T here is a continuous increase in the growth of the animal husbandry industry in Indonesia, especially the poultry sector, due to the increasing demand for related products and population growth. The local village chicken plays an essential role in the lives of Indonesian and is associated with cultural development, especially in rural areas, where it is a major source of meat and eggs to fulfill the nutritional demands of the people. However, the development of local poultry in the country, especially village chicken, is still very slow compared to commercial chicken breeds. This condition is due to the relatively low genetic potential, inadequate management, and the use of traditional feeds with low quality (Nataamijaya, 2017). According to Budiansyah ( 2010), approximately 70-80% full-scale fabrication value of livestock business depends on the feed. Therefore, the optimal quality and quantity of feed are needed to improve growth.One of the effects of Covid-19 is the disruption in the supply of mostly imported protein source feedstuffs, such as fish and soybean meal. These ingredients are required to formulate a ration containing balanced nutrition to meet the needs of poultry for optimal production. Consequently, the price of these feed ingredients is increasing. According
This study aims to assess cholesterol, uric acid and blood glucose levels in laying hens which are fed with the addition of betel leaf juice (Piper Bettle Linn). There were 16 chickens used in layer phase hens. The cage used is an individual cage equipped with a place for feeding and drinking water. The treatments in this study consisted of: (P0) commercial feed + 0 ml of betel leaf juice, (P1) commercial feed + 5 ml of betel leaf juice, (P2) commercial feed + 10 ml of betel leaf juice, and (P3) commercial feed + 15 ml of betel leaf juice. The variables observed were cholesterol, uric acid and blood glucose levels. The data obtained from the research results were analyzed using variance and continued with Duncan's multiple range test. The results showed that the administration of betel leaf juice had no significant effect (p <0.05) on cholesterol, uric acid and blood glucose levels in layer phase hens. Based on the results of the study, it can be concluded that the administration of betel leaf juice does not affect the amount of cholesterol, uric acid, and glucose levels in layer phase hens, but these conditions are still in normal physiological conditions. Keywords: uric acid, layer hens, glucose, cholesterol ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang kadar kolesterol, asam urat dan glukosa darah ayam petelur yang diberi penambahan jus daun sirih (Piper betle Linn) pada level yang berbeda. Ayam yang digunakan sebanyak 16 ekor induk ayam petelur betina fase layer. Kandang yang digunakan yaitu kandang individu yang dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Perlakuan pada penelitian ini terdiri atas: (P0) pakan basal + 0 ml jus daun sirih, (P1) pakan basal + 5 ml jus daun sirih, (P2) pakan basal + 10 ml jus daun sirih, dan (P3) pakan basal + 15 ml jus daun sirih. Variabel yang diamati adalah kadar kolesterol, asam urat, dan glukosa darah. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus daun sirih tidak memberikan pengaruh yang nyata (p<0.05) terhdadap kadar kolesterol, asam urat dan glukosa darah ayam petelur fase layer. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jus daun sirih tidak mempengaruhi jumlah kadar kolestero, asam urat, dan glukosa ayam petelur fase layer, namun kondisi tersebut masih dalam kondisi fisiologis normal. Kata Kunci : asam urat, ayam petelur, glukosa, kolesterol
Kambing ialah salah satu jenis ternak yang sering dipelihara masyarakat Indonesia danmempunyai peran besar bagi pendapatan masyarakat terutama peternak kecil. Selain itu, permintaanakan ternak kambing yang semakin meningkat serta penyebarannya yang semakin meluas dikalanganmasyarakat adalah salah satu penyebab berkembangnya peternakan kambing di Indonesia. Ternakkambing sudah dipelihara oleh masyarakat setempat secara turun-temurun sehingga mendapatkanbanyak generasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat, dan beberapa diantara ternakkambing tersebut mempunyai karakteristik khas yang hanya dimiliki oleh ternak tersebut. Usahapengembangan dan pemanfaatan plasma nutfah ternak kambing lokal di Kabupaten Bombanakhususnya Kecamatan Rarowatu Utara merupakan tahap awal yang dapat dilakukan untukmemperoleh data dasar karakteristik fenotip sifat kualitatif dan kuantitatif serta keragamannya dalampopulasi. Informasi-informasi itu penting dalam kebijakan pemuliaan serta pengembangan sumberdaya genetik ternak lokal untuk menunjang pengembangan kambing lokal secara nasional. Sifatkualitatif kambing lokal di Kecamatatan Rarowatu Utara memiliki warna bulu kombinasi hitam putih(jantan, 30,56% dan betina 35,15%), bentuk bertanduk (jantan 100,00% dan betina 83,03%) dan tipetelinga setengah menjuntai (jantan 41,67% dan betina 72,12%). Sifat kuantitatif kambing lokal diKecamatatan Rarowatu Utara memiliki bobot badan jantan sebesar 29,59 kg dan betina sebesar 23,69kg, lingkar dada jantan sebesar 70,13 cm dan betina sebesar 67,16 cm, panjang badan jantan sebesar62,30 cm dan betina sebesar 60,21 cm, tinggi pundak jantan sebesar 58,03 cm dan betina sebesar54,16 cm dan tinggi pinggul jantan sebesar 59,92 cm dan betina sebesar 57,26 cm.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa produksi telur dan reproduksi hasil persilangan ayam Bangkok dengan ayam Ras petelur.dilaksanakan di Laboratorium Unit Unggas Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari, pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan ayam Bangkok betina sebanyak 15 ekor, ayam Bangkok jantan sebanyak 3 ekor, ayam Ras petelur jantan sebanyak 2 ekor dan ayam Ras petelur betina 15 ekor. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif dan uji T untuk mengetahui perbedaan peubah-peubah anatara persilangan BP (Persilangan ayam Bangkok jantan dengan ayam Ras petelur betina) dan PB (Persilangan ayam Ras petelur jantan dengan ayam Bangkok betina). Hasil uji T menunjukkan bahwa hasil persilangan BP memiliki bobot telur, bobot tetas, produksi telur dan mortalitas emrio yang nyata (p
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.