a H U L U A Nunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penelitian Sagita & Hermawan (2020) menunjukkan bahwa tingkat kesepian yang dialami subjeknya selama pandemi yaitu cukup tinggi sebesar 43%, tinggi 10%, dan sangat tinggi 1,7%. Kesepian ini dapat memunculkan gejala-gejala stres karena tidak adanya dukungan sosial pada individu sehingga merasa tak ada seorangpun yang bisa memahaminya (Suryaningsih, dkk., 2016).…”
Section: P E N D a H U L U A Nunclassified
“…Lebih spesifik pada masa Covid-19 seperti ini, adanya perubahan sistem pembelajaran yang drastis membuat tidak sedikit dari remaja mengalami disfungsional secara psikososial. Selain adanya perasaan kesepian (Sagita & Hermawan, 2020) dan perasaan tidak berdaya (Singh, dkk., 2020) yang dialami remaja, pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi beralih menjadi daring di masa Covid-19 menumbuhkan masalah-masalah psikologis lainnya, seperti stres (Rahmayani, dkk., 2021), kecemasan (Fitria & Ifdil, 2020), maupun trauma (Meutia, 2020) Oleh karena itu seperti yang telah ditunjukkan oleh beberapa penelitian di atas, siswa rentan mengalami stres utamanya di bidang akademik. Maka diperlukan untuk lebih mempersiapkan strategi koping adaptif guna mengurangi gejala-gejala stres akademik tersebut.…”
Section: I S K U S Iunclassified
“…Penelitian yang dilakukan Fitria & Ifdil (2020), menunjukkan tingkat kecemasan remaja pada masa pandemi berada pada kategori tinggi (54%). Sagita & Hermawan (2020) juga menunjukkan kesepian yang dirasakan remaja berada pada kategori cukup tinggi (43%), sehingga remaja membutuhkan perhatian dari lingkungan sekitar (seperti keluarga dan teman) untuk menghadapi hal tersebut (Sagita & Hermawan, 2020). Remaja juga merasa terganggu dengan kurangnya kontak sosial dengan teman dan mengalami kebosanan (Janssen et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Karena merupakan sebuah bentuk permasalahan emosional yang bisa saja dialami oleh semua orang dengan kadar ringan dan berat yang berbeda setiap individu. Kesepian adalah sebuah kejadian yang berkembang dari persepsi seseorang terhadap kemampuan diri dalam merespon sebuah peristiwa atau situasi (Dony & Dede, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified