Terwujudnya kota inklusif merupakan salah satu tujuan global dalam Sustainable Development Goals (SDGs) [2015][2016][2017][2018][2019][2020][2021][2022][2023][2024][2025][2026][2027][2028][2029][2030]. Kota inklusif merupakan sebuah prinsip untuk menciptakan ruang kota yang ramah bagi semua kalangan termasuk penyandang disabilitas, yang merupakan salah satu kelompok marginal di perkotaan. Kota Banda Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai kota inklusif namun masih memerlukan peningkatan signifikan dalam berbagai bidang, termasuk transportasi. Isu transportasi memegang peranan krusial karena transportasi mempengaruhi mobilitas dan integrasi warga dalam ruang kota. Penelitian ini bertujuan untuk menilai akses penyandang disabilitas terhadap pelayanan dan fasilitas transportasi publik khususnya dalam transportasi publik kota yaitu Trans Kutaraja dan jalur pedestrian. Data dikumpulkan melalui pengisian instrumen tingkat akses penyandang disabilitas terhadap layanan dan fasilitas transportasi yang diikuti dengan wawancara dengan perwakilan dari organisasi penyandang disabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang disabilitas menilai akses ke pelayanan transportasi publik Trans Kutaraja dan jalur pedestrian masih kurang baik. Kondisi ini diakibatkan oleh kurang baiknya penerapan desain universal dan fasilitas akomodasi yang layak di halte dan jalur pedestrian yang belum ramah penyandang disabilitas. Hal ini menyebabkan hambatan fisik sehingga mereka sulit mengakses pelayanan dan fasilitas transportasi. Sulitnya mobilitas menghambat partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari dan mengakibatkan penyandang disabilitas terasingkan dari ruang kota.
The dynamics of urban development, followed by various opportunities and challenges for different social groups, indicate a growing sense of complexity, unpredictability, and insecurity about cities and emphasis a need to identify new sustainability strategies. This paper aims at predicting the land-use change of urban coastal areas in Banda Aceh and its impact on urban sustainability. It used an urban simulation model using Cellular Automata (CA), integrated into a LanduseSIM platform. There were three main steps as part of the research methodology: (1) preparation of current data on land uses (2015), (2) simulation of data using CA in LanduseSIM software, and (3) visualization of data and result. Accordingly, the final simulation of the year 2030 was completed, in two scenarios, as the basis to evaluate the impact of land-use change on urban sustainability in Banda Aceh. The study has revealed that the current development trend in the coastal area of Banda Aceh is consuming natural resources such as wetlands and vegetation, driven particularly by the planning of urban coastal region as a center of tourism and fishery, complemented by the upcoming Banda Aceh Outer-Ring Road project. The study recommends a reconsideration of the city strategies by decision-makers to achieve sustainability and ensure ecological balance.
The purpose of the present study is to investigate the physical properties of medium roasted Sidikalang robusta coffee beans that originated from various colors of coffee cherries. A semi-wet method has been applied for each coffee cherry with a range of fruit ripeness (green, yellow, orange, bright red and dark red). The physical properties measurements include mass loss, mass density, porosity, and water content. After roasted for medium level, the coffee density is difference for each coffee cherries colors namely 0.42 g/cm3 (green cherries), 0.31 g/cm3 (yellow cherries), 0.40 g/cm3 (orange cherries), 0.34 g/cm3 (bright red cherries), and 0.25 g/cm3 (dark red cherries). The mass declined after medium roasted is 16.82% (green cherries), 17.00% (yellow cherries), 18.70% (orange cherries), 18.32% (bright red cherries) and 16.76% (dark red cherries). The coffee beans porosity difference before and after medium roasted is decreases by 13.56% for green cherries and 16% for yellow cherries and increased by 12.22 (orange cherries), 3.44% (bright red cherries), and 6.88% (dark red cherries). Finally, the water content of coffee beans was 8.38% (green cherries), 9% (yellow and orange cherries), 7.91% (bright red cherries), and 10.83% (dark red cherries). The present study concludes that cherries colors have influenced the coffee bean’s physical properties before and after medium roasting.
Abstrak: Sesar Sumatra merupakan patahan aktif yang telah menyebabkan banyak gempa di sepanjang Pulau Sumatra dalam 15 tahun terakhir. Sesar Sumatra terbagi menjadi segmen-segmen yang memanjang dari utara hingga selatan Pulau Sumatra. Setelah gempa besar pada zona subduksi M9.2 Sumatra-Andaman pada tahun 2004, banyak gempagempa yang terjadi di sepanjang Sumatra bagian barat. Beberapa gempa ini belum terdefinisi sebelumnya pada sumber gempa di Indonesia terutama dengan sumber di daratan. Gempa Pasaman M6.1 pada tanggal 25 Februari 2022 merupakan salah satu gempa yang belum diketahui sebelumnya. Gempa dengan mekanisme sesar geser ini telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di kota Pasaman, Sumatra Barat. Kami menggunakan data pengamatan dari stasiun GPS yang telah terpasang di barat Sumatra untuk menganalisis pergeseran yang diakibatkan oleh gempa ini. Data pengamatan GPS diolah dengan menggunakan perangkat lunak GAMIT-GLOBK untuk menghasilkan koordinat harian. Selanjutnya dengan menggunakan deret waktu harian, kami mengestimasi pergeseran akibat gempa Pasaman M6.1. Pergeseran sebesar 17 mm ke arah tenggara terekam pada stasiun CPSM yang terletak 27 km dari epicenter gempa, sedangkan pada stasiun lainnya tidak ditemukan pergeseran yang signifikan. Pada komponen vertikal tidak ditemukan pergeseran menunjukkan bahwa gempa ini murni sesar geser. Hasil analisis dari rentetan foreshock dan aftershock dengan magnitudo lebih besar dari 4.5 menunjukkan bahwa pergeseran dari data harian tidak terkontaminasi oleh gempa-gempa susulan setelah gempa utama dikarenakan pengaruhnya yang tidak signifikan. Hasil perbandingan pemodelan menggunakan model half-space dan data stasiun CPSM menunjukkan adanya potensi deformasi susulan yang dipicu oleh postseismic beberapa jam setelah gempa ini terjadi. Pergeseran koseismik dari data hariannya ini tidak menutup kemungkinan terpengaruh juga deformasi lokal lainnya.
Meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kota Banda Aceh mempengaruhi permintaan kebutuhan perumahan. Fenomena ini membuka peluang untuk berinvestasi dalam pembangunan perumahan. Kecamatan Meuraxa merupakan salah satu kecamatan yang memiliki jumlah perumahan terencana terbanyak di Kota Banda Aceh dengan total jumlah 47 perumahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor utama yang mempengaruhi developer dalam pemilihan lokasi perumahan terencana di Kecamatan Meuraxa. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penentu lokasi pembangunan perumahan yang dibangun oleh developer perumahan di Kecamatan Meuraxa adalah faktor ekonomi dengan skor 90,78% (memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat dengan skor 95% dan harga lahan yang murah dengan skor 91,5%.), kemudian faktor fisik dengan skor 86,09%, faktor kebijakan dengan skor 80%, dan yang paling rendah faktor sosial kependudukan dengan skor 70,31%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.