ICT-based learning media innovation is very relevant to support the learning process. Therefore, this study aims to develop interactive multimedia products that are suitable for use in learning activities. The method in this research is research and development (R&D) which adopts the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) model. The data collection technique used was a non-test technique, with a variety of instruments at each stage. At the analysis stage we used an observation sheet and a needs analysis questionnaire; at the design stage we used a document study and then at the development and implementation stage we used a multimedia feasibility questionnaire for media experts, teachers and 54 students. The results showed that during the learning process the teacher was not optimal in utilising ICT-based media; students strongly supported the development of interactive multimedia, which was good, followed by several suggestions for improving product quality. Overall, the interactive multimedia is included in the appropriate category as an instructional media. Keywords: multimedia, feasibility, vocational high school, learning activities, interactive, Computer
Pengakuan kinerja profesi dalam bentuk sertifikat pendidik tidaksaja memvonis seorang guru mumpuni diatas segalanya, tetapi jugamembuat arogansi tersendiri. Pengakuan sebagai agen pembelajaranyang profesional memang hanya bergantung pada selembarpenghargaan sertifikat pendidik.Permusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakahdeskripsi pengembangan kompetensi profesional guru fisika pascasertifikasi di kota Semarang ? Bagaimanakah model pengembanganguru fisika pasca sertifikasi di kota Semarang ? Tujuan yang akandicapai pada penelitian ini adalah mengetahui gambaranpengembangan kompetensi profesional guru fisika pasca sertifikasi dikota Semarang.Model pengembangan guru pasca sertifikasi dilakukan denganmenggunakan model Jigsaw yang tergambar dalam skema kegiatanMGMP, dilengkapi dengan sintaks, alokasi waktu dan monitoringserta pengawasan. Uji ahli dan praktisi sebanyak 6 orang. 1 orangmenyatakan model berada dalam kriteria sangat baik (1 orang daritim ahli), 4 orang menyatakan baik (1 tim ahli , 3 praktisi), dan 1orang dari tim praktisi menyatakan cukup. Berdasarkan uji ahli danpraktisi tersebut maka model ini dapat diimnplementasikan dalamkegiatan MGMP. Oleh karena keterbatasan waktu dan biaya maka ujicoba dan implementasi tidak dapat dilaksanakan.?é?áKata Kunci: pekerja profesi, perbaikan guru,fasilitas belajar,kompetensi guru, sertifikasi, MGMP
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang dikembangkan, 2) untuk menganalisis peran kepala sekolah sebagai edukator dalam implementasi pendidikan karakter, 3) untuk menganalisis peran kepala sekolah sebagai manajer dalam implementasi pendidikan karakter, 4) untuk menganalisis peran kepala sekolah sebagai inovator dalam implementasi pendidikan karakter.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan informan sebagai sumber data dilakukan secara purposive dan snowball. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan informan dan observasi terhadap suatu obyek atau situasi. Data sekunder berupa penelusuran dokumen. Untuk analisis hasil temuan penelitian dilakukan dengan teknik triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) nilai-nilai karakter yang dikembangkan meliputi nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan. Karakter tersebut yaitu religius, jujur, disiplin, bertanggungjawab, sadar, patuh, peduli, dan lain sebagainya. 2) Peran kepala sekolah sebagai edukator dalam implementasi pendidikan karakter ditunjukkan dengan melakukan program kegiatan pembiasaan, kegiatan belajar mengajar, pembinaan dan motivasi kepada guru, menjadi suri tauladan, dan memberikan pidato atau arahan tentang pendidikan karakter. 3) Peran Kepala Sekolah sebagai manajer ditunjukkan dengan menerapkan pengelolaan manajemen terbuka. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pembentukan karakter dalam pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan secara konsisten. 4) Peran Kepala sekolah sebagai inovator ditunjukkan dalam pembinaan personalia, pembaharuan personalia dan wilayah kerja, fasilitas fisik, penggunaan waktu, perumusan tujuan, prosedur pendidikan karakter, peran guru yang diperlukan, bentuk hubungan antar bagian, hubungan sistem-sistem yang lain, dan strategi pendidikan karakter yang inovatif.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merekomendasikan Kepala sekolah agar meningkatkan pendidikan karakter dengan cara lebih sering melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan pendidikan karakter kepada guru dan peserta didik. Kepada guru hendaknya memahami pendidikan karakter dan mempelajari strategi dan metode yang tepat untuk menerapkan pendidikan karakter yang efektif. Kepada peserta didik hendaknya menampilkan perilaku yang baik dan meningternalisasikan nilai-nilai karakter yang diajarkan di SMP PGRI Purwareja Klampok agar menjadi karakter diri yang bermanfaat untuk diri sendiri, orang lain dan bangsa.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran dalam bentukMoodle pada materi suhu dan kalor. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (RnD). Pengujian menggunakan angket untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran. Angket diberikan kepada ahli, praktisi dan responden. Hasil angket ahli media dan ahli materi diperoleh rata-rata persentase 84,5% dengan kategori sangat layak. Hasil angket praktisi diperoleh persentase 93% dengan kategori sangat layak. Hasil angket yang diberikan pada responden diperoleh persentase 85,27 %. Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan hasil penilaian angket ahli, praktisi dan responden diperoleh skor rata-rata 86,8175% dengan kategori "sangat layak". Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dalam bentukMoodle layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Moodle, Suhu dan KalorAbstract. This research aims to develop learning media in the form of Moodle on temperature and heatmaterial. This type of the research isResearch and Development (RnD). This tests using a questionnaire to determine the expendiency of learning media. The questionnaire was given to experts, practitioners and the respondents. The result of the questionnaire from media experts and subject matter experts obtained an average percentage of 84.5% to the category of very decent. The questionnaire results obtained practitioners percentage of 93% to the category of very decent. The results of the questionnaire given to respondents the percentage of 85.27% was obtained. It can be concluded based on the results of a questionnaire assessment of experts, practitioners and the respondent obtained an average score of 86.8175% to the category of "very decent". Based on the results of this study concluded that the Moodle learning media in the form of a decent used as a medium of learning physics.
This study aims to determine the influence of the role of school committees on the implementation of school-based management (SBM) in private elementary schools in Pemalang district. The method used in this study is a descriptive method with a quantitative approach, namely research with quantitative data which is then processed and analyzed for conclusions. The first step before the research is taken is to conduct a theoretical study, then the following stages are carried out; first, compiling research instruments, secondly testing the validity and reliability of instruments, thirdly the process of data retrieval, fourth tabulation of data, data processing and interpretation of data, fifth drawing conclusions. The results showed that; first, The role of the school committee as a judge, supporter, mediator and controller of the implementation of SBM obtained a minimum score of 69 and a maximum score of 202 with a score range of 133. The data can be described as saying that out of 100 respondents who stated that the role of the school committee was good, 13 people were equivalent to 13%, stated that 37 people played a good role. 37%, stated that 39 people played a role equivalent to 3 9% stated that they played less role as many as 9 people equivalent to 9% and respondents who stated that they did not play a role as many as 2 people were equivalent to 2%. With a mean value of 149.27 and a mode value of 162, the value is included in the interval class 150 – 176 in the good/high category. The conclusion of this study is that the level of SBM implementation in Pemalang District Private Primary School is influenced by the level of role of the school committee. The higher the role of the school committee, the more the implementation of SBM will increase. Similarly, if the role of the school committee is low or lacks a role, then the level of implementation of SBM will also decrease.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.