AbstrakBerdasarkan hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2010 menunjukan bahwa remaja putri usia 15-24 tahun mempunyai risiko lebih tinggi terhadap infeksi atau keputihan patologis. Berdasarkan hasil survei mawas diri di desa Cilayung terdapat 226 remaja putri yang mengalami keputihan, sebagian besar remaja putri kurang memahami mengenai kesehatan reproduksi secara umum, khususnya dalam penanganan keputihan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja putri dalam penanganan keputihan di Desa Cilayung. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 81 remaja putri yang ada di Desa Cilayung. Sampel yang dipilih yaitu Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa remaja putri yang berpengetahuan baik sebesar 61,7%, remaja putri yang bersikap positif sebesar 56,8%, remaja putri yang berperilaku positif sebesar 50,6%, remaja putri yang berpengetahuan baik serta bersikap positif sebesar 68,0%, dan remaja putri yang berpengetahuan baik serta berperilaku baik sebesar 62%. Simpulan dari penelitian ini adalah penanganan keputihan yang dilakukan oleh remaja putri di Desa Cilayung dilihat dari tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku termasuk kedalam kategori baik. AbstractBased on data from Adolescent Reproductive Health Survey Indonesia (SKRRI) in 2010 showed that teenage girls aged 15-24 years have a higher risk of infection or pathological leukorhea. Based on the introspective survey results in the Cilayung village 226 teenage girls who have leukorhea, mostly teenage girl big less understanding regarding reproductive health in general, especially in the handling of leukorhea. The research aims to describe the knowledge, attitudes and behavior of teenage girls in the handling of leukorhea in the Cilayung village. The method used is descriptive research. Samples were 81 teenage girls in the Cilayung village. The selected sample is simple random sampling. The instrument used was a questionnaire. The results of this reseach showed that teenage girls good knowledge by 61.7 %, teenage girl be positive by 56.8 %, teenage girl behave positively by 50.6 % , teenager is good knowledge as well as being positive for 68.0 % , and teenage girl who are bothgood knowledge andwell behaved by 62 % . The conclusions of this study is treament of leukorhea by teenage girls in the Cilayung village seen from the level of knowledge, attitudes, and behaviors included into good category in handling of leukorhea
Infeksi saluran kemih (ISK) sering ditemukan pada kehamilan disebabkan adanya perubahan fisiologis pada saluran kemih sepanjang kehamilan sehingga meningkatkan risiko ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian gejala ISK pada ibu hamil di Desa Mekargalih. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner dengan mendatangi setiap rumah ibu hamil. Populasi ibu hamil sebanyak 73 orang. Jenis pengambilan sampel menggunakan total sampling dan termasuk ke dalam kriteria inklusi, kemudian didapat sebanyak 63 orang. Analisa data menggunakan rumus univariat secara manual dan komputerisasi (MS. Excel). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 -14 Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian gejala ISK pada ibu hamil adalah 30,2%, gejala yang paling banyak dialami adalah tidak bisa menahan buang air kecil (37,9%), berdasarkan usia kehamilan paling banyak terjadi pada usia kehamilan 28-40 minggu (17,5%), berdasarkan pendidikan terbanyak pada pendidikan SMA/SMK (15,9%). Semakin besar kehamilan maka semakin rentan terkena ISK karena memungkinkan terjadinya obstruksi oleh besarnya uterus yang menyebabkan dilatasi sistem pelviokalises dan ureter. Puncak insidensi ISK adalah pada usia kehamilan 28-40 minggu karena hormon progresteron dalam kadar tinggi dan obstruksi oleh uterus yang besar menyebabkan dilatasi system pelviokalises. Kurangnya sumber informasi mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang ISK.Kata kunci: gejala ISK, ibuhamil, pendidikan, usia kehamilan
The results showed that the factors associated with maternal mortality based on the analysis were history of ANC (OR = 37.4; 95% CI: 9.5 - 313.6; p = 0.012), place of death (OR = 21.5; 95% CI: 2.5 - 188.5; p = 0.001), Health Facility (OR = 21.5; 95% CI: 2.5 - 188.5; p = 0.001), Non-referral case (OR = 91.2; 95% CI: 11.1 - 750; p = 0.001), delay in referral (OR = 122.1; 95% CI: 14.7 - 1010.2; p = 0.001). The results of the qualitative study showed that maternal mortality was affected by several factors, such as the low level of understanding of danger signs in pregnancy, labor and childbirth, low levels of late referral by overdue family decisions.
Tingginya permintaan benih udang vaname saat ini menyebabkan munculnya banyak petani pengusaha pendederan backyard udang vaname. Pendederan skala rumah tangga ini banyak menyebar di seluruh tanah air. Kebanyakan mereka tidak membibitkan sendiri udang yang mereka pelihara. Mereka ini lebih memilih membeli bibit dari para pembibit udang vaname skala besar. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan pembenihan udang vaname adalah pengelolaan pakan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan wawasan kepada petani pengusaha backyard tentang pengelolaan pakan larva udang vaname di backyard. Lokasi pengabdian di Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2022. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan diskusi terkait pemecahan masalah dalam pengelolaan pakan. Produktivitas pendederan udang vaname PL6 – PL19 di Kelurahan Talaka masih tergolong rendah karena tidak terpenuhinya persyaratan pemeliharaan mulai dari wadah, air, pakan, benih udang, dan penanganan hama penyakit. Petani pengusaha pendederan udang vaname masih perlu belajar teori dan berdisiplin praktik sesuai panduan. Petani pengusaha ini sangat tertarik dengan penyuluhan yang dibuktikan dengan kehadiran semua petani yang diundang dan banyaknya pertanyaan dari petani. Mereka mengharapkan penyuluhan berkelanjutan.
Barong shrimp or lobster (Panilurus sp) is one of the fishery commodities that has high economic value. However, until now barong shrimp is still widely done with the effort of fishing activities only. The frequency of high capture so that the resources of barong shrimp in this marine ecosystem are increasingly decreasing and there can even be excess capture (over fishing) and damage marine resources as a place to live barong shrimp. The purpose of this study is (1) Analysis of the physical and chemical characteristics of the marine waters of barong shrimp, (2) Determining the location / land suitable for the business of shrimp farming. The research method is to use field survey methods by collecting primary and secondary data. Primary data includes the physical and chemical parameters of marine waters. Secondary data collected from related reports and documents include, potential coastal and marine resources, climatological characteristics, batimethri, substrate types, and related policies. The results of the analysis of the area of the suitability value of the location of the waters for the development of Barong shrimp sea cultivation in the waters of Barrang Caddi Island were obtained 3.31 ha and did not match 0.60 ha. The result of the physical and chemical parameters of the waters is; (a) The físika parameter consists of: depth of 4.10 m – 20.5 m, brightness of 6.00 m - 8.20 m, current speed of 0.14 m / second - 0.39 m / second (b). Chemical Parameters consist of water temperature ranging from 27.0 ºC - 29.00 ºC, salinity of waters by 31.50 ppt - 35.20 ppt, (e). pH of 7.32 - 8.50. The results of the evaluation of the value of the suitability of the waters for the development of Barong shrimp sea cultivation in the waters of Barrang Caddi Island covering an area of 3.31 Ha. Keywords;
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.