Bitter gourd extract (Momordica charantia L) contains secondary metabolites such as flavonoids, alkaloids, and saponins that can be antibacterial against acne-causing bacteria (Propionibacterium acnes). Momordica charantia L., could make into facial toner preparations to prevent the emergence and worsen acne. It is formulated with various concentrations of polysorbate 20 and performs stability testing. This study aimed at the optimal formula and analyzed the variations in the concentration effect of polysorbate 20 on the bitter gourd extract facial toner preparation. Bitter gourd extract would make into facial toner preparation with variations in the concentration of polysorbate 20. The accelerated stability test with the cycling test method includes before and after organoleptic, homogeneity, viscosity, and pH tests. The organoleptic stability result shows both stable formulas had the same liquid form, clear brown color, and characteristic rose odor. All formulations are stable on homogeneity, in which the particles are evenly mixed. The Formula I viscosity value is constantly stabilized and meets the parameters, while formula II is not but meets the parameters. The pH stability values of both formulas are stable and meet the parameters. Formula I is more optimal than formula II and the difference in surfactant concentration of polysorbate 20 has no effect on organoleptic, homogeneity, and pH but will affect viscosity.
Buku Teknologi Penghantaran Obat Terkendali ditulis untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan, berupa teori-teori, prinsip-prinsip dan aplikasi pembuatan sediaan yang terkendali atau modifikasi dari tahap awal hingga akhir. Buku ini menjadi dasar dalam rangka pengembangan keilmuan dan penelitian di bidang teknologi sediaan farmasi, khususnya teknologi penghantaran obat yang makin tahun makin maju. Buku ini ditujukan kepada mahasiswa, teman sejawat maupun pembaca lainnya yang ingin mengambil manfaat dari buku ini. Tentu jika mencari kekurangan dari buku ini penulis menjamin akan ditemui banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga penulis berharap adanya masukan dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Latar belakang: Ekstrak bunga melati putih memiliki aktivitas sebagai antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri jerawat, untuk mempermudah dalam penggunaan perlu dibuat sediaan farmasi salah satunya krim. Krim memiliki kelebihan yaitu mudah diaplikasikan pada kulit, tidak lengket dan mudah dicuci dengan air. Sediaan krim dibuat dengan variasi basis adeps lanae untuk mendapatkan formulasi yang optimal dan stabil. Stabilitas krim akan rusak jika sistem campurannya terganggu oleh perubahan suhu, komposisinya atau adanya penambahan salah satu fase secara berlebihan. Tujuan: Mengetahui formulasi yang optimal serta menganalisis stabilitas fisik dan kimia formulasi sediaan krim dengan variasi konsentrasi basis adeps lanae. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan true eksperimental dengan desain acak lengkap. Krim diformulasikan dengan variasi konsentrasi adeps lanae yaitu 3%, 5%, 8%. Uji stabilitas menggunakan metode cycling test meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, viskositas dan tipe emulsi sebelum dan sesudah. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan variasi konsentrasi adeps lanae tidak menunjukkan perbedaan terhadap organoleptis, homogenitas, daya sebar dan tipe emulsi, namun terdapat perbedaan terhadap pH, viskositas, daya lekat. Hasil uji statistik menunjukkan nilai >0,05 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap daya sebar dan terdapat perbedaan signifikan nilai <0,05 pada pH, viskositas dan daya lekat terhadap variasi konsentrasi adeps lanae. Kesimpulan: Formulasi yang optimal sebelum uji cycling test yaitu formulasi II dan III dengan konsentrasi basis adeps lanae 5% dan 8%. Sesudah uji cycling test hasil karakteristik menunjukkan tidak stabil. Variasi konsentrasi adeps lanae pada basis krim menunjukkan terdapat perbedaan terhadap stabilitas fisik dan kimia.
The Covid-19 pandemic has an impact on partners and they want to innovate businesses that are needed by the community, namely herbal products that can increase endurance but are more durable and can be stored. Methods with education and practice of making traditional herbal instant powder preparations by conventional means of crystallization by heating and adding granulated sugar. Jamu powder is packaged and labeled as partners. Business licensing assistance has been carried out and has sold it directly or digital marketing with Instagram and WhatsApp promotional posters. Raw material efforts are assisted by cultivating the immunomodulator TOGA in the partner's yard. Evaluation of education by conducting a pre-test and post-test with the results obtained an increase in the category of good knowledge level by 58%. Evaluation of production that sells a lot is red ginger instant powder, while TOGA cultivation thrives waiting for harvest age. Abstrak: Pandemi Covid-19 berdampak terhadap mitra dan menginginkan berinovasi usaha yang diperlukan masyarakat yaitu produk herbal yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh tapi lebih awet dan bisa disimpan. Metode dengan edukasi dan praktek pembuatan sediaan serbuk instan jamu tradisional dengan cara konvensional kristalisasi melalui pemanasan dan penambahan gula pasir. Serbuk jamu dikemas dan diberi label mitra. Pendampingan perijinan usaha sudah dilakukan dan sudah menjualnya secara langsung maupun marketing digital dengan poster propmosi Instagram dan whattshap. Upaya bahan baku dibantu dengan budidaya TOGA imunomodulator di lahan pekrangan mitra. Evaluasi edukasi dengan melakukan pre-test dan post-test dengan hasil diperoleh kenaikan kategori tingkat pengetahuan baik sebesar 58%. Evaluasi produksi yang banyak terjual yaitu serbuk instan jahe merah, sedangkan budidaya TOGA tumbuh subur menunggu usia panen.
Latar Belakang: Lipbalm merupakan sediaan yang biasa digunakan untuk bibir yang berguna sebagai pelembab, dekoratif, dan melindungi bibir dari pengaruh lingkungan, dan mencegah penguapan pada sel-sel epitel mukosa bibir. Umbi bit merah merupakan tanaman berwarna merah keunguan yang mengandung antioksidan betasianin. Tujuan: Mengidentifikasi formulasi sediaan lipbalm ekstrak umbi bit merah (Beta vulgaris L.) berdasarkan hasil evaluasi dan mengidentifikasi pengaruh perubahan konsentrasi cera alba berdasarkan hasil evaluasi. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah experimental dengan rancangan penelitian quasy experiment design dengan one group post-test only yang bertujuan untuk membandingkan variasi konsentrasi cera alba terhadap formulasi lipbalm ekstrak umbi bit merah (Beta vulgaris L.) sebagai antioksidan. Hasil: Pada sediaan lipbalm ekstrak umbi bit merah (Beta vulgaris L.) didapatkan 4 formulasi dimana formulasi I, II, III, dan IV telah memenuhi spesifikasi organoleptis, homogenitas, daya lekat, daya sebar, dan pH. Hasil evaluasi dari formulasi sediaan lipbalm ekstrak umbi bit merah (Beta vulgaris L.), variasi konsentrasi cera alba mempengaruhi hasil evaluasi fisik dan kimia sediaan lipbalm. Simpulan: Sediaan lipbalm ekstrak umbi bit merah (Beta vulgaris L.) didapatkan formulasi I, II, III, dan IV telah memenuhi spesifikasi organoleptis, homogenitas, daya lekat, daya sebar, dan pH. Hasil evaluasi terdapat pengaruh variasi konsentrasi cera alba sebagai basis terhadap evaluasi fisik dan kimia. Formulasi optimal dari semua formula adalah formula III. Kata Kunci: Antioksidan, Bibir, Cera Alba, Lipbalm, Umbi bit
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.