Blue swimming crabs Portunus pelagicus occupied Tiworo Strait waters has been experiencing heavy pressure due to high exploitation and damaging its habitat caused by conversion to be a port or jetty particularly in the intertidal and subtidal zones closed to mangrove areas and river mouth. Those zones constitute main habitats of BSCs. The study aimed to analyze temporal sex ratio (SR), growth patterns and condition factor (CF) of BSCs in Tiworo Strait waters which was conducted in June–December 2018. The BSC samples were taken monthly using collapsible pot. Each sample taken was identified its sex, measured its CW and weighed its BW. Monthly SR of male and female was counted, while BW–CW relationship was analyzed using a simple linear regression. Growth patterns and CF were derived and analyzed from BW–CW regression. The results of study showed that monthly BSC SR of male and female showed females preponderated over males, except in November. The growth pattern of male and female was negative allometric (b 3). Data of BSCs CF were mostly influenced by growth coefficient (b), namely the higher b the lower CF. This condition is frequent happening in BSC population dominated by juvenile and mature stages. This study showed most BSCs found in this location were juvenile which indicated as their nursery ground in the intertidal zone dominated by sand substrate closed to mangrove forest.
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penguasaan konsep dan miskonsepsi siswa pada materi sel kelas XI MIPA melalui metode Certainty Of Response Index (CRI) pada materi sel pada di SMA Negeri 1 Wawotobi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA di SMAN 1 Wawotobi Kabupaten Konawe. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 103. Jenis penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif.Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Penguasaan konsep siswa pada materi sel di kelas XI MIPA SMAN 1 Wawotobi Kabupaten konawe secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengalami miskonsepsi. 2) Berdasarkan nilai persentase indikator penguasaan konsep tertinggi ditemukan pada indikator mengidentifikasi pada soal nomor 4 sebesar 79,4%, sedangkan penguasaan konsep terendah ditemukan pada indikator mengindentikasi dan menjelaskan pada soal nomor 17 dan 20 sebesar 0%. Siswa yang mengalami miskonsepsi tertinggi ditemukan pada indikator mengidentifikasi pada soal nomor 14 sebesar 73,6% sedangkan miskonsepsi terendah ditemukan pada indikator mengindentikasi dan menjelaskan pada soal nomor 14, 16, 18 dan 15 sebesar 2,8% dan 5,6%. Kata Kunci: analisis penguasaan konsep, miskonsepsi siswa
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media animasi terhadap pengetahuan konseptual pada materi sistem reproduksi manusia. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan menggunakan desain non equivalent control group design dimana kedua kelas tersebut tidak setara yaitu ada kelas yang menggunakan media animasi (kelas eksperimen) dan kelas yang tidak menggunakan animasi (kelas kontrol). Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 2 Kota Kendari. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini ditarik dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan berdasarkan uji homogenitas nilai ujian MID semester (Hasil ulangan tengah semester). Indikator pengetahuan konseptual yang diukur yaitu: pengetahuan model, pengetahuan generalisasi dan pengetahuan klasifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil deskriftif pengetahuan konseptual menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi lebih tinggi yaitu 51 dengan standar deviasi 8,5 dibandingkan dengan siswa yang di belajarkan tanpa menggunakan media animasi. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan menggunakan media animasi memperoleh peningkatan (N-gain) PK yang lebih tinggi secara signifikan dari siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media animasi. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan media animasi terhadap pengetahuan konseptual (PK) pada materi sistem reproduksi di SMAN 2 Kendari. Kata Kunci: media animasi, tanpa media animasi, pengetahuan konseptual
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran miskonsepsi siswa di SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan kelas XI IPA, baik secara keseluruhan pada materi sel maupun pada setiap indikator dalam materi sel. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1 Wakorumba Selatan yang teridiri dari dua kelas yang berjumlah 39 orang dengan jumlah laki-laki 13 orang dan jumlah perempuan 26 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan miskonsepsi siswa untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi Sel. Instrumen penelitian ini adalah instrumen diagnostik four tier test multiple choice (tes pilihan ganda empat tingkat). Teknik analisis data dilakukan deskriptif persentase. Hasil penelitian ini adalah miskonsepsi siswa paling tinggi terjadi pada indikiator prinsi yaitu 59% kemudian indikator generalisasi yaitu 56%, indikator klasifikasi 54% dan paling renda adalah pada indikator kategori yakni 38%. Simpulan yang diperoleh bahwa miskonsepsi siswa secara keseluruhan pada materi sel kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan lebih tinggi daripada siswa paham konsep dan tidak paham konsep. Miskonsepsi siswa terjadi pada pada masing-masing indikator, baik dalam hal mengkategori, mengklasifikasi, prinsip dan generalisasi materi sel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Concept Attainment terhadap pemahaman konsep siswa pada materi sistem reproduksi kelas XI MAN 1 Buton Tengah. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPA MAN 1 Buton Tengah tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari dua kelas, yakni kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 17 orang dan kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa 17 orang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Indikator pemahaman konsep yang diukur yaitu; menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman konsep siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Concept Attainment lebih tinggi yaitu 83,18 dengan standar deviasi 7,70 dibandingkan pembelajaran yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan rata-rata yaitu 76,24 dan standar deviasi 11,01. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Concept Attainment terhadap pemahaman konsep siswa pada materi sistem reprodukasi kelas XI IPA MAN 1 Buton Tengah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.