Saat ini di era yang serba digital media promosi sering dibagi kedalam dua bagian yaitu media online dan offline. Media promosi online, biasanya dengan menggunakan media sosial, market place dan lain-lain, sedangkan untuk promosi secara offline bisa menggunakan salah satu atau gabungan dari media pamplet, spanduk, brosur dan lain-lain. Namun apapun media yang dipilih, tetap harus memiliki desain yang baik, unik dan mudah diingat oleh masyarakat agar mereka tergerak untuk melakukan apa yang disampaikan tersebut. Pengenalan media promosi sekaligus pelatihan ini diterapkan pada mitra pengabdian masyarakat di Yayasan Desa Hijau yaitu sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, yang kegiatannya banyak berhubungan dengan masyarakat baik sebagai donatur dan penerima. Setelah dilakukan pemetaan masalah, bahwa saat ini yayasan dalam melaksanakan program banyak menggunakan jasa orang lain untuk mendesain media promosi, padahal kegiatan yang dilaksanakan kadang lebih dari satu dan dalam waktu yag berdekatan, sehingga dana yang dihabiskan untuk jasa desain lumayan besar maka pada akhirnya disepakatilah pada pengabdian masyarakat kali ini melakukan pelatihan membuat media promosi dengan aplikasi canva, sebagai aplikasi yang relatif mudah d pahami, murah dan bisa dilakukan melalui handphone peserta yang berbasis android. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan pratikum. Hasil dari kegiatan ini peserta dapat menerima pengetahuan dan dapat menggunakan aplikasi Canva.
Abstrak - Dampak pandemi covid 19 sangat dirasakan oleh semua sektor usaha termasuk sektor fashion. Oleh karena itu dibutuhkan strategi-strategi pengembangan bisnis agar usaha sektor fashion tetap bisa bertahan. Nayla Collection adalah salah satu usaha sektor UMKM dibidang fashion muslim dikota Depok dan agar usaha bisa bertahan dan berkembang dalam masa pandemi covid 19 ini maka harus mempunyai strategi bisnis. Strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan alat bantu Business Model Canvas (BMC). Penelitian dilakukan menggunakan deskriptif kualitatif dengan data primer dan sekunder. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi untuk mengembangkan bisnis melalui Business Model Canvas (BMC), dianalisa menggunakan SWOT (Strenght, Weakness, Oportunity dan Threat) . Penelitian yang dihasilkan disertai hasil dari analisa SWOT adalah strategi perbaikan dengan penambahan mitra dengan perusahaan e-commerce, pembuatan web untuk promosi produk dan bekerjasama dengan komunitas ibu-ibu muda. Mengedukasi pelanggan dalam mengkombinasikan produk yang akan dikenakan merupakan penambahan elemen value proposition. Pemilik toko fashion muslim Nayla Collection bisa menjadikan hasil penelitian tersebut sebagai pedoman dalam mengembangkan bisnisnya. Kata Kunci: Analisis Bisnis, Analisis SWOT, Business Model Canvas
In this study, researchers examined how consumer decisions on purchases in e-commerce are particularly influenced by trust, attitudes and the ease of new shopping places. The data collection research was conducted using a questionnaire with 130 consumer respondents who had bought at ecommerce which would later be processed by Amos' Structural Equation Modeling (SEM). The study used four variables, thirteen dimensions and twenty-six indicators. The results showed that trust, convenience and attitudes influenced consumer decisions in buying e-commerce. The results also showed that trust had the greatest and most significant influence on consumer decisions to buy in e-commerce. So, it can be said that consumers buy because it is based on a sense of already trusting an e-commerce to make e-commerce crowded and buyers need to pay attention to improving their taste.
