This research aims to see results of the development of the Kuda Bisik traditional game to improve the vocabulary of children in group B. The type of development used is to adapt development type of borg gall which has been simplified into 3 main stages namely; needs analysis; product design; and product trials. test subjects using 10 children in limited trials and 22 children from 2 schools with name Ummi Adniyah Pancor Kindergarten and Hamzanwadi Pancor Kindergarten. Data collection techniques used were observation; tests and documentation with instruments used observation sheets; product validation sheet; and test. The analysis technique uses the percentage of test results of learning outcomes with a classical success rate of 75%. The results of his research are in the initial trials of the product in the form of a Kuda Bisik media game well implemented. while the initial field of the 22 samples used from the two schools described the results of observations of the use of Kuda Bisik products to increase vocabulary of children, which began to develop as expected (BSH) by 7 people or with a percentage of 32% and 15 children or 62% is very well developed (BSB), and learning outcomes tests found 8 children or 36% developed as expected, and 14 children or 64% of children developed so well that the Kuda Bisik product was able to improve the vocabulary children age 5-6 years old
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran dekak-dekak geometri untuk mengenalkan bentuk-bentuk geometri pada anak kelompok A yang direalisasikan menjadi bentuk produk berupa media dekak-dekak geometri. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang dilakukan dengan lima tahapan, yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap pengembangan dan analisis produk, tahap revisi produk, tahap uji coba lapangan, dan tahap revisi produk akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan berupa media dekak-dekak geometri dapat dikatakan layak digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi ahli media diperoleh data bahwa produk media dekak-dekak geometri dapat dikategorikan "baik" dengan jumlah skor 38 pada rentang skor 37, 398 < X ≤ 46, 194. Sedangkan hasil validasi ahli materi dapat diketahui bahwa produk yang dikembangkan mendapat kategori "cukup baik" dengan jumlah skor 30 berada pada rentang 26,04 < X ≤ 33,96. Berdasarkan hasil uji coba lapangan diperoleh data siswa yang mendapat kriteria Sangat Baik sebanyak 9 orang, siswa yang mendapat kriteria Baik sebanyak 5 orang, siswa yang mendapat kriteria Cukup sebanyak 1 orang, dan siswa yang mendapat kriteria kurang sebanyak 2 orang. Data aktivitas siswa menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa termasuk dalam kategori "aktif" dengan skoe rata-rata 46,411. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media dekak-dekak geometri untuk mengenalkan bentuk geometri pada anak layak digunakan dalam pembelajaran di sekolah.
Strategi pendidik dalam menggunakan media pembelajaran multimedia di era society 5.0, society 5.0 dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai konsep pembelajaran yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Pendidik memiliki onotomi dalam memilih startegi pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang aktif. Keterlibatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan cara menggali, menemukan, berdiskusi, berfikir kritis, dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi. Tujuan kajian ini adalah menjelaskan strategi-strategi pendidik yang dapat di terapkan dalam pemanfaatan media berbasis multimedia. Metode yang diterapkan dalam kajian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data litelatur. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan strategi-strategi pendidik yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan menggunakan media pembelajaran multimedia yang tepat untuk menghadapi era sociaty 5.0. Pendidik tersebut mencakup bagiamana strategi-strategi menghasilkan peserta didik yang aktif menggali, menemukan, berdiskusi, berfikir kritis, dan inovasi.
Based on Permendikbud No. 137 concerning National Standards for Early Childhood Education, early childhood educators are professionals in charge of planning, implementing learning, and assessing learning outcomes, as well as providing guidance, training, care and protection. Therefore, to support the learning process in teaching and learning activities, it is necessary for the creativity of teachers to develop, plan and implement their use in the use of teaching media such as Educational Game Tools, better known as APE. Based on initial observations, the phenomenon that occurs in the early childhood education environment is found to be low in the use of Educational Game Tools and teacher creativity in the learning process. The fact that exists in the field is what makes researchers carry out programs that can improve the quality of teachers in East Lombok through learning development training. This training for professional educators or teachers is a technique for planning teaching as well as a way to increase effective and efficient learning. The learning development training carried out was "Training on Making Learning Media to Improve Skills in Developing Educational Game Tools from Used Materials in Selong City, East Lombok". Based on the discussion of the research results in accordance with the formulation of the problem and the expected objectives in the research, it is concluded that training in making learning media can significantly improve skills in developing educational game tools from former kindergarten and elementary school teachers in Selong City, East Lombok.Berdasarkan Permendikbud Nomor 137 tentang Standar Nasional PAUD, pendidik anak usia dini merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan dan perlindungan. Oleh sebab itu untuk menunjang proses belajar dalam kegiatan belajar mengajar maka diperlukan kreativitas guru mengembangkan, merencanakan dan menerapkan pemanfaatannya dalam penggunaan media ajar seperti Alat Permainan Edukatif yang lebih dikenal dengan APE. Berdasarkan observasi awal, fenomena yang terjadi di lingkungan pendidikan anak usia dini (PAUD) banyak ditemukan bahwa rendahnya pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) dan kreatifitas guru dalam proses pembelajaran. Kenyaatan yang ada di lapangan tersebutlah yang membuat peneliti melaksanakan program yang dapat meningkatkan kualitas guru di Lombok Timur melalui pelatihan pengembangan pembelajaran. Pelatihan untuk tenaga pendidik atau guru profesional ini merupakan teknik merencanakan pengajaran serta cara untuk meningkat pembelajaran yang efektif dan efisien. Pelatihan pengembangan pembelajaran yang dilakukan yaitu “Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran untuk Meningkatakan Keterampilan Mengembangkan Alat Permainan Edukatif dari Bahan Bekas di Kota Selong Lombok Timur”. Berdasarkan diskusi hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang diharapkan dalam penelitian, maka dirumuskan kesimpulan bahwa pelatihan pembuatan media pembelajaran mampu meningkatkan keterampilan mengembangkan alat permainan edukatif (APE) dari bahan bekas guru TK dan SD kelas awal di Kota Selong Lombok Timur dengan signifikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.