PendahuluanBrokoli merupakan salah satu komoditas hortikultura jenis sayuran berdaun hijau tua kelompok Brassica, keluarga dari tanaman jenis kubis-kubisan. Sayuran ini berasal di Italia, di mana nama brokoli berasal dari Bahasa Italia broccolo, yang berarti cabang'dan pertama kali dibudidayakan di abad ke-17. Brokoli adalah salah satu sayuran yang paling populer di seluruh dunia yang digunakan dalam berbagai hidangan dan masakan, baik secara mentah ataupun dimasak. Brokoli telah lama dijuluki "The King of Vegetable" karena memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Nilai gizi dari brokoli dapat dianggap sebagai pembangkit tenaga zat besi, protein, kalsium, kromium, karbohidrat, vitamin A dan vitamin C. Brokoli juga mengandung phytochemical dan antioksidan, yang melawan berbagai penyakit dan infeksi (Zulkarnain, 2009).Menurut Suwarto (2010), brokoli memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan sayuran lainnya. Brokoli mengandung dua senyawa fitokemikal yang berfungsi untuk meningkatkan enzim dan dapat menghancurkan karsinogenik yang merupakan penyebab terjadinya penyakit kanker. Selain itu, pada brokoli juga terdapat kandungan chromium yang berguna untuk mengatur tingkat gula darah dalam tubuh. Brokoli juga mengandung serat dan juga campuran Omega-3, beta karotan, dan juga beberapa vitamin lainnya yang berfungsi untuk menurunkan kolesterol dan juga mengatur tekanan darah. Hal ini menyebabkan brokoli mulai banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.Perubahan pola hidup pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup di kota besar dengan tingkat ekonomi menengah dan menengah ke atas. Salah satu perubahan yang cukup signifikan adalah mulai beralihnya pola konsumsi masyarakat dari mengkonsumsi sayuran yang berkadar gizi rendah menjadi sayuran berkualitas dan berkadar gizi tinggi, terutama brokoli.
The purpose of this study is to describe the decision making process of purchasing hydroponic vegetables. This research conducted in Bandar Lampung City. The study was conducted on 42 consumers of hydroponic vegetables and 42 non-hydroponic consumers. This research requires a qualitative method approach. Analysis of the stages of consumer purchasing decision-making process used to determine consumer behavior in making purchases of hydroponic and non hydroponic vegetables. Stages in the process of making consumer purchasing decisions in choosing commodities include the introduction of needs, information search, alternative evaluation, purchasing decisions, and postpurchase evaluation.
People in Tanah Merah Village, Tanah Merah Subdistrict, Indragiri Hilir Regency generally have a livelihood as fishermen. Fishermen can be said to be prosperous if they have good control over their livelihood assets. Livelihood assets consist of human, natural, social, financial and physical resource assets. This study aims to: (1) find out the meaning of the sustainable livelihood approach, (2) find out the livelihood assets of small-scale fishermen and (3) determine the condition of the livelihood assets of small-scale fishermen. The research was conducted in Tanah Merah District, Indragiri Hilir Regency, Riau Province. Respondents from this study were 45 people. The method used in this research was survey method. The data analysis used was descriptive analysis. Descriptive analysis was used to generate an overview of the data that has been collected based on the respondents’ answers through the distribution of items from each variable. The presentation of the data was done by cross tabulating according to the parameters of several aspects of the assets that support fishermen’s livelihoods. The result showed that the livelihood assets of small-scale fishermen namely natural assets, human resources, social, financial and physical are in the medium category. The acquisition of this value can indicate that the control of the livelihood assets of small-scale fishermen in Tanah Merah Village is not sustainable.
This study aims to determine the condition of the supply chain broccoli in the district of Bandung Lembang district west to approach food supply chain networks ( FSCN ). PENDAHULUANPerubahan pola hidup pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup di kota besar dengan tingkat ekonomi menengah dan menengah ke atas. Salah satu perubahan yang cukup signifikan adalah mulai beralihnya pola konsumsi masyarakat dari mengkonsumsi sayuran yang berkadar gizi rendah menjadi sayuran berkualitas dan berkadar gizi tinggi, terutama brokoli. Namun, terdapat beberapa kendala dalam usaha memenuhi permintaan sayuran yang berkualitas tersebut, diantaranya kurangnya pengetahuan petani mengenai system penanaman yang tepat.Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2014), permintaan brokoli di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan brokoli memiliki potensi untuk dikembangkan dan dapat membantu memajukan pertanian Indonesia karena permintaan yang tinggi dari pasar dalam negeri. Data konsumsi brokoli per kapita dari Susenas (2015) menunjukkan bahwa konsumsi brokoli mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan konsumsi menunjukkan terjadinya peningkatan permintaan brokoli dalam negeri, terutama di kota-kota besar, sehingga diperlukan perlakuan khusus mulai dari subsistem hulu hingga hilir agar kesegaran dan kesehatan produk tetap terjaga ketika sampai di tangan konsumen akhir.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.