ABSTRAKPermasalahan bisnis dapat terjadi muncul kapan saja. Terkadang hal yang dilupakan adalah melakukan bisnis langsung menjalankan usaha tanpa melalui tahapan yang benar sehingga bisnis yang dijalankan tidak mengalami perkembangan. Pengenalan perencanaan bisnis sekaligus pelatihan ini diterapkan pada mitra pengabdian masyarakat di komunitas Perempuan Indonesia Maju (PIM) Bogor yang menjadi wadah bagi anggotanya yang seluruhnya perempuan dan telah memiliki bisnis dan berwirausaha dalam semua bidang. Setelah dilakukan pemetaan masalah, bahwa saat ini mereka langsung menjalankan usaha, hanya karena melihat potensi keuntungan sesaat dan tidak mempersiapkan bisnisnya dengan matang, bahkan banyak yang tidak direncanakan dengan rinci padahal dalam berbisnis dihadapkan dengan banyak risiko seperti masalah pasokan, masalah kualitas produk, masalah memperoleh dan mempertahankan pelanggan, sampai mendeteksi jenis pengeluaran dan pendapatan usaha. Pada akhirnya disepakatilah pada pengabdian masyarakat ini melakukan pelatihan terkait perencanaan bisnis berupa model BMC (Business Model Canvas) yang dianggap mudah dan sederhana untuk dipahami. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah yang isinya menjelaskan pentingnya perencanaan bisnis dan konsep Business Model Canvas. Berdasarkan tanggapan atas kuesioner yang dibagikan kepada peserta yang berjumlah 29 orang menunjukkan bahwa dari pelaksanaan kegiatan hasilnya 100 persen atau keseluruhan peserta setuju kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan keahlian anggota komunitas dalam membuat rencana bisnis kedepannya. Kata kunci: pelatihan; perencanaan; bisnis; BMC. ABSTRACTBusiness problems can occur at any time. Sometimes the thing that is forgotten is doing business directly running a business without going through the correct stages so that the business being run does not experience development. This introduction to business planning as well as training was applied to community service partners in the Maju Indonesia Women's Community (PIM) Bogor, which became a forum for its members who were all women and already had businesses and entrepreneurship in all fields. After mapping the problem, that currently they are directly running the business, just because they saw the potential for temporary profits and did not prepare their business carefully, even many of them were not planned in detail even though in doing business they were faced with many risks such as supply problems, product quality problems, problems obtaining and retain customers, to detect the type of expenses and revenues of the business. In the end, it was agreed that this community service would conduct training related to business planning in the form of the BMC (Business Model Canvas) model which is considered easy and simple to understand. This Community Service activity is carried out using the lecture method, which explains the importance of business planning and the concept of the Business Model Canvas. Based on the responses to the questionnaire distributed to 29 participants, it shows that from the implementation of the activities the results are 100 percent or all participants agree that this community service activity can increase the insight, knowledge, skills and expertise of community members in making future business plans. Keywords: training; planning; business; BMC
The activity of a company requires quality human resources. Humans are a resource factor that is different from other resources because humans are creatures that have strong feelings and desires. Therefore, human resources must be able to be fostered and managed effectively and efficiently in order to provide optimal results for the company. Relationship patterns that occur between superiors and employees are strongly influenced by leadership style, is one of the factors that influence the behavior of others to work and strive to achieve company goals, because the success of an organization is very dependent on the effectiveness of the company. This study aims to determine the effect of leadership style on employee work motivation Guidance and Learning Consultation Nurul Fikri Ragunan. In this study, the number of respondents was 40 employees. Data was collected using a questionnaire with data analysis using a normality test, linearity test, simple regression analysis, t-test, correlation coefficient, and coefficient of determination. The results of the study showed leadership style towards employee work motivation Guidance and Learning Consultation Nurul Fikri Ragunan. The magnitude of the correlation coefficient shows the amount of 0.754, it means that the relationship between organizational culture and employee performance is quite strong. The coefficient of determination or R Squared = 0.568 which means that the organizational culture has a contribution to employee performance by 43.2% while the rest is influenced by factors other than leadership styleKeywords: Leadership Style, Motivation of Employee Work
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.