Salah satu program pemberdayaan dari pemerintah adalah program pemberdayaan komunitas adat terpencil. Desa Tajur Biru Kabupaten Lingga merupakan desa yang memiliki banyak suku terdalam yaitu suku laut, fenomena yang terjadi adalah terbatasnya pelayanan umum seperti sarana jalan, penerangan, posyandu dan belum terjangkau pelayan sosial seperti keadaan di atas menjadikan Desa Tajur Biru sebagai sasaran program komunitas adat terpencil. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah mendeskripsikan Pemberdayaan Masyarakat Komunitas Adat Terpencil Oleh Pemerintah Kabupaten Lingga pada Desa Tajur Biru Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga. Menemukan kendala- kendala dalam Pemberdayaan Masyarakat serta mendeskripsikan model Pemberdayaan yang lebih tepat untuk Masyarakat Komunitas Adat Terpencil Desa Tajur Biru Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga. Untuk dapat melihat pemberdayaan masyarakat tersebut mengacu pada pendapat Soetomo (2011:96). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang mana sampel dalam penelitian ini 5 (lima) orang. Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil belum mampu memberdayakan masyarakat komunitas adat terpencil tersebut. Kendala yang terjadi adalah selama ini pemerintah sebagai instansi lokal hanya memberikan pembinaan, pelatihan dan pemahaman terhadap pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, namun sarana prasarana belum dapat dilengkapi dengan baik seperti sarana prasarana pendidikan, tempat ibadah dan layanan kesehatan. Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut seharusnya ada sarana prasarana pendukung kemudian adanya sekolah yang didirikan bagi anak-anak dari komunitas adat terpencil, merubah pola pengembara hidup dengan program mengapung.Seharusnya ada pola pemberdayaan lainnya seperti membangun rumah permanen di darat untuk masyarakat suku laut.Memberikan kesadaran pendidikan pentingnya pendidikan bagi masyarakat suku laut.
Abstrak. Integrasi' adalah suatu jargon yang sering digunakan oleh hampir semua disiplin, dari bidang rekayasa hingga ekonomi, dan dari ilmu fisika hingga ilmu sosial. Tantangan untuk mengembangkan strategi yang terpadu telah menjadi pesan utama di berbagai literatur mengenai studi-studi pembangunan kota. Sementara di negera yang telah maju konsep integrasi telah dimanifestasikan dalam berbagi aspek pembangunan kota, banyak aktor dan pengambil kebijakan di negara-negara berkembang masih berjuang untuk mewujudkan integrasi. Artikel ini menyoroti upaya yang baru saja dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam meningkatkan ketahanan kota melalui perumusan dokumen strategi ketahanan kota. Artikel memperkenalkan suatu kerangka analisis dalam mendorong integrasi strategi. Artikel ini dikembangkan dari penelitian yang menerapkan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan posisi penulis utama sebagai coordinator lintas tema atau cross-focus areas pada penyusunan strategi ketahanan kota dalam inisiatif 100 Resilient City. Artikel ini diharapkan membantu praktisi perkotaan dalam melakukan pendekatan langkah-demilangkah menuju integrasi strategi-strategi perkotaan, khususnya di bidang ketahanan kota. . 'Integration' is a buzzword in almost all disciplines, from engineering to economy and from physical to social science. Invitations to develop more integrated strategies have been a central message in urban development studies and literature. While in developed countries the notion of integration has been manifested in various aspect of urban development, most of actors and policy makers in urban developing countries have been struggling for achieving integration. This paper highlights recent efforts of the city government of Semarang in enhancing urban resilience trough development of city resilience strategy. The objective of this research paper is to introduce an analytical framework to foster integration of strategies. This research employs qualitative approach. It takes advantage from the role of researcher as cross-focus areas coordinator in development of the city resilience strategy. This paper helps urban practitioners to do step-by-step approach toward integration of urban strategies, particularly in the field of urban resilience.
Adanya identifikasi Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) sebagai target molekular mempengaruhi model terapi kanker paru jenis Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) stadium lanjut dari standar kemoterapi, individual terapi hingga terapi molekuler tertarget. EGFR tyrosine kinase inhibitors (TKIs) saat ini menjadi terapi yang telah diaplikasikan secara klinis khususnya pada penderita NSCLC dengan mutasi EGFR positif. Ulasan ini akan membahas mengenai efikasi dari agen EGFR-TKIs yaitu gefitinib, erlotinib dan afatinib berdasarkan gambaran Overall Survival (OS) atau Progression Free Survival (PFS) pada penderita kanker paru NSCLC. Hasil efikasi dari berbagai sumber penelitian yang dimuat dalam ulasan ini sangat bervariasi. Hal ini dimungkinkan berkaitan dengan perbedaan karakteristik agen terapi dan subjek dalam penelitian. Namun secara umum, terapi EGFR-TKIs menunjukkan efikasi yang lebih baik bila digunakan pada pasien NSCLC dengan EGFR mutasi positif dan efek samping yang minimal dari terapi EGFR-TKIs menunjukkan toleransi penggunaan yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kemoterapi. Studi lebih lanjut dan ulasan yang lebih rinci dengan memuat kemungkinan adanya resistensi terapi diperlukan agar didapatkan informasi mengenai efikasi EGFR-TKIs secara utuh.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.