Penelitian tentang bobot potong, karkas, giblet dan lemak abdominal ayam broiler yang diberi temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dalam pakan menggunakan 80 ekor ayam broiler yang dipelihara selama 5 (lima) minggu menggunakan strain CP 707 dengan pakan komersial BP-11 dan temulawak. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan: P0 (BP-11 tanpa temulawak), P1 (BP-11 + temulawak 1%), P2 (BP-11 + temulawak 2%), P3 (BP-11 + temulawak 3%) dengan 4 ulangan. Variabel yang diteliti adalah bobot potong, persentase karkas, giblet dan lemak abdominal ayam broiler. Hasil penelitian menumjukkan bahwa pemberian tepung temulawak dalam pakan memberikan pengaruh nyata terhadap bobot potong dan persentase lemak abdominal, namun tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap persentase karkas dan persentase giblet. Kata Kunci : Ayam broiler, Temulawak, Bobot potong, Karkas, Giblet dan Lemak abdominal
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan bahan organik campuran rumput mulato dan jenis legum yang berbeda (daun sengon, daun lamtoro, dan daun gamal) yang diuji secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing perlakuan tersebut ialah R1 (rumput mulato 50% + daun sengon 50% + cairan rumen 8 ml) R2(rumput mulato 50% + daun lamtoro 50% + cairan rumen 8 ml)R3 (rumput mulato 50% + daun gamal 50% + cairan rumen 8 ml). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa campuran rumput mulato dan jenis legum yang berbeda tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Kata Kunci : Legum Mulato, Rumput Campuran, Cairan Rumen
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat kualitatif dan kuantitatif ayam kampung di Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton. Bahan penelitian adalah ayam kampung jantan dan betina umur di atas 6 bulan sebanyak 200 ekor yang terdiri atas 100 ekor jantan dan 100 ekor betina yang diambil secara random sampling. Data sifat kualitatif dan kuantitatif ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian tentang sifat kualitatif ayam kampung jantan yaitu bentuk jengger adalah tunggal 44%, rose 32%, pea 17%, dan walnut 7%. Bulu tipe bulu liar 35%, hitam, 19%, putih 14%, dan columbian 32%, lurik 19%, polos 81%, emas 54%, perak 32%. Warna kulit shank putih/kuning 87%, dan hitam 13%. Warna paruh putih/kuning 71% dan hitam/abu-abu 29% sedangkan ayam kampung betina memiliki bentuk jengger pea 40%, walnut 11%, tunggal 19%, dan rose 30%. Warna bulu hitam 32%, putih 13%, tipe bulu liar 28%, columbian 26%, lurik 8%, polos 92%, emas 35%, dan perak 20%. Warna kulit shank putih/kuning 69%, dan hitam 31%. Warna paruh putih/kuning 66% dan hitam/abu-abu 34%. Sifat kuantitatif ayam kampung jantan yaitu bobot badan 1.753,10g, lingkar dada 41,51cm, lebar dada 6,01cm, panjang shank 11,57cm dan panjang jari utama 6,31cm sedangkan ayam kampung betina yaitu bobot badan 1.216,71g, lingkar dada 37,47cm, lebar dada 5,19cm, panjang shank 7,06cm dan panjang jari utama 5,32cm. Kata kunci: Sifat kualitatif dan kuantitatif, Ayam kampung, Kecamatan Lasalimu
This study aims to assess cholesterol, uric acid and blood glucose levels in laying hens which are fed with the addition of betel leaf juice (Piper Bettle Linn). There were 16 chickens used in layer phase hens. The cage used is an individual cage equipped with a place for feeding and drinking water. The treatments in this study consisted of: (P0) commercial feed + 0 ml of betel leaf juice, (P1) commercial feed + 5 ml of betel leaf juice, (P2) commercial feed + 10 ml of betel leaf juice, and (P3) commercial feed + 15 ml of betel leaf juice. The variables observed were cholesterol, uric acid and blood glucose levels. The data obtained from the research results were analyzed using variance and continued with Duncan's multiple range test. The results showed that the administration of betel leaf juice had no significant effect (p <0.05) on cholesterol, uric acid and blood glucose levels in layer phase hens. Based on the results of the study, it can be concluded that the administration of betel leaf juice does not affect the amount of cholesterol, uric acid, and glucose levels in layer phase hens, but these conditions are still in normal physiological conditions. Keywords: uric acid, layer hens, glucose, cholesterol ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang kadar kolesterol, asam urat dan glukosa darah ayam petelur yang diberi penambahan jus daun sirih (Piper betle Linn) pada level yang berbeda. Ayam yang digunakan sebanyak 16 ekor induk ayam petelur betina fase layer. Kandang yang digunakan yaitu kandang individu yang dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Perlakuan pada penelitian ini terdiri atas: (P0) pakan basal + 0 ml jus daun sirih, (P1) pakan basal + 5 ml jus daun sirih, (P2) pakan basal + 10 ml jus daun sirih, dan (P3) pakan basal + 15 ml jus daun sirih. Variabel yang diamati adalah kadar kolesterol, asam urat, dan glukosa darah. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus daun sirih tidak memberikan pengaruh yang nyata (p<0.05) terhdadap kadar kolesterol, asam urat dan glukosa darah ayam petelur fase layer. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jus daun sirih tidak mempengaruhi jumlah kadar kolestero, asam urat, dan glukosa ayam petelur fase layer, namun kondisi tersebut masih dalam kondisi fisiologis normal. Kata Kunci : asam urat, ayam petelur, glukosa, kolesterol
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar konsumsi pangan asal ternak dan pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap konsumsi pangan asal ternak di Kota Kendari. Populasi penelitian meliputi masyarakat Kota Kendari yang mengkonsumsi pangan asal ternak. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda yang dilanjutkan dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pangan asal ternak adalah 63,46 gram/kapita/hari yang terdiri dari daging sapi sebesar 1,10 gram/kapita/hari, ayam sebesar 33,59 gram/kapita/hari, telur sebesar 22,09 gram/kapita/hari, dan susu 6,68 gram/kapita/hari.Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel independen memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,01) terhadap variabel dependen dengan nilai R2 sebesar 0,79. Secara parsial, pendidikan dan tanggungan keluarga memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,01) terhadap konsumsi pangan asal ternak. Konsumsi pangan asal ternak di Kota Kendari dipengaruhi oleh variabel pendidikan dan tanggungan keluarga sedangkan variabel umur dan pendapatan tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap konsumsi pangan asal ternak di Kota Kendari. Kata Kunci : Sosial ekonomi, Konsumsi, Pangan asal ternak
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.