Abstract. Indonesia is a country with a tropical climate and has high humidity, so this can be a factor causing fungal infections of the skin. Cinnamon (Cinnamomum burmanii) is one of the plants from the family Lauraceae which is known to have potential as an antifungal causing candidiasis such as Candida albicans. The purpose of this study was to determine the part of the plant that has antifungal activity from the cinnamon plant (Cinnamomum burmanii) against Candida albicans and determine the content of active compounds and the mechanism of action of compounds that act as antifungals found in cinnamon. The method used in this research is a literature review with relevant data sources, both national and international journals, with the criteria for publication in the last 10 years. The observed parameter of the antifungal activity was the diameter of the inhibition zone. Cinnamon plants, including wood, bark, and leaves, have antifungal activity, and the strongest activity as antifungal is water extract and essential oil with inhibition zone diameter > 20 mm, active compounds and groups of compounds, namely cinnamaldehyde, eugenol, tanins, alkaloids, flavonoids, and saponins. The mechanism of action is by inhibiting cell walls, inhibiting colonization, inhibiting chitin synthesis, inhibiting cell wall synthesis, and lowering surface tension.
Abstrak. Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dan memiliki kelembaban yang tinggi sehingga hal ini dapat menjadi faktor penyebab terjadinya infeksi jamur pada kulit. Kayu manis (Cinnamomum burmanii) merupakan salah satu tanaman dari famili Lauraceae yang diketahui mempunyai potensi sebagai antijamur penyebab kandidiasis seperti Candida albicans. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagian tanaman yang memiliki aktivitas antijamur dari tanaman kayu manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Candida albicans serta mengetahui kandungan senyawa aktif dan mekanisme kerja senyawa yang berperan sebagai antijamur yang terdapat pada kayu manis. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah kajian pustaka dengan sumber data yang relevan baik jurnal nasional maupun internasional dengan kriteria terbitan 10 tahun terakhir. Parameter yang diamati dari adanya aktivitas antijamur yaitu diameter zona hambat. Tanaman kayu manis meliputi kayu, kulit batang dan daun memiliki aktivitas antijamur dan aktivitas yang paling kuat sebagai antijamur adalah ekstrak air dan minyak atsiri dengan diameter zona hambat > 20 mm, senyawa aktif dan golongan senyawa yaitu sinamaldehid, eugenol, tanin, alkaloid, flavonoid dan saponin. Mekanisme kerja dengan menghambat dinding sel, menghambat kolonisasi, menghambat sintesis kitin, menghambat sistesis dinding sel dan menurunkan tegangan permukaan.