ABSTRACT), kecuali pada sapi FH di BIB Lembang, sapi Brahman, dan Angus di BET Cipelang. Nilai heterozigositas tertinggi adalah 0,471 untuk sapi FH pejantan di BIB Lembang, sebaliknya, nilai terendah adalah 0,344 untuk sapi FH pejantan di BBIB Singosari. Nilai heterozigositas sapi FH lebih rendah daripada sapi Simmental dan Limousin. Gen GHRH pada sapi FH dan sapi pedaging menunjukkan polimorfik, kecuali pada sapi Brahman yang hanya memiliki alel B.
Blood samples were also taken via cocsigalis vein of AI (active and non active) HF bulls at the two National AI Stations in Lembang (25 hds) and Singosari (32 hds). Identifi cation of genetic variationwas by applying PCR-RFLP method. Three genotypes were identifi ed, namely AA, AB, and BB, resulting two alleles of A and B. Results entirely showed that the frequencies of the BB HF female were very low, with the range of 0%-6% (vs AA genotype= 10%-54% and AB genotype= 46%-85%), despite of the relatively high frequency of the B allele over the A allele (23%-48% vs. 52%-77%). The low frequency of the observed BB females might be due to the limited AI active BB bulls used for services by the two national AI stations (0%-4%).
Media pertumbuhan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh bakteri dan yang sering digunakan untuk pertumbuhan bakteri yaitu media Nutrient Agar. Mahalnya harga media pertumbuhan bakteri mendorong para peneliti untuk menggunakan media pertumbuhan bakteri yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah didapatkan dan tidak mengeluarkan biaya yang mahal. Ikan tongkol memiliki kandungan protein sebesar 26,46% dan ikan lele yang mempunyai kandungan protein sebesar 24,63%. Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif bersel satu, bersifat patogen dan dapat menyebabkan penyakit diare. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah rata-rata koloni terbanyak pada pertumbuhan Escherichia coli dengan menggunakan media alternatif Ikan Tongkol yaitu pada variasi massa 5 gram yaitu 118 x 10-13 CFU/mL, sedangkan jumlah rata-rata koloni terbanyak pada pertumbuhan Escherichia coli dengan menggunakan media alternatif Ikan Lele yaitu pada variasi massa 5 gram yaitu 104 x 10-13 CFU/mL. Media substitusi Nutrient Agar dari tepung daging Ikan Tongkol dan Ikan Lele dengan variasi massa 1 gram, 3 gram dan 5 gram dapat menumbuhkan koloni bakteri Escherichia coli dengan jumlah dan karakteristik yang berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan protein di dalam tepung daging Ikan Tongkol dan Ikan Lele yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pertumbuhan Escherichia coli. Ikan tongkol dan ikan lele mempunyai potensi sebagai bahan dasar pembuatan media alternatif untuk pertumbuhan bakteri Escherichia coli ditandai dengan adanya pertumbuhan koloni bakteri pada media alternatif ikan tongkol dan ikan lele. Kata Kunci : Ikan Tongkol, Ikan Lele, Nutrient Agar, Escherichia coli
ABSTRAK Nutrient agar merupakan jenis media umum yang sering digunakan pada laboratorium, harga media ini relatif mahal. Nutrient agar berbentuk padat, terdiri atas campuran ekstrak daging, pepton serta agar. Ikan teri jengki dan ikan layang deles jumlahnya melimpah di Indonesia. Ikan teri jengki (Stolephorus indicus) mengandung protein 51.54%, sementara ikan layang deles (Decapterus Macrosoma) mengandung protein sebesar 57,89%. Escherichia coli digunakan sebab bakteri ini merupakan salah satu jenis mikroorganisme kontrol positif yang direkomendasikan berdasarkan Data Sheet Nutrient Agar OXOID. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan tiga perlakuan pada masing-masing bahan yaitu variasi massa 3 gram, 4 gram dan 5 gram yang dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan jumlah koloni rata-rata Escherichia coli yang tumbuh pada kontrol positif sebanyak 118 x 1013, sementara pada media ikan teri jengki variasi massa 3 gram adalah 72 x 1013 CFU/mL, 4 gram sebanyak 85 x 1013 CFU/mL, 5 gram sebanyak 94 x 1013 CFU/mL. Pada media ikan layang deles variasi 3 gram sebanyak 88 x 1013 CFU/mL, 4 gram sebanyak 96 x 1013 CFU/mL, 5 gram 108 x 1013 CFU/mL. Variasi massa yang paling baik dan mendekati hasil kontrol positif (nutriet agar) pada ikan teri jengki dan ikan layang deles adalah variasi massa 5 gram.Kata kunci: ikan teri jengki, ikan layang deles, Escherichia coli, nutrient agar
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.