Kurangnya pengetahuan siswa sekolah dasar tentang gula, garam dan lemak dalam makanan jajanan menyebabkan siswa sering mengkonsumsi makanan jajanan yang tinggi akan gula, garam dan lemak. Sehingga diperlukan media edukasi gizi yang sesuai dengan usia siswa sekolah dasar dan memiliki bahasa yang mudah di pahami, yaitu bahasa daerah. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media flash card berbahasa Minang untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang gula, garam dan lemak dalam makanan jajanan di SD Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung menggunakan metode research and development (R&D). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa validasi ahli materi 100% dikatakan valid, validasi ahli desain 95,83% dikatakan valid, dan hasil uji coba produk pada siswa sekolah dasar terdiri dari tiga tahap, yaitu evaluasi satu lawan satu 97,91% dikatakan valid, evaluasi kelompok kecil 93,75% dikatakan valid, dan eveluasi lapangan 91,1% dikatakan valid. Uji paired samples T-Test menujukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test (57,6%) dan post-test (84%) pengetahuan siswa tentang gula, garam dan lemak dalam makanan jajanan yang memiliki p value = 0,00 (P<0,05). Media flash card berbahasa Minang tentang gula, garam dan lemak dalam makanan jajanan efektif meningkatkan pengetahuan siswa di SD Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung.
Pola makan remaja yang tidak sehat terutama dalam hal konsumsi gula, garam, dan lemak disebabkan kurangnya pengetahuan dan wawasan remaja terhadap pola makan yang sehat. Upaya penanganannya dapat dilakukan melalui edukasi gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh edukasi gizi menggunakan media tik tok dan media slide terhadap pengetahuan dan asupan gula, garam, lemak pada remaja. Jenis penelitian adalah Quasi Eksperiment dengan two group Pretest – Postest design. Sampel 40 orang remaja yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengetahuan dan asupan gula, garam, lemak diukur melalui wawancara menggunakan kuesioner dan form SQ-FFQ. Data dianalisis dengan uji paired t test dan wilcoxon serta uji independent t test dan mann whitney. Ditemukan adanya pengaruh edukasi gizi dengan media tik tok terhadap pengetahuan (p=0,004) dan asupan gula (p=0,001), asupan garam (p=0,0001), asupan lemak (p=0,001), sedangkan media slide berpengaruh terhadap pengetahuan (p=0,0001) dan asupan garam (p=0,028) saja. Tidak ada pengaruh edukasi gizi dengan media slide terhadap asupan gula (p=0,184) dan asupan lemak (p=0,053). Terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan (p=0,013) antara edukasi gizi dengan media tik tok dengan media slide, serta tidak ada perbedaan rata-rata asupan gula (p=0,085), asupan garam (p=0,239) dan asupan lemak (p=0,126) antara edukasi gizi dengan media tik tok dan media slide. Edukasi gizi dengan media slide lebih efektif terhadap peningkatan pengetahuan saja, sementara edukasi dengan media tik tok lebih efektif terhadap penurunan asupan gula, garam dan lemak. Disarankan bagi tenaga yang terlibat pada kegiatan posyandu remaja bisa mengembangkan program edukasi dengan metode dan media yang menarik dengan menampilkan video dan lebih menonjolkan isi dari informasi yang disampaikan.
Analisis Survei Konsumsi Makanan Perorangan menunjukkan bahwa 3 dari 10 orang di Indonesia (29,7%) mengonsumsi gula, garam, dan lemak melebihi anjuran. Dampak pada remaja adalah obesitas dan gangguan status gizi. Tingkat literasi gizi memiliki hubungan yang erat dengan asupan makan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan literasi gizi dengan konsumsi gula, garam, dan lemak pada siswa SMP di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 92 siswa SMP di Kota Padang, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2021. Variabel penelitian terdiri dari literasi gizi, konsumsi gula, garam dan lemak. Pengukuran tingkat literasi gizi menggunakan kuesioner New Vital Sign dan konsumsi lemak garam gula menggunakan Semi Quantitative Food Frequency. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian adalah ada hubungan literasi gizi dengan konsumsi gula (p = 0,000<0,05), hubungan literasi gizi dengan konsumsi garam (p = 0,000<0,05), dan hubungan literasi gizi dengan konsumsi lemak (p = 0,002). <0,05). Dapat disimpulkan bahwa literasi gizi memiliki hubungan yang bermakna dengan konsumsi gula, garam, dan lemak. Menyikapi hal tersebut, sebaiknya pihak sekolah melakukan penyuluhan dengan materi literasi gizi, anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak, serta dampak konsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan terhadap kesehatan dan prestasi belajar siswa di sekolah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.