2018
DOI: 10.34307/b.v1i1.16
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Toleransi Berdasarkan Cerita Rakyat Tallu To Sala’ Dadi di Toraja

Abstract: Tolerance is described as a concept of cultural phenomena that are integrated through religious life. Conflict as an internal problem while the challenges of the times (globalization) are goals that must be answered through a spirit of tolerance. The concept that will be analyzed is based on folklore tallu to sala 'dadi in Toraja. This study intends to examine the structure of the tallu to sala 'dadi story, and the tolerance value contained in the story. The theory used in this study is the semiotic social the… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
2
0
10

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
3
2

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
10
Order By: Relevance
“…In addition, in Indonesian context, the concept of harmonization also provides assumptions which enrich existing concepts. The study of tolerance as a form of socio-religious harmonization is defined as the attitude of accepting and understanding shortcomings and differences through togetherness and complementarity (Rantesalu and Iswanto 2018).…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%
“…In addition, in Indonesian context, the concept of harmonization also provides assumptions which enrich existing concepts. The study of tolerance as a form of socio-religious harmonization is defined as the attitude of accepting and understanding shortcomings and differences through togetherness and complementarity (Rantesalu and Iswanto 2018).…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%
“…Toleransi sebagai sebuah paradigma berada dalam posisi penting di tengahtengah tantangan dan konflik internal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konsep toleransi tidak hanya berkaitan dengan masalah agama, tetapi keseluruhan aspek kehidupan (Rantesalu & Iswanto, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Masyarakat pekerja yang berkumpul di pub-pub di Amarika senang sekali mendengarkan musik gaya baru ini, tentunya bukan dengan idiomatik klassikal yang "dianggap sebagai musik aristocrat tetapi lebih kepada musik-musik yang tidak terikat oleh aturan yang begitu ketat lebih seperti pada musik folk yang terabaikan pada zaman sebelumnya (Iswanto, 2022a).Pertumbuhan populasi di Amerika pada saat itu berakibat pada banyak hal termasuk juga pengaruh musik di Eropa yang sedang berekplorasi dengan musik skematik teruta di bagian Eropa Timur. Budaya pada populasi baru tersbut serta-merta terlibat pada pergolakan dunia pada masa perang dunia II (Rantesalu & Iswanto, 2018). Tentaratentara Amerika yang menyebar ke berbagai belahan dunia membawa idiom musik yang baru, percampuran berbagai gaya seni, interpretasi, bahkan estetika yang tidak semata terkurung pada bentuk musikal tertentu saja, tetapi dapat dinikmati oleh setiap orang.…”
unclassified
“…Pertumbuhan populasi di Amerika pada saat itu berakibat pada banyak hal termasuk juga pengaruh musik di Eropa yang sedang berekplorasi dengan musik skematik teruta di bagian Eropa Timur. Budaya pada populasi baru tersbut serta-merta terlibat pada pergolakan dunia pada masa perang dunia II (Rantesalu & Iswanto, 2018). Tentaratentara Amerika yang menyebar ke berbagai belahan dunia membawa idiom musik yang baru, percampuran berbagai gaya seni, interpretasi, bahkan estetika yang tidak semata terkurung pada bentuk musikal tertentu saja, tetapi dapat dinikmati oleh setiap orang.…”
unclassified