Pendidikan multikultural merupakan pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai heterogenitas kepada peserta didik secara komprehensif dan menyeluruh. Lahirnya diskursus pendidikan multikultural merupakan sebuah respon terhadap gejala multikulturalisme yang ada dalam masyarakat Indonesia. Untuk itu eksistensi pendidikan multikultural adalah menciptakan stabilitas dan integrasi nasional, serta peningkatan terhadap kualitas peradaban masyarakat ke arah yang positif. Ada tiga ide pokok dalam pendidikan multikultural, yaitu: (1) kesetaraan (equality) yang meliputi harkat keutamaan yang setara (equal dignity) dan pengakuan/perlakuan yang setara (equal respect); (2) konsep keragaman yang memandang kemajemukan sebagai realitas yang tak terbantahkan, bahkan dalam satu kelompok pun yang diklaim sama, juga terdapat keragaman; dan (3) Integrasi dalam kerangka collective identities, memberi dan menerima, saling mempengaruhi dan interaksi, sehingga tidak ada ketertutupan, segregasi dan benturan antar budaya. Untuk membuktikan penjelasan paparan data tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan fenomelogi. Penelitian ini membuktikan bahwa`sejatinya realitas pendidikan multikultural bertujuan untuk menjadi salah satu alternatif pendidikan yang bisa dijadikan sebagai model pendidikan di Indonesia, karena sunatullah masyarakat Indonesia yang multikultural. Semua individu dalam masyarakat memiliki kesetaraan nilai, derajat dan peran dalam mengabdikan serta menjalankan peran masing-masing dalam komunitasnya. Untuk itu, pendidikan multikultural harus diajarkan kepada masyarakat Indonesia.
Dalam titik-titik sejarah perang Uhud, perang ini merupakan perang kedua yang terjadi sejak didirikannya pemerintahan Islam oleh nabi Muhammad di Madinah. Perang ini disebabkan oleh faktor agama, faktor sosial, faktor ekonomi dan faktor politik. Beberapa literatur menyebutkan bahwa nabi Muhammad dan pasukannya mengalami kekalahan dalam peperangan ini karena banyaknya jumlah mujahid yang wafat. Namun, dalam perspektif ketercapaian tujuan awal faktor penyebab dari perang ini, tidak satupun keberhasilan yang diperoleh Quraisy dan infantrinya. Setelah perang ini, legitimasi kepemimpinan nabi Muhammad dan pemerintahannya justru semakin eksis di Madinah. Kelihaian dan kepiawaian nabi Muhammad mengatur strategi pada perang Uhud, menjadi mir’ah dalam sejarah dunia Islam.
Abstrak: Penelitian ini mengkaji tentang perubahan semantik kosa kata serapan dari Bahasa Arab yang terdapat dalam Bahasa Melayu, khususnya Bahasa Indonesia. Penyerapan kosa kata dari Bahasa Arab terjadi seiring dengan masuknya pengaruh bangsa Arab ke wilayah Nusantara. Pengaruh tersebut salah satu dibuktikan dengan banyaknya kosa kata dari Bahasa Arab yang diserap oleh Bahasa Melayu (Indonesia). Kosa kata serapan tersebut mengalami beberapa perubahan, seperti: perubahan sub kategori masdar berubah menjadi verbal, sub kategori masdar menjadi katagori adjektif, perubahan referensi, perubahan makan menyempit, perubahan makna meluas, perubahan makna jamak menjadi mufrad. Perubahan ini berbanding lurus dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat Melayu untuk memahami istilah-istilah kosa kata serapan tersebut. Kosa kata yang diserap mengakar dan mengalami perkembangan, serta akulturasi terhadap dinamika kebudayaan-kebudayaan yang ada di Nusantara. Banyak penggunaan istilah-istilah kosa kata Bahas Arab dalam aktivitas kehidupan masyarakat Melayu di Nusantara tidak lepas dari terjadinya pengaruh penyerapan dari Bahasa Arab dalam bahasa yang digunakan oleh masyarakat Melayu di Nusantara. Kata Kunci: kata serapan, semantik, bahasa, budaya
Buku bunga rampai atau book chapter yang berjudul “Islam, Sains dan Budaya” merupakan hasil penelitian yang ini memuat gambaran dan realitas mengenai Islam, sians dan budaya yang ada pada lingkungan disekitar kita. Buku ini merupakan sekumpulan artikel penulis yang gagas ulang sehingga tersusun menjadi sebuah narasi sosial. Inti dari seluruh pembahasan ini akan ditarik sebuah pendekatan kearifan lokal.Fenomena kehidupan memang menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk dibahas. Hal ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keilmuan mulai dari agama, sians dan kebudayaan yang tidak pernah habis untuk dibahas. Peran lembaga pendidikan telah mengambil peran untuk mengkaji fenomena kehidupan. Sehingga lembaga pendidikan mampu memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat.
أثبت هذا البحث بأن أبا الأسود الدؤلي هو أول من فكر وضع علم النحو في دفع خطر اللحن عن النص القرآني واللغة. وبعد أبي الأسواد جاء تلاميذه وأكملوا طريقه. ثم أتي تلاميذهم ونـهجوا نـهج معلمهم، حتى نضج النحو على يد الخليل بن أحـمد واضع أول كتاب نـحوي وصل إلينا. وبـهذا استطاع الخليل أن يقدم العربية نـموذجا بنيويا لوصف العربية صوتيا وصرفيا ونحويا ومعجميا. وقد انتشر هذا العلم حتي قرن العشرين. وشهد الكثير من المحاولات التيسير على كافة المستويات وأذكر بعض الأمثلة على سبيل التمثيل لا الحصر وذلك على النحو التالي: إحياء النحو: لابراهيم مصطفى؛ دراسات نقدية في النحو العربي: لعبد الرحمن أيوب؛ نحو التيسير: لأحمد عبد الستار الجواري؛ في النحو العربي نقد وتوجيه: لمهدي المخزومي. وطريقة هذا البحث هو طريقة الوصفي التحليلي ليصف نشاة علم النحو ولدعم هذه الطريقة استعمل الكاتب طريقة التحليل التزامني والتحليل الزماني.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.