Perkembangan industri yang semakin pesat menuntut perusahaan agar dapat bersaing dengan cara meningkatkan kualitas produk. Untuk meningkatkan kualitas produk, perusahaan mengikuti standar kualitas seperti pada PT. X yang merupakan perusahaan textile berorientasi ekspor. Perusahaan ini memiliki standar kualitas internasional yaitu ISO 9001 dan ISO 14001. Permasalahan kemudian muncul ketika perusahaan memiliki banyak cacat produk dan tidak memenuhi standar yang ditentukan. Pada PT. X, kurangnya pengendalian kualitas khususnya pada Grade non-A dimana kain sarung memiliki tingkat defect (kecacatan) yang cukup tinggi sehingga akan merugikan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efisiensi proses kerja yang baik dengan upaya meningkatkan kualitas grade secara efektif, dengan menggunakan konsep Kaizen dan PDCA (Plan, Do, Check, and action). Hasil dari penelitian ini menunjukkan prosentase cacat yang paling besar didominasi oleh Filling bar sebesar 12373 atau 1,25% pada bulan Desember 2016.
Abstrak Meningkatnya jumlah penghobi burung, berdampak terhadap peningkatan permintaan sangkar burung. Salah satu tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan produktifitas kelompok usaha pembuatan sangkar burung yang berada di Desa Toyomarto, Singosari Malang. Permasalahan produksi yang dapat diidentifikasi adalah terbatasnya peralatan proses produksi yang digunakan, disebabkan masih manualnya peralatan kerja pada proses pembelahan kayu, pembelahan bambu menjadi jeruji dan penyerutan jeruji agar menjadi halus. Prioritas permasalahan yang diselesaikan adalah perancangan dan pembuatan meja pemotong dan pembelah kayu menggunakan penggerak motor listrik, perancangan dan pembuatan alat serut dan penghalus bambu untuk jeruji sangkar menggunakan penggerak motor listrik serta peningkatan kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian peralatan tersebut. Adapun metode pelaksanaannya adalah merancang, merealisasikan, menguji dan mendemonstrasikan alat, serta melatih dan mendampingi pemakaian alat. Hasil yang dicapai dari pembuatan alat pembelah kayu dan penghalus bambu ini adalah kayu yang dibelah lebih lurus dan halus, dapat mengatur ketebalan kayu yang dibelah, dan proses pembelahan dan penghalusan menjadi lebih cepat.Kata kunci: Sangkar burung, Pembelah kayu, Penyerut bambu, Motor listrik Abstract The increasing number of bird hobbyists, has an impact on increasing demand for bird cages. One of the goals of this community service activity is to increase productivity of bird cage making business group in Toyomarto Village, Singosari Malang. Production issues that can be identified are the limited equipment used production process, caused still manual work equipment on the process of cleavage of wood, cleavage of bamboo into the bars and grate shrinkage to be smooth. The priority issues that are solved are the design and manufacture of wood cutting and splitting tables using electric motor propulsion, design and manufacture of cutting tools and bamboo polishes for cage bars using electric motors as well as increasing the ability of labor in the operation of the equipment. The method of implementation is to design, realize, test and demonstrate tools, and train and assist the use of tools. The results obtained from the manufacture of wooden and bamboo splitting tools are wood split more straight and smooth, can adjust the thickness of the split wood, and the process of splitting and refining becomes faster.Keywords: Bird cages, Cleavage of wood, Cleavage of bamboo, Electrical Motor
PENDAHULUANDalam memenuhi kebutuhan konsumen terhadap rokok, produsen berusaha tidak hanya memberikan rasa yang enak saja tetapi juga berusaha mengelola persediaan barang dengan baik. Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terkait seperti supplier, factory, distributor, retailer, dan sebagainya. Kurangnya koordinasi akan menimbulkan distorsi informasi yang disebut dengan fenomena bullwhip effect. PT. AS Purwosari merupakan pabrik rokok dengan salah satu produknya adalah produk PMI dan pendistribusiannya di Kalimantan. Pada Produk PMI sering terjadi bahan baku pengemas urgent yang mengakibatkan order susulan dan keterlambatan produksi. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini dilakukan identifikasi adanya bullwhip effect pada PT. AS Purwosari dengan menghitung nilai BE nya.Supply chain difenisikan sebagai sekumpulan aktivitas yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi ke konsumen akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, factory, distributor, retailer, serta perusahaanperusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik Pada suatu supply chain biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola. Pertama, adalah aliran barang yang mengalir dari hulu ke hilir. Yang kedua aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Untuk mencapai efisiensi supply chain diperlukan 3 aspek yang merupakan kunci dari manajemen supply chain sebagai berikut: 1. Mengatur aliran fisik material 2. Mengatur aliran informasi 3. Mengatur struktur organisasi dari kegiatan supply chain Supply chain management adalah sistem antar fungsi-fungsi bisnis dalam suatu organisasi yang berperan dalam mengelola tugas-tugas yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan mulai dari penyediaan bahan baku hingga pengiriman barang kepada pelanggan [2]. Keuntungan supply chain management adalah: 1. Mengurangi inventory barang sehingga mengurangi biaya simpan. 2. Menjamin kelancaran arus barang. 3. Menjamin mutu.Bullwhip effect merupakan peningkatan variability permintaan dari level bawah menuju level atas dalam suatu network supply chain [3]. Penyebab bullwhip effect: 1. Demand tidak stabil, mengakibatkan peramalan permintaan yang dibuat kurang akurat sehingga terjadi error forecast dimana perusahaan mengantisipasi dengan membuat safety stock.
Information and Communication Technology (ICT) has become an essential requirement for the wider community, including in the educational environment. ICT has a vital role in supporting activities ranging from planning, operations, supervision, analysis to evaluation. In recent years, ICT has been considered mandatory for its existence in the educational environment. ICT can simplify the activities of teaching and learning process (TLP). ICT also closes distances apart and maintains the quality of TLP standards. This paper will describe the results of ICT development in a school using the approach method of network development life cycle. The result is that the connection to one Internet service provider being split into two networks, i.e. wired and wireless local area network. The selected bandwidth management methods are both simple queue and per connection queue. Besides, the terrace area on the 1st and 2nd floor can be served with very good to excellent quality. Whereas the terrace area on the 3rd floor can only catch low-quality signals without Internet connection. Moreover, applying the same service set identifier and password to both wireless routers allows users to handover between two wireless networks without having to re-register and reconnect to the serving network.
Noise due to motorized vehicles is a major problem in urban areas which can interfere with physiological and psychological health. This study aims to determine the extent of noise levels outside and inside the house around the function of different roads in Malang City, East Java, Indonesia. The study was conducted by measuring the traffic noise level using a sound level meter. Measurements were taken in the afternoon between 16.00-21.00 during the peak of heavy traffic and outside working hours when residents were already at home. Statistical Student’s t-test analysis was used to test differences in the average noise level outside and inside the house on each road function. Variance analysis was used to compare noise levels around primary arterial roads, secondary arteries, primary collectors, secondary collectors, primary local, and secondary local. From the measurement results, it is known that the noise due to motorized vehicles is 84.28 dB on average. This exceeds the threshold based on the Decree of the State Minister for the Environment Number 48 of 1996. There was a significant difference in noise level between outside and inside the house on each road function. There was no significant difference in noise level between the functions of the road segments both outside and inside the house. The results of the study concluded that the traffic noise level at 16:00 to 21:00 hours on all roads that were targeted for research exceeds the national threshold. It is recommended that the level of traffic noise around roads in the city of Malang can be reduced to minimize the negative impact on physiological and psychological health.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